Saturday, June 11, 2022
Sebutkan Ciri-Ciri Manusia Modern!
Tahukah Kamu, Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern loh. Seseorang disebut modern apabila memiliki ciri-ciri berikut.
1. Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
2. Lebih berorientasi pada masa kini.
3. Berpendirian kuat dan menghargai ilmu pengetahuan.
4. Menyadari potensi diri dan mau mengembangkannya.
5. Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah di sekitarnya.
6. Bersikap terbuka terhadap pengalaman dan penemuan baru, tidak bersikap apriori atau menaruh prasangka.
7. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap sehingga penilaian terhadap perubahan didasarkan pada kekurangan-kekurangan yang dihadapi.
Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern, yaitu sebagai berikut.
1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya, serta dapat bersikap demokratis.
3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5. Percaya diri.
6. Perhitungan.
7. Menghargai harkat hidup manusia lain.
8. Menjunjung tinggi sikap di mana imbalan yang diterima seseorang harus sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
Wednesday, June 1, 2022
3 Macam Zona Laut Indonesia
Zona laut Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut
1. Zona Laut Teritorial
Batas wilayah laut territorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar kea rah laut lepas. Jika ada 2 negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis territorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas territorial di sebut laut territorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut territorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
2. Zona Landas Kontinen
Landas kontinen adalah dasar laut yang geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua landasan kontinen, yaitu landasan kontinen asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada 2 negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Februari 1969.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam Zona Ekonomi Eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut.
Sumber Bacaan : Buku Catatan Pendidikan Kewarganegaraan Siswa SMA
Sumber Gambar : kumparan.com
Saturday, February 26, 2022
Tips Menggunakan Bahasa Tubuh yang Baik
Tahukah kamu, bahwa menggunakan bahasa tubuh yang tepat dapat membuat perbedaan yang ketika seseorang menilai kepribadian kamu lho. Selain itu bahasa tubuh yang baik dan tepat dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki kepribadian yang cakap, daya pikat dan suasana hati yang positif.
Berikut ini ada beberapa tips menggunakan bahasa tubuh yang baik dan tepat ketika sedang berbicara dengan seseorang.
1. Santaikan bahu kamu
Ketika kamu merasa tegang, kamu akan merasakan juga ketegangan di kedua bahu kamu. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan menggerakkan bahu kamu dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau bersandar.
2. Tersenyum dan tertawa dengan tepat
Berbicaralah dengan lawan bicara kamu secara santai dan ceria, jangan terlalu serius. Tersenyumlah bahkan tertawalah ketika lawan bicara kamu menceritakan sesuatu hal yang lucu. Orang akan cenderung mendengarkan kamu jika kamu terlihat sebagai orang yang positif.
3. Jangan berdiri terlalu dekat
Orang yang terlalu dekat dengan lawan bicara akan menjadikan kondisi pembicaraan yang tidak nyaman.
4. Buatlah jarak antara kedua kaki
Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa kamu cukup percaya diri dan nyaman dengan posisi kamu.
5. Sedikit condongkan badan
Jika kamu ingin menunjukkan bahwa kamu tertarik dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicara kamu, condongkan sedikit tubuh kamu ke arahnya. Namun, jangan juga terlalu condong karena kamu terlihat seperti akan meminta sesuatu.
6. Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan kegelisahan
Hindari gerakan-gerakan yang dapat menunjukkan kamu sedang gelisah, seperti menyentuh muka, menggoyang-goyangkan kaki atau mengetuk-ngetuk jari kamu di atas meja dengan cepat.
7. Berkaca
Ketika dua orang sedang berkomunikasi dan melakukan hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain.
8. Jagalah sikap kamu
Apa yang kamu rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan kamu dan lawan bicara kamu. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.
9. Lakukan Kontak mata, bukan menatapnya
Hubungan pembicaraan akan menjadi lebih baik ketika kamu melakukan kontak mata dengan lawan bicara kamu. Selain itu, kamu juga dapat melihat apakah mereka sedang mendengarkan kamu atau tidak. Apabila kamu tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara kamu, memang kamu akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali.
10. Mengangguk ketika lawan bicara kamu sedang bicara
Mengangguk menandakan bahwa kamu memang sedang mendengarkan. Namun, bukan berarti kamu mengangguk berlebihan (terus menerus dan cepat).
11. Efektifkan penggunaan tangan
Gunakan tangan kamu untuk membantu menjelaskan apa yang kamu sampaikan. Jangan menggunakan tangan kamu untuk hal-hal yang dapat mengganggu perhatian lawan bicara kamu.
12. Jangan silangkan kaki dan tangan
Menyilangkan tangan atau kaki ketika sedang berkomunikasi dengan lawan bicara dapat menunjukkan bahwa kamu tertutup terhadap lawan bicara kamu dan tidak menciptakan hubungan pembicaraan dengan baik. Oleh karena itu, bukalah selalu posisi tangan dan kaki kamu.
13. Duduklah dengan tegak, jangan membungkuk
Membungkuk menandakan bahwa kamu tidak bergairah, dan tegak disini maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.
14. Usahakan posisi kepala lurus
Jangan melihat ke bawah ketika kamu berbicara dengan seseorang. Kamu akan terlihat seperti tidak nyaman berbicara dengan lawan bicara kamu dan juga terlihat seperti orang yang tidak percaya diri.
15. Jangan terburu-buru
Jangan suka terburu-buru dalam segala hal.
Monday, February 21, 2022
Tips Membaca Bahasa Tubuh
Tahukah kamu, ternyata ada loh caranya agar bisa membaca bahasa tubuh seseorang. Bahasa tubuh adalah salah satu bentuk komunikasi non verbal juga suatu alat yang kuat untuk menghibur orang, berteman bahkan untuk meyakinkan seseorang berbuat sesuatu.
Apakah penting memahami bahasa tubuh seseorang? Memahami bahasa tubuh sangat penting loh guys untuk membaca pikiran orang, menangkap pesan tersembunyi di balik kata-kata.
Apa saja manfaat membaca bahasa tubuh? Dengan mampu membaca bahasa tubuh kamu akan mendapatkan manfaat yaitu kamu bisa merasakan ketertarikan, kebenaran, kepercayaan diri dan rasa malu. Kamu bisa membaca bahasa tubuh dengan memperhatikan gerakan tangan, ekspresi wajah, postur, dan gerakan lain yang dibuat/dilakukan oleh seseorang.
Berikut ini adalah beberapa gerakan bahasa tubuh dan makna dari bahasa tubuh tersebut.
1. Lamanya Perhatian
Perhatian yang berlebihan menunjukkan ketertarikan. Contohnya, ketika seseorang kehilangan fokusnya dalam waktu singkat dan tidak mendengarkan isi pembicaraan, hal ini menunjukkan dia tidak tertarik, bosan, dan mungkin tidak peduli.
2. Sentuhan
Sentuhan yang terjadi ketika proses interaksi sosial kepada seseorang dapat menyalurkan pesan yang sangat kuat.
3. Jabat Tangan
Jabat tangan merupakan bahasa tubuh yang dapat memberikan makna dari karakter seseorang. Jabat tangan yang kuat itu biasanya dilakukan oleh orang yang percaya diri, sementara jabat tangan yang lemah itu biasanya dilakukan oleh orang yang gugup, malu atau merasa tidak aman.
4. Berjalan Kesana Kemari
Berjalan kesana kemari merupakan bahasa tubuh yang memberi makna suatu ketegangan atau gugup dalam menghadapi suatu hal. Kegugupan juga bisa dilihat saat seseorang tidak bisa duduk atau berdiri tenang. Seseorang bisa bangkit dan duduk atau berdiri tenang. Seseorang bisa bangkit dan duduk kembali, berjalan kesana kemari, dan Kamu tentu akan menangkap bahwa orang itu sedang gugup atau tegang.
5. Menyentuh Hidung
Menyentuh atau menggosok hidung merupakan bahasa tubuh yang bisa melambangkan keragu-raguan atau menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong.
6. Duduk dengan kaki disilangkan atau terbuka lebar
Duduk dengan kaki disilangkan merupakan bahasa tubuh yang bisa melambangkan kebosanan atau ketidaksabaran. Sementara duduk dengan posisi kaki terbuka lebar menunjukkan bahwa seseorang yang santai dan terbuka.
7. Mengetuk-ngetukkan jari
Mengetuk-ngetukan jari pada suatu permukaan benda seperti meja adalah cara mudah untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang bosan. Seseorang melambangkan tingkat kebosanan dalam suatu situasi, dan seringkali menjadi cara memberitahu seseorang untuk mengalihkan topik pembicaraan.
8. Memainkan Rambut
Memainkan rambut dengan cara memilin atau menepuk rambut merupakan bahasa tubuh yang melambangkan perasaan tidak aman atau kurangnya rasa percaya diri. Tentu saja gerakan ini sering dilakukan oleh orang yang gugup.
9. Menggigit Jari
Menggigit jari merupakan bahasa tubuh yang melambangkan kegugupan dan rasa tidak aman. Orang yang sering melakukan gerakan ini saat menonton pertandingan olahraga atau film dengan kata lain pada saat situasi sangat menegangkan dan membuat penonton gugup.
10. Kontak Mata
Seseorang yang tidak mampu menatap lawan bicaranya atau dengan cepat mengalihkan pandangannya bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sedang mencoba menyembunyikan sesuatu atau berbohong.
11. Senyuman
Senyum bisa melambangkan kepercayaan diri, karamahan, dan sikap positif, dan juga memberi kesan bahwa Kamu adalah seseorang yang disukai semua orang. Di sisi lain, sebuah senyuman yang gugup atau kaku bisa menunjukkan sebaliknya.
12. Gelengan atau anggukan kepala
Anggukan atau gelengan kepala merupakan bahasa tubuh untuk menyatakan setuju atau tidak setuju. Anggukan adalah bahasa tubuh yang menyatakan persetujuan, sedangkan gelengan menyatakan ketidaksetujuan.
13. Tangan terlipat/kaki disilangkan
Tangan terlipat atau kaki disilangkan merupakan bahasa tubuh yang bisa terlihat sebagai postur defensive atau menunjukkan bahwa percakapan itu akan segera berakhir. Duduk tegak dengan kaki dilipat bisa menunjukkan bahwa Kamu tidak terbuka untuk percakapan, kaki kamu yang disilangkan membentuk penghalang untuk menjauhkan orang lain dari Kamu.
14. Berdiri dengan tangan di pinggul
Berdiri dengan tangan di pinggul merupakan bahasa tubuh yang menunjukkan kesiapan kamu melakukan sesuatu. Ini bukanlah gerakan yang ramah dan mungkin sering terlihat di kalangan anak muda yang ingin menunjukkan tantangan.
15. Menggosok tangan
Menggosok tangan merupakan bahasa tubuh yang biasanya dilakukan ketika seseorang sedang menunggu kedatangan sesuatu yang sudah seseorang nanti-nantikan.
16. Telapak tangan terbuka
Telapak tangan terbuka merupakan bahasa tubuh yang melambangkan ketulusan, keterbukaan dan kepolosan.
17. Memiringkan Kepala
Ketika seseorang memiringkan kepalanya ke satu sisi sering kali karena mereka tertarik akan sesuatu hal.
18. Mencondongkan Tubuh ke depan
Ketika seseorang mencondongkan tubuh ke depan baik ketika duduk atau berdiri itu menunjukkan bahwa seseorang tersebut tertarik akan sesuatu.
Saturday, February 19, 2022
Tips Mengasah Empati Beserta Manfaatnya
Halo Teman-Teman, Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengasah empati? Teknik apa yang digunakan dalam mengasah empati kita sehingga kita bisa menjadi lebih peka dalam membaca pikiran orang lain? Baca sampai habis ya!
A. CARA MENGASAH EMPATI
Tahukah kamu, setiap manusia itu memiliki kemampuan untuk memahami dan mengalami suatu perasaan positif dan negatif yang akan membantunya dalam memahami makna kehidupan yang sebenarnya lhoo..
Kemampuan itu disebut apa sih? Nah, Kemampuan ini biasa disebut sebagai atribut empati. Empati? Empati adalah suatu keadaan mental yang membuat seseorang bisa merasa atau mampu mengidentifikasi dirinya berada dalam keadaan dimana pikiran dan perasaannya sama dengan seseorang atau kelompok lain.
Dengan kata lain, maksud dari empati adalah kemampuan seseorang dalam turut serta merasakan atau menghayati perasaan dan pengalaman orang lain. Seseorang tersebut tidak hanyut dalam suasana perasaan orang lain, tetapi memahami apa yang dirasakan orang lain tersebut.
Pengertian Empati Dalam Arti Luas diartikan sebagai keterampilan sosial yang bukan sekedar ikut merasakan pengalaman orang lain, tetapi juga mampu memberikan respons kepedulian terhadap perusahaan dan pengalaman orang lain tersebut.
Keterampilan sosial seperti ini bisa dilatih dengan bersedekah atau memberikan sesuatu secara ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan. Kegiatan seperti ini selain berguna sebagai sarana ibadah, juga bisa melatih empati anak terhadap orang lain yang juga memunculkan sifat suka berderma.
Kemampuan berempati haruslah selalu dilatih dan diasah sejak dini. Walaupun usia seseorang telah beranjak dewasa, tetap harus mengasah empatinya agar selalu peka terhadap dinamika kehidupan sosial di sekitarnya.
Berikut teknik yang digunakan dalam rangka mengasah empati kita.
1. Merekam Emosi Pribadi
Beragam pengalaman positif maupun negative pernah dialami setiap orang dalam hidupnya. Misalnya perasaan sedih, senang, bahagia, marah, kecewa dan lain sebagainya. Akan sangat bermanfaat bila kita mencatat atau merekamnya dalam ingatan kita, karena hal ini akan membantu kita memahami perasaan yang sama jika kelak kita mengalami kembali kondisi yang serupa.
Kaitannya apa ya dengan empati? Jadi, kaitannya adalah ketika kita mengetahui bahwa perasaan tersebut sedang dialami oleh seseorang, kita akan mempu memahami kondisi tersebut sehingga kita dapat memberikan respons seperti yang diharapkan.
2. Ringan tangan dalam memberi bantuan
Salah satu teknik dalam mengasah empati adalah dengan bersikap ringan tangan dalam memberi bantuan. Yang dimaksudkan disini adalah memberikan respons yang cepat terhadap situasi di lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan.
3. Memahami Kondisi orang lain
Untuk bisa memahami situasi maupun kondisi yang dialami orang lain, tentu tidak bisa lepas dari keharusan untuk mampu membayangkan kejadian yang dialaminya.
4. Menjadi pendengar yang baik
Untuk bisa berhasil dalam hidup bermasyarakat, kita harus bisa menjadi seorang pendengar yang baik, yang bersedia membuka diri kita untuk orang lain, khususnya dengan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara mengenai segala hal yang ingin diungkapkannya, tanpa kita interupsi sampai dia selesai berbicara.
5. Peduli dengan sekitar kita
Untuk peduli dengan orang-orang di sekitar kita membutuhkan keterampilan sosial tersendiri, yang tidak semua orang menyukainya.
B. MANFAAT MENGASAH EMPATI
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kita petik apabila kita ada kemauan untuk mengasah kemampuan empati kita.
1. Mengembangkan Kemampuan evaluasi dan kontrol diri
Kemampuan memahami pikiran, perasaan, maupun perilaku orang lain merupakan bagian dari bagaimana kita akan merefleksikan keadaan tersebut pada diri kita.
2. Menyingkirkan sikap egois
Sikap egois adalah sikap yang kontraproduktif dalam pergaulan sosial. Dan sikap seperti ini hamper bisa ditemukan pada setiap individu di dalam lingkungan masyarakat, tidak memandang usia maupun jenis kelamin.
3. Menghilangkan sikap sombong
Individu yang memiliki kemampuan berempati yang bagus, dapat ikut merasakan apa yang terjadi dan dialami oleh orang lain, dengan demikian akan terhindar dari sikap sombong atau tinggi hati.
Tuesday, February 15, 2022
Pengertian Wiraswasta, Wirausaha dan Entrepreneur
Tahukah kamu, istilah wiraswasta muncul sekitar pertengahan tahun 1970-an sebagai padanan kata entrepreneur. Kata wiraswasta terdiri atas wira, swa, dan sta. Wira berarti luhur, utama, keteladanan, jiwa kesatria (berani karena benar), atau jiwa besar (mau mengalah demi kebaikan); swa berarti sendiri atau mandiri; sedangkan sta berarti berdiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kata wirausaha berasal dari kata wiraswasta. Secara umum, banyak kalangan yang menyatakan bahwa wiraswasta sebagai pengganti dari istilah entrepreneur. Akan tetapi, ada juga yang berpandangan bahwa istilah entrepreneur juga bisa diartikan sebagai wirausaha dan entrepreneurship diartikan sebagai kewirausahaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa wiraswasta sama dengan wirausaha; meskipun rumusannya berbeda-beda, isi dan karakteristiknya sama. Untuk lebih mudahnya dalam memosisikan istilah-istilah tersebut sesuai dengan konteksnya, wiraswasta lebih focus pada objek dan usaha yang mandiri, Sementara itu, wirausaha lebih menekankan pada jiwa dan semangat yang kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.
Berdasarkan berbagai literature lainnya, pengertian tentang entrepreneur relative secara substansi tidak ada yang berbeda secara signifikan, bahkan secara garis besar dapat disimpulkan bahwa hakikat entrepreneur merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.
A. SOSOK YANG DISEBUT SEBAGAI WIRAUSAHA
Wirausaha adalah orang yang melakukan aktivitas bisnis atau usaha yang siap dengan risiko dan memiliki semangat untuk terus mengembangkan usahanya. Seorang wirausaha akan melihat peluang yang tidak dilihat oleh orang lain. Ia memiliki naluri yang kuat dalam dunia usaha sehingga ia tahu dan paham bahwa suatu peluang bisa menghasilkan uang.
B. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MENJADI WIRAUSAHA
Kompleksitas persoalan manusia tidak luput dengan persoalan yang dihadapi seseorang ketika memutuskan menjadi seorang wirausaha. Setidaknya ada tujuh sebab seseorang terjun menjadi wirausaha.
1. Ingin Cepat Kaya
Seseorang yang terjun ke dunia kewirausahaan biasanya seorang pengusaha yang ulet dan yakin bahwa hanya dengan berwirausaha kekayaan bisa didapatkan lebih cepat.
2. Ingin Bebas dan Tidak Diatur Oleh Orang Lain
Alasan ini biasanya ada pada mereka yang memiliki jiwa yang ingin bebas serta mengekspresikan minat dan kemampuan. Pekerjaan rutin di kantor sangat tidak nyaman baginya, sementara tantangan dan inovasi menjadi bagian dari kehidupannya.
3. Ingin Mewujudkan Ide, Gagasan, atau Ilmu Dengan Leluasa
Hampir sama dengan alasan sebelumnya, mereka yang terjun ke dunia kewirausahaan, di antaranya karena memiliki ide-ide kreatif yang tidak tertampung oleh perusahaan apabila ia bekerja sebagai pegawai.
4. Keadaan yang terdesak
Pada beberapa kasus, menjadi wirausaha adalah solusi karena tidak ada peluang untuk bekerja sehingga berwirausaha menjadi pilihan yang harus dijalani.
5. Penghasilan tidak terbatas
Banyak yang menyatakan bahwa dengan bekerja sebagai pegawai, seseorang akan memiliki gaji yang terbatas karena ditentukan oleh kantor. Sementara itu, jika menjadi seorang wirausaha, pendapatan sesuai dengan kreativitas dan kerja kerasnya sehingga penghasilannya tidak terbatas.
6. Ingin Mandiri
Kemandirian yang diharapkan dalam berwirausaha adalah dalam hal kebebasan waktu kerja dan juga bebas dalam mengatur keuangan. Jika bekerja di kantor, jam kerja telah ditentukan. Sementara itu, jika menjadi wirausaha, waktu bekerjanya disesuaikan dengan kehendak sendiri.
7. Memperoleh Kepuasan atau kebanggan tersendiri
Beberapa wirausaha menyatakan bahwa dengan berwirausaha mereka lebih puas dengan penghasilannya. Berbeda dengan bekerja di perusahaan, dimana yang dipuaskan adalah atasannya, sementara ia sendiri sering sekali tidak bisa ikut merasakannya. Dengan berwirausaha, kesuksesan yang didapatkan lebih terasa karena merupakan hasil usahanya sendiri.
C. CIRI-CIRI PRIBADI WIRAUSAHA
Wirausaha atau entrepreneur sebagai pelaku dari aktivitas kewirausahaan secara spesifik memiliki ciri-ciri pribadi dan watak yang signifikan dengan tuntutan atau konsekuensi dari aktivitas kewirausahaan. Robert Cartwright memberikan batasan tentang ciri-ciri wirausaha, terutama dikaitkan dengan kompleksitas bisnis. Ciri-ciri itu adalah :
1) Memiliki visi,
2) Memiliki komitmen,
3) Percaya diri,
4) Disiplin,
5) Siap mengambil risiko,
6) Memedulikan konsumen, dan
7) Memiliki kreativitas.
Dengan demikian, wirausaha sejati adalah mereka yang memiliki visi dan komitmen untuk menjalankan bisnisnya dan siap menghadapi risiko. Selain itu, ia juga selalu berinovasi untuk kemajuan usahanya.
Ciri lain dari wirausaha atau sering disebut dengan istilah wiraswasta sejati adalah orang-orang yang tidak pernah mau mengemis meminta fasilitas kepada pemerintah (penguasa). Mereka adalah orang-orang yang berjiwa mandiri serta mampu menggunakan akal untuk menjalankan usahanya.
Selain itu, dikatakan sebagai wirausaha sejati tatkala dirinya tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi berorientasi agar segala usaha dan kegiatannya memberi manfaat bagi orang lain dan bahkan bagi bangsanya, menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, serta mendidik para pekerjanya agar dapat mandiri.
D. SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Harvard, keberhasilan orang-orang sukses di dunia ini ternyata lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis yang dimiliki. Perbandingannya adalah 85% sikap mental dan 15% kemampuan teknis.
Data yang lain menunjukkan bahwa “bangunan wirausaha” terdiri atas tiga unsur dengan komposisi: 58% mentalitas, 32,5% manajerial, dan 9,5% pengetahuan teknis. Oleh karena itu, aspek mentalitas wirausaha memang banyak disorot, di antaranya dapat diamati dari para wirausaha yang telah terbukti sukses di Indonesia. Berikut ini penjelasan mengenai mentalitas yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.
1. Komitmen kuat, keteguhan hati, dan kegigihan.
Seorang wirausaha memiliki komitmen yang kuat dan kegigihan dalam setiap langkah usahanya. Tanpa itu ia tidak akan bisa bersaing di dunia usaha, apalagi ingin memenangi sebuah kompetensi bisnis.
2. Kemauan untuk berhasil dan tumbuh
Mental wirausaha sejati adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk maju dan berkembang. Sikap ingin maju dibuktikan dengan kesungguhannya dalam melakukan inovasi-inovasi bisnis.
3. Berorientasi pada peluang bisnis dan target
Seorang wirausaha memiliki naluri yang kuat dalam melihat sebuah peluang. Ketika melihatnya, ia segera menerapkan strategi untuk bisa memanfaatkan peluang tersebut.
4. Tanggung jawab
Mentalitas seorang wirausaha sejati tampak dari sikapnya terhadap usahanya tersebut. Ia akan bertanggung jawab terhadap segala risiko yang harus diambilnya dalam menjalankan usaha.
5. Tekun dan sabar dalam menghadapi umpan balik
Umpan balik dari berbagai pihak oleh seorang wirausaha dijadikan pemicu bagi keberhasilannya. Ia tidak memandang bahwa hal tersebut adalah tantangan. Sebaliknya, hal tersebut adalah peluang yang harus dimanfaatkan.
6. Berani mengambil dan mengalkulasi risiko
Risiko dalam berwirausaha akan selalu ada. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus siap menghadapinya. Lebih dari itu, ia mampu untuk mengatur risiko tersebut.
7. Tidak terlalu memedulikan status dan kekuasaan.
Bagi wirausaha sejati, kekuasaan dan kekayaan bukanlah tujuan utama. Ia lebih dulu melihat proses dan kepuasan yang ia peroleh ketika sebuah usaha berhasil. Selain itu, kepuasan karena mampu memberikan lapangan kerja kepada orang lain merupakan kepuasan yang tidak bisa digantikan.
8. Integritas
Seorang wirausaha memiliki integritas yang tinggi dalam setiap langkah-langkah usaha yang dilakukannya. Ia memiliki komitmen yang tinggi dan siap dalam menghadapi tantangan yang ada. Ia tidak mau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi nilai integritas dirinya, terutama dalam usaha bisnisnya.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap mental dari seorang wirausaha adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap usahanya sehingga siap untuk menerima setiap risiko dan tetap menjaga integritas dirinya dalam berwirausaha.
Sumber Bacaan : Buku Berjudul The Power of Islamic Entrepreneurship
Sumber Gambar : merdeka.com
Saturday, February 5, 2022
2 Kepribadian Manusia
Halo Teman-Teman, Kali ini Kita akan membahas tentang kepribadian manusia. Tahukah kamu, ternyata manusia memiliki 2 kepribadian lho.. Apa saja? Simak sampai habis ya!
1. Kepribadian yang Sehat
• Punya kemauan untuk menilai diri sendiri dan bersikap realistic, yaitu bersedia menilai diri sendiri apa adanya, tentang kelebihan maupun kekurangannya.
• Bersedia menerima tanggung jawab, karena individu yang berkepribadian sehat yakin dan percaya akan kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
• Dapat menghadapi dan menilai situasi dan kondisi kehidupan apa adanya dan bersedia menerimanya secara wajar tanpa bersikeras akan sesuatu yang mustahil, yaitu kondisi kehidupan yang sempurna.
• Bereaksi secara rasional atau prestasi maupun kesuksesan hidup yang diperolehnya. Tidak lantas menjadi sombong, congkak, dan angkuh. Dan sebaliknya, jika mengalami kegagalan dalam hidup pun tidak lantas bereaksi negatif seperti marah-marah, atau frustasi, melainkan selalu menjaga sikap dan pikiran yang positif dan optimis.
• Bersikap dan berperilaku mandiri dalam cara berpikir, bertindak, maupun dalam mengambil keputusan. Berani mengarahkan diri sendiri dan mengembangkan diri, dan mampu beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya.
• Mampu mengontrol emosi, sehingga tidak hanyut manakala menghadapi situasi yang drepresif, maupun frustratif, dan mampu menghadapi semuanya dengan cara yang positif dan kontruktif.
• Dapat merumuskan tujuan-tujuan yang ingin diraih disetiap aktivitas kehidupannya dengan melalui pertimbangan yang realistis dan rasional, tanpa pengaruh dan bisikan dari luar dirinya, dan berusaha meraih tujuan-tujuan tersebut dengan cara mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilannya.
• Bersikap luwes dalam berpikir, menghargai, dan menilai orang lain seperti terhadap dirinya sendiri. Berorientasi kepada keterbukaan, respek dan empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi dan masalah-masalah lingkungan.
• Memiliki kemauan dalam berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan bersikap bersahabat dalam berinteraksi dengan masyarakat, namun tetap menjaga diri untuk tidak dimanfaatkan menjadi korban orang lain maupun mengorbankan orang lain.
• Memiliki filsafat hidup dan mengarahkan serta menjalani kehidupannya berdasarkan filsafat hidup tersebut yang berakar pada keyakinan agama maupun kepercayaan yang dianutnya.
• Kehidupannya diwarnai dengan banyak kebahagiaan, yang didukung oleh factor-faktor : prestasi, penerimaan, dan kasih sayang.
2. Kepribadian yang tidak sehat
• Gampang tersinggung (marah)
• Bersikap kejam dan suka mengganggu orang lain yang lebih lemah, yang usianya lebih mudah darinya, serta suka menyiksa binatang
• Tidak memiliki kemampuan untuk menghindar dari perilaku yang menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
• Sering merasa tertekan (stress atau depresi).
• Merasa khawatir dan cemas yang berlebihan.
• Suka berbohong, kadang bahkan tidak lagi menyadari kalau sedang berbohong
• Bersikap memusuhi segala bentuk otoritas
• Senang mengkritik dan mencemooh orang lain, tanpa mau bercermin dan melihat seperti apa dirinya sendiri.
• Tidak memiliki rasa bertanggung jawab dan seringkali bersikap mengabaikan lingkungan sekitarnya
• Selalu bersikap pesimis dalam menjalani kehidupannya dan memandang segala hal dalam hidup ini dari sisi yang negative
• Sulit tidur, dan kurang bergariah dalam menjalani hidup