Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Saturday, October 5, 2019

JANGAN TAKUT SUSAH

No comments



Istilah miskin sendiri diambil dari bahasa Arab, kurang lebih sama pengertiannya dengan “faqir”. Faqir, mengandung arti keadaan seseorang yang “sangat membutuhkan” karena memang secara material, dia sangat kekurangan. 


Kemiskinan seperti ini seringkali membuat mereka pada akhirnya menjadi orang yang mengharap belas kasihan orang lain, bahkan dalam masyarakat, kemiskinan menjadi beban bagi orang lain sehingga pada akhirnya orang miskin selalu dianggap warga kelas dua dalam sebuah realitas masyarakat.


Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada suatu kondisi dimana kekurangan harta, kebodohan atau ketiadaan pekerjaan menjadi ketakutan kita akan kemiskinan. Padahal sesungguhnya, “takut kepada kemiskinan” adalah problem kemiskinan yang kita buat sendiri. Kita takut tidak dapat menghidupi diri atau keluarga kita dengan segala kekurangan yang kita punya. Kita takut menghadapi hidup ditengah-tengah gencarnya gempuran kemewahan yang mengepung diri kita.



Di dalam Islam, cobaan hidup menjadi sebuah ujian wajib dari Tuhan, Allah SWT. Cobaan itu bisa berupa rasa takut; takut itu manusiawi tetapi ada kalanya rasa takut datang berlebihan.


Kalian pasti tahu, bahwa tak selamanya seseorang berada pada kondisi yang nyaman dalam kehidupan ini. Susah dan mudah bukan ditentukan pada kondisi fisik semata, namun lebih pada kondisi hati dalam menanggapinya. 


Tahukah kamu Ada 4 reaksi seseorang ketika dihadapkan pada situasi susah.


1. Orang yang menangisi kesusahannya 




Orang yang seperti ini biasanya tidak menerima kondisi kesusahan kemudian menyalakan orang lain atas kesusahan yang dia hadapi. Yang paling parah lagi iya sampai menyalahkan Allah karena menganggap telah memberikan takdir yang buruk kepadanya.


2. Orang yang bersabar atas kondisi kesusahannya



Orang yang seperti ini  biasanya mampu menahan diri dari marah  dan menangisi kesusahan. Karena apabila ia menangis kesulitan, tidaklah kesulitan itu akan usai. Ia tahan dan mencari kesalahan pada orang lain yang menyebabkan dirinya susah. Karena ia yakin, kesulitan yang dihadapi ialah akibat dari kesalahannya yang telah lalu.


3. Orang yang ridha atas kesusahannya





Orang yang seperti ini biasanya akan mengikhlaskan hati ketika kondisi susah menimpa. Menerima bahwa dia sedang dalam kesusahan dan tidak larut dalam penyesalan. Tidak mengeluh, namun tetap bekerja pada hal yang sepatutnya ia kerjakan. Tidak menyalahkan orang lain, justru mencari solusi bersama-sama dengan orang-orang terdekatnya. Inilah sikap yang kita harapkan bersama.


4. Orang yang bersyukur ketika ditimpa kesusahan




Orang yang seperti ini biasanya yakin dengan kesusahan yang datang pasti akan datang setelahnya kemudahan. Karena ia yakin bahwa kesulitan yang datang bukanlah atas sebab orang lain apalagi karena Allah. Kesulitan yang datang adalah jalan Allah baginya untuk memperbaiki diri dan bersyukur.


Syamsul17 Blog mengajak “Mari, mensyukuri kesusahan yang datang, setidaknya kita bersabar atasnya karena itu lebih baik daripada menyesalinya. Ingatlah, bantuan Allah pastilah datang”


INGAT !!!

“ Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan”


Wallahu'alam


Sumber Bacaan :

Buku Nasihat Untuk Kita Oleh Farhan Abdul Majiid
www.kompasiana.com
masbadar.com

Sumber Gambar : 

karyapemuda.com
popbela.com
skifkunram.com
hipwee.com

No comments :

Post a Comment