Syamsul17 Blog

Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Showing posts with label Berita Islami. Show all posts

Tuesday, January 4, 2022

Paradigma Tauhid Bagi Wirausaha

Islam dan kewirausahaan adalah dua hal yang seiring dan sejalan. Dalam Islam terdapat nilai-nilai yang menjadi basis bagi tumbuh kembangnya kewirausahaan, bahkan apabila dilihat dari sisi kurun waktu, Islam-lah yang sebenarnya menjadi peletak tonggak-tonggak kewirausahaan, jauh melampaui nilai-nilai kewirausahaan yang berasal dari Barat yang baru dikembangkan pada awal abad XVIII. Dengan demikian, ada selisih waktu pada periode kira-kira tiga belas abad lamanya.

Nilai-nilai kewirausahaan yang berbasis pada ajaran Islam jelas merupakan potensi energi yang sangat positif bagi tumbuh kembangnya kemandirian umat. Keberadaan figure Rasulullah yang secara ikatan keimanan senantiasa dijadikan teladan bagi umat Islam semestinya dapat menjadi factor pendorong yang sangat kuat untuk melahirkan generasi yang memiliki jiwa wirausaha.

PARADIGMA TAUHID BAGI WIRAUSAHA

Paradigma tauhid adalah landasan bagi penumbuhkembangan karakter insan muslim dengan segala sendi kehidupan, termasuk kewirausahaan. Dalam konteks Islam dan ekonomi atau Islam dan kewirausahaan, Yusuf Al-Qardhawi memberikan ulasan yang sangat menarik. Ia mengatakan bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Allah.

1. Urgensi Tauhid bagi Wirausaha Muslim

Tauhid merupakan pegangan yang sangat prinsip dalam menentukan kehidupan manusia di dunia dan akhirat karena merupakan fondasi bangunan agama yang menjadi dasar setiap amalan para hamba. Tauhid merupakan inti dakwah para nabi dan rasul. Mereka pertama kali memulai dakwahnya dengan tauhid dan ilmu tauhid merupakan ilmu yang mulia.

Wirausaha muslim artinya seorang wirausaha dan juga seorang muslim. Karena ia muslim, maka ia terikat oleh kaidah-kaidah keislaman yang landasan utamanya adalah Al-Qur’an dan hadis.

Ciri utama dan pertama seorang muslim yang saleh adalah memiliki akidah yang bersih, tidak dicemari oleh syirik, khufarat, takhayul, serta terbebas dari beragam maksiat.

Urgensi tauhid bagi seorang witausaha muslim menjadi sangat fundamental karena beberapa pertimbangan berikut.

a. Akidah yang benar adalah fondasi bangunan Islam yang harus ditegakkan pada setiap pribadi muslim

b. Memurnikan tauhid adalah tugas setiap muslim dalam kehidupannya. Seorang muslim memulai kehidupannya dengan tauhid dan mengakhiri hidup dengan tauhid pula.

c. Seluruh aspek kehidupan seorang muslim harus didasari dengan tauhid, termasuk dalam hidup bermasyarakat.

d. Hakikat ajaran Islam didirikan di atas tauhid. Allah tidak menerima amal seseorang yang menyekutukan-Nya.

e. Tauhid menjamin seseorang masuk surga.

2. Peranan Tauhid bagi Kehidupan Seorang Wirausaha Muslim

a. Tauhid memerdekakan manusia dari perbudakan kepada selain Allah, baik benda maupun makhluk lainnya. Tauhid adalah menghamba kepada Tuhan yang menciptakan manusia dan membuat dirinya dalam bentuk yang sempurna. Tauhid menundukkan hati serta menyerahkan dan menghinakan diri di hadapan Allah. 

b. Tauhid membentuk kepribadian yang kokoh. Tauhid menjadikan hidup dan pengalaman seorang ahli tauhid begitu istimewa.

3. Manfaat Tauhid bagi Kehidupan Wirausaha Muslim

Tauhid adalah keyakinan yang mendalam kepada Allah. Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dengan ringkas dan padat menjelaskan tentang manfaat tauhid bagi kehidupan manusia. Berikut ini penjelasannya.

a. Iman Kepada Allah 

Iman kepada Allah bagi wirausaha muslim akan semakin menguatkan komitmennya bahwa rezeki setiap manusia sudah ditentukan sehingga akan semakin memotivasi dalam berwirausaha. Lebih dari itu, ia akan semakin percaya sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Keyakinan ini juga akan membawanya ke tujuan utama, yaitu tidak hanya mencari keuntungan dunia, tetapi juga membantu orang lain dan sebagai sarana beribadah kepada Allah.

b. Iman kepada Para Malaikat

Iman kepada para malaikat berarti meyakini bahwa mereka adalah makhluk Allah yang memiliki tugas-tugas yang telah ditentukan. Mereka selalu menaati perintah-Nya dan melaksanakan seluruh tugas yang diembannya dengan penuh tanggung jawab. Iman kepada para malaikat akan menjadikan seorang wirausaha semakin yakin dengan kekuasaan Allah sehingga ia tidak akan berpaling dari aturan-aturan-Nya. Beberapa manfaat yang diperoleh dengan beriman kepada para malaikat adalah sebagai berikut.

1) Mencintai para malaikat karena mereka beribadah dengan sebaik-baiknya kepada Allah dan memohonkan ampunan untuk para mukmin.

2) Bersyukur kepada Allah atas perhatian-Nya kepada para hamba-Nya dengan menugaskan malaikat-malaikat itu, antara lain ada yang menjaga mereka dan mencatat perbuatan baik mereka.

3) Mengetahui kebesaran, kekuatan, dan kekuasaan Allah.

c. Iman kepada Kitab-Kitab

Seorang wirausaha muslim harus meyakini dan mengimani kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi-Nya. Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi seluruh umat Islam. Oleh sebab itu, barangsiapa yang ingin agar kehidupannya terarah, harus mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya. Kitab ini mencakup seluruh sendi kehidupan manusia, termasuk masalah ekonomi dan kewirausahaan.

Manfaat dari iman kepada kitab-kitab Allah, antara lain sebagai berikut.

1) Mensyukuri nikmat Allah atas diturunkannya kitab-kitab tersebut dengan cara melaksanakan semua perintah yang ada di dalamnya dan menjauhi semua larangan.

2) Mengenal bahwa Allah Yang Mahabijaksana telah menetapkan dalam kitab-kitab-Nya syariat yang sesuai dengan kondisi masing-masing umat untuk umat manusia pada segala zaman dan tempat sampai hari kiamat.

3) Mengetahui rahmat (kasih sayang) Allah dan perhatian-Nya kepada umat manusia dengan menurunkan bagi setiap umat suatu kitab untuk memberikan petunjuk kepada mereka, dan khusus bagi umat Islam diturunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, termasuk berwirausaha.

d. Iman kepada Rasul-Rasul Allah

Iman kepada rasul-rasul Allah berarti meyakini bahwa mereka adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah sebagai utusan-Nya yang membawa wahyu bagi kebaikan umat manusia. Keyakinan ini harus terpatri pada diri umat Islam dan khususnya wirausaha muslim karena mereka menjadi salah sebab dari ketaatan kepada Allah.

Manfaat dari iman kepada rasul-rasul Allah bagi wirausaha muslim, di antaranya yaitu sebagai berikut.

1) Mengetahui rahmat dan perhatian Allah kepada umat manusia dengan diutusnya para rasul yang mulia untuk memberi petunjuk dan bimbingan.

2) Bersyukur kepada Allah atas nikmat yang amat besar berupa diutusnya para rasul, khususnya Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir yang dijadikan uswah hasanah,

3) Mencintai para rasul, menghormati mereka, dan memberikan mereka pujian yang patut karena mereka adalah para utusan dan hamba pilihan yang telah beribadah kepada Allah, menyampaikan risalah-Nya, bersikap kasih terhadap para hamba-Nya dan bersabar atas perlakuan mereka yang menyakitkan.

e. Iman Kepada Hari Akhir 

Iman kepada hari akhir berarti yakin bahwa dunia ini akan berakhir dan binasa. Seluruh alam akan mengalami kehancuran sebagai awal dari perhitungan bagi seluruh umat manusia. Seorang wirausaha muslim akan meyakini bahwa dunia akan berakhir dan mereka akan kembali kepada Allah.

Manfaat dari iman kepada hari akhir bagi wirausaha muslim, antara lain

1) Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk senantiasa taat kepada Allah, mengharapkan pahala di akhirat, dan senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan maksiat kepada-Nya karena takut akan azab pada hari akhir,

2) Memberikan kegembiraan kepada orang yang beriman bahwa kenikmatan dan kesenangan yang belum diperoleh di dunia akan diterimanya di akhirat,

3) Menjadikan aktivitas usaha lebih terarah dan tidak hanya berorientasi pada keuntungan atau menumpuk harta kekayaan.

f. Iman kepada Qadha dan Qadar

Iman kepada qadha dan qadar berarti meyakini bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.

Manfaat dari iman kepada Qadha dan Qadar bagi wirausaha muslim 

1) Bertawakkal kepada Allah setiap melakukan suatu usaha karena usaha yang dilakukan dan hasil yang diharapkan terjadi dengan qadha dan qadar Allah.

2) Memperoleh ketenangan jiwa dan kedamaian hati

3) Tidak bersikap sombong dan membanggakan diri ketika memperoleh apa yang diinginkan

4) Tidak merasa sedih dan kesal hati ketika yang diinginkan tidak tercapai atau apa yang tidak disenangi menimpa dirinya

Sumber Bacaan : 

Buku Dengan Judul Energi Kewirausahaan Islami Karya Agus Siswanto

Sumber Gambar :

sangpencerah.id

Wednesday, March 3, 2021

Wakaf : Pengertian, Hukum dan Dalil, Syarat, Rukun, Ketentuan, Contoh, Pentingnya dan Hikmah Wakaf

Rangkuman materi Wakaf

A. Pengertian Wakaf

1. Menurut bahasa, wakaf berarti menahan, mencegah dan menghentikan.

2. Menurut istilah, wakaf adalah menyerahkan barang atau benda yang sifatnya kekal untuk dimanfaatkan dijalan Allah SWT. 

Melalui pengertian ini, inti wakaf terletak pada segi kemanfaatan dan keutuhan barang yang diwakafkan. Selama benda yang diwakafkan masih bermanfaat, bersama dengan itu pula pahalanya akan mengalir (amal jariah).

B. Hukum dan Dalil tentang Wakaf

Hukum wakaf pada dasarnya jaiz atau diperbolehkan. Namun, karena begitu pentingnya nilai wakaf, maka hukum wakaf sangat dianjurkan (Sunnah). Wakaf senilai dengan amal jariah. Wakaf bukan sekedar sedekah biasa. Pahala dan manfaatnya lebih besar diperoleh (pahalanya mengalir terus) bagi orang yang mewakafkan.

Perhatikan firman Allah SWT berikut.

Artinya : “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu Sungguh, Allah Maha Mengetahui” (Q.S. Ali-Imran/3:92)

Artinya :

“…… dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Hajj/22:77)

C. Syarat Wakaf

1) Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu

2) Tunai penyerahannya disaat sigat (akad)

3) Harus jelas kepada siapa barang tersebut diwakafkan, baik berupa perorangan, kelompok, organisasi, badan hukum, dan lembaga.

D. Rukun Wakaf

1) Waqif, merupakan pihak yang menyerahkan wakaf, baik orang maupun badan hukum dan instansi

2) Mauquf’alaih, merupakan pihak yang menerima wakaf, yakni kelompok orang atau badan hukum yang diserahi tugas untuk mengolah harta wakaf. Pihak ini disebut juga nazir.

3) Mauquf bih, merupakan harta atau benda yang diwakafkan

4) Sigat, merupakan ikrar atau akad serah terima wakaf kepada nazir

E. Ketentuan Harta yang di Wakafkan

1) Segala benda yang bergerak atau tidak, tetapi zatnya dalam keadaan baik dan bermanfaat

2) Harta yang diwakafkan adalah milik sendiri

3) Harta yang diwakafkan dilakukan atas kehendak sendiri

4) Harta yang diwakafkan atas dasar berhak berbuat baik. Hal ini berarti wakaf nonmuslim pun diterima

5) Harta wakaf tidak boleh dijual, kecuali jika rusak atau tidak bisa diambil manfaatnya, kemudian diganti yang baru dengan menggunakan hasil penjualan barang tersebut.

F. Hukum mengganti atau memindahkan wakaf

1) Alasannya jelas, rasional dan membawa manfaat

2) Lebih membawa manfaat, bahkan sangat bermanfaat dari sebelumnya.

G. Contoh Wakaf

1) Wakaf ahli, yaitu wakaf yang ditujukan kepada orang tertentu, seseorang atau lebih baik kepada keluarga wakaf atau lebih, wakaf seperti ini disebut juga wakaf Zurri.

2) Wakaf khairi, yaitu wakaf yang secara tegas diperuntukkan demi kepentingan agama atau kemaslahatan umum.

H. Pentingnya Wakaf

1) Menjamin keberlangsungan suatu amal usaha umat, misalnya masjid dll.

2) Memperjelas status tempat atau lahan wakaf yang digunakan untuk kepentingan umat atau umum

3) Umat dapat mengambil manfaat wakaf, tanpa mengurangi asset pokok dari wakaf tersebut.

4) Pahala wakaf akan mengalir terus bagi wakif (Orang yang mewakafkan)

5) Motivasi bagi umat islam

I. Hikmah Wakaf

1) Pahala Jariah

2) Dengan wakaf, generasi baru dapat memanfaatkan peninggalan masa lalu untuk kemajuan pembangunan

3) Dapat mengurangi kemiskinan dan kebodohan umat

4) Melalui wakaf, benda-benda bersejarah dapat terpelihara dan terhindar dari kerusakan.


Wallahu'alam

Itu dia sekilas informasi mengenai wakaf. Semoga mudah dipahami dan bermanfaat. Jangan lupa juga diamalkan.

Sumber Bacaan : 

Buku Catatan Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA

Sumber Gambar : 

zakat.or.id

99.co

tabungwakaf.com

slideplayer.com

m.gomuslim.co.id

slideshare.net

percikaniman.id

jadiberkah.id






Friday, February 26, 2021

Iman Kepada Malaikat

Iman Kepada Malaikat : Pengertian, Ciri-ciri, Sifat-sifat, Jumlah, Tugas dan Kedudukan Malaikat


A. Pengertian Iman kepada malaikat

Iman kepada malaikat adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah menciptakan malaikat yang diberi tugas tertentu untuk mengatur dan mengurus perjalanan alam semesta.

B. Ciri-ciri malaikat 

1) Malaikat termasuk makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah dari nur atau cahaya.

2) Malaikat dapat menjelma dalam sosok tertentu seperti manusia, dan tertangkap indra dengan izin Allah.

3) Wujud para malaikat telah digambarkan dalam Al-Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4

4) Tidak bertambah tua ataupun bertambah muda

5) Tidak berjenis kelamin

6) Suci dari sifat-sifat manusia dan jin

7) Memiliki kekuatan dan kecepatan cahaya

8) Terganggu dengan bau tidak sedap

9) Mampu mengubah wujudnya

C. Sifat-sifat malaikat

1) Malaikat adalah hamba Allah yang mulia

2) Malaikat selalu tunduk dan patuh kepada Allah serta taat dalam menjalankan tugasnya

3) Selalu bertasbih siang dan malam

D. Jumlah Malaikat

Melalui berbagai ayat dan hadist diketahui bahwa jumlah malaikat Allah sangat banyak namun, jumlah pastinya hanya Allah yang mengetahui

E. Tugas Malaikat

Dari sekian banyak malaikat hanya sedikit sekali yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an ataupun hadist diantara tugas malaikat yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadist adalah sebagai berikut.

1) Menyampaikan wahyu

2) Mendoakan kebaikan dan menjadi kawan atau penjaga orang-orang beriman

3) Melaksanakan hukuman Allah kepada manusia dan menyiksa orang-orang kafir

4) Memohon ampun bagi manusia

5) Mencatat segala amal perbuatan manusia

6) Mengatur dan menjaga alam semesta sehingga segala sesuatunya berjalan dengan baik

7) Mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya bila telah tiba waktunya

8) Meniup sangkakala saat kiamat

9) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada manusia dialam kubur.

F. Kedudukan manusia dan malaikat

Manusia dan malaikat sama-sama makhluk Allah. Tetapi memiliki perbedaan bila ditinjau dari segi keberadaannya yaitu bila manusia menempuh jalan ketaqwaan maka derajatnya akan melebihi derajat malaikat sebagai makhluk mulia. Hal itu karena manusia harus melawan hawa nafsunya terlebih dahulu apabila akan berbuat baik. Namun, sebaliknya bila manusia menempuh jalan kebatilan maka derajatnya akan lebih rendah dari binatang karena manusia memiliki akal dan hati nurani.


Itu dia sekilas informasi mengenai Iman Kepada Malaikat. Jangan Lupa Dibaca, dipelajari dan juga diamalkan. Semoga Bermanfaat.

Sumber Bacaan : Catatan Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA
Sumber Gambar : wajibbaca.com

Monday, February 8, 2021

Soal UAS Pendidikan Agama Islam Kelas XI Beserta Jawabannya


Halo Sobat Syam! Kali ini Syamsul17 Blog akan membagikan UAS Pendidikan Agama Islam Kelas XI 

1. Bagaimana cara menerapkan perintah Allah untuk berbakti atau hormat kepada orang tua dan guru?

Jawab :

Dalam surah al-isra ayat 23 kita diperintahkan untuk selalu berbuat baik kepada ibu bapak dan jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut maka kita jangan mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”, dan kita tidak boleh membentak keduanya, ucapkanlah kepada keduanya perkataan-perkataan yang baik dan sayangilah mereka seperti kita telah dididik pada waktu kecil.

Hormat kepada guru yang harus diterapkan siswa adalah :

- Memperhatikan guru saat kegiatan belajar mengajar

- Menyapa guru dengan sopan

- Bicara dengan sopan dan tutur kata yang lembut dan halus

- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

2. Sebutkan hikmah yang bisa diambil mempelajari tentang penyelenggaraan jenazah!

Jawab :

Sesuai dengan surah Al-Anbiya ayat 35 Setiap jiwa baik yang beriman atau kafir, pasti akan merasakan mati didunia ini. Dengan mempelajari penyelenggaraan jenazah kita akan :

- Memperoleh pahala yang besar

- Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesama muslim

- Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya

- Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.

3. Sebutkan bahaya dan dampak riba!

Jawab :

1) Pelaku diancam dengan siksa api neraka dalam Qs.Ali-Imran ayat 130 kita dilarang memakan riba.

Memakan riba merupakan suatu perbuatan dosa karena riba memiliki dampak yang buruk yaitu dapat merugikan atau menyengsarakan orang lain.

2) Allah akan menghapus keberkahan untuk mereka para pelaku riba

3) Penyebab krisis ekonomi

4) Retaknya hubungan persaudaraan

5) Pemicu kelebihan produksi

6) Harta yang disedekahkan tidak akan berkah

7) Kebiasaan orang yahudi

8) Riba diperangi oleh Allah dan Rasul

Dampaknya : Dapat menimbulkan permusuhan antara pribadi dan mengurangi semangat kerjasama atau saling menolong dengan sesama manusia.

4. Bagaimana cara menerapkan jual beli sesuai dengan syariat islam?

Jawab :

Cara menerapkan jual beli sesuai dengan syariat islam yaitu harus ada kesepakatan bersama. Transaksi jual beli dalam islam wajib dilakukan oleh dua pihak yang sehat secara akal dan melihat konteks transaksi melarang jual beli dimana seorang penjual menjanjikan barang yang sebenarnya tidak dimilikinya. Pihak penjual harus bisa menyerahkan. Barang pada pembeli jual beli tidak sah jika barang yang diperjualbelikan tidak dapat diserahkan kepada pembeli. Harga barang dan barangnya harus diketahui.

5. Sebutkan contoh perilaku menghindari riba!

Jawab :

- Mengetahui hal-hal yang termasuk dalam riba tanpa tahu apa itu riba kita tidak mungkin dapat menjauhi riba dengan baik

- Meningkatkan keimanan kepada Allah

- Menghilangkan sifat tercela yang memicu riba seperti menghilangkan sifat dusta, tamak, hubbud duanya dan sombong.

- Selalu jujur dalam menjalani kehidupan 


Wallahu'alam

Semoga Bermanfaat Yah! Jangan Lupa dibaca dan dipelajari serta diamalkan juga ya!

Sumber Gambar : 

geotimes.co.id

Sumber Tugas : 

Soal Yang diberikan saat UAS 

Saturday, September 19, 2020

Evaluasi Pendidikan Agama Islam Kelas XI

 



1. Apa manfaat diciptakannya kuman?

Jawab : 


1) Sebagai media untuk mengendalikan hawa nafsu tidak baik

Contoh : Karena ada kuman dan khawatir menimbulkan penyakit, manusia harus rajin cuci tangan, cuci kaki, gosok gigi, berwudhu dan mandi.

2) Membuat kemajuan dibidang kesehatan

Contoh : Dibutuhkannya tindakan medis apabila manusia sudah terinfeksi kuman, bahkan diperlukan juga penelitian untuk mencari jenis/sebab kuman yang berakibat banyak menimbulkan penyakit.


2. Sebutkan sikap dan perilaku islam sejalan dengan Q.S Ali-Imran/3:190-191!

Jawab :


 -Berusaha memahami Al-Qur’an dan hadits dengan baik dan benar, serta kritis dan objektif dalam menghadapi problematika yang ada melalui berbagai sumber atau rujukan yang terpercaya.

-Berusaha bersikap kritis dalam memahami semua fenomena alam sehingga mampu menemukan manfaat, faedah, dan mashalahat dari tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wata’ala yang ada di alam semesta.


3. Sebutkan apa saja yang dilakukan ketika ingin merenungi ayat-ayat Al-Qur’an!

Jawab : 


1) Niat yang ikhlas membaca Al-Qur’an 

2) Mentadaburi Al-Qur’an dengan membaca Al-Qur’an beserta artinya

3) Merenungkan isi kandungan Al-Qur’an dengan menghubungkan kegiatan sehari-hari

4) Ambillah literatur penunjang renungkan kita

5) Mengaitkan ayat yang sebelum dan sesudahnya

6) Mentadaburi ayat yang sering diulang-ulang

7) Memperhatikan urutan ayat dan kata dalam Al-Quran agar dapat mentadabburinya

8) Berikan porsi yang besar untuk setiap kata dan alur pada kisah 


4. Sebutkan bahaya apa saja yang akan timbul apabila tidak berpikir kritis!

Jawab : 


1) Akan mudah dipecah bela, karena orang tidak berpikir kritis akan malas untuk tabayyun, sehingga percaya saja pada berita-berita hoax  yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab

2) Akan mudah terjebak dalam perilaku bid’ah dan kesesatan

3) Mudah terpapar paham radikal

4) Berhenti untuk maju dalam ilmu, karena merasa puas dengan apa yang telah dimiliki


5. Apa yang dimaksud dengan orang cerdas menurut pendapatmu?

Jawab :

Orang cerdas adalah orang yang memiliki pandangan jauh kedepan maksudnya adalah orang yang memiliki akhlak yang mulia, orang yang selalu menerima apa adanya (Qona’ah), orang yang berilmu dan bertaqwa pada Allah Subhanahu wata’ala.


Sumber Gambar : money.kompas.com

Sumber Bacaan :  Evaluasi Pendais Buku Kelas XI

Saturday, November 23, 2019

28 KEUTAMAAN ISTIGHFAR YANG PERLU DIKETAHUI






Istighfar atau Astaghfirullah al-'Adzim merupakan salah satu kalimat istimewa dalam Islam. Kalimat ini memiliki keutamaan serta manfaat bagi yang terus melafalkannya. Nah, apa saja?


Kalimat istighfar berdasarkan Hadist Riwayat Muslim Nomor 591 adalah "Astagfirullah... Astagfirullah" yang artinya "Aku memohon ampun kepada Allah. Aku memohon ampun kepada Allah."


Salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh Rasulullah yaitu beristighfar dan bertaubat. Dalam sebuah riwayat telah dijelaskan bahwa Rasulullah setiap hari beristighfar tidak kurang dari 100 kali. Padahal beliau merupakan seorang hamba yang ma’shum alias terjaga dari dosa. Berapa kali kita, seorang ummatnya beristighfar setiap hari?


Ada baiknya di zaman yang penuh tantangan seperti zaman sekarang ini kita menjadikan Istighfar sebagai salah satu amalan kita. Karena ada banyak sekali fadhilah maupun keutamaan istighfar ini. Untuk lebih membuat kita bersemangat melakukannya, berikut merupakan uraian kelebihan dan manfaat dari beristighfar.


KEUTAMAAN ISTIGHFAR


1. Membuat Allah Gembira


Nabi Muhammad  saw bersabda, “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya seperti kegembiraan salah seorang dari kalian yang telah menemukan untanya yang hilang di padang pasir.” (HR. Bukhari dan Muslim).


2. Pintu Rezeki


Mengamalkan kalimat istighfar dapat membuka pintu rezeki seseorang. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Nuh (10-12) yang artinya:


"Maka aku katakan kepada mereka 'mohon ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."


3. Dicintai Allah


Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertobat adalah kekasih Allah. Orang yang bertobat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa. “(HR.Ibnu Majah)


4. Turunkan Hujan


Selain dapat membuka pintu rezeki, Allah SWT juga berjanji akan mengirimkan hujan kepada umatnya yang mengucap istighfar sebagai kalimat taubat. Dengan hujan, Allah SWT menyuburkan berbagai jenis tanaman dan kebun sebagai makanan.


5. Dosa-Dosanya Diampuni


Rasulullah bersabda, “Allah telah berfirman,” Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya , maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (berapa banyak dosanya). “(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi)


Imam Qatadah berkata, “Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar. “(Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).


6. Taubat


Keutamaan istighfar kepada Allah SWT lainnya adalah menggugurkan dosa dalam taubat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam Hadist Riwayat Bukhari nomor 6307 yang artinya:


"Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali."


7. Selamat Dari Api Neraka


Hudzaifah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka ‘. Bersabda, ‘Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam ‘. “(HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).


8. Rasa Malas


Rasa malas bisa datang pada siapa saja. Hal ini tentu dapat menghalangi kegiatan seseorang, misalnya dalam beribadah.


Namun, mengucap istighfar dapat menghilangkan rasa malas tersebut. Dalam Hadist Riwayat Muslim nomor 2702, Nabi Muhammad SAW juga bersabda yang artinya:


Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali."


9. Mendapat Balasan Surga


“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. “(QS. Ali’Imran: 135-136).


10. Dimudahkan Urusannya


Keutamaan istighfar juga dijanjikan Allah SWT, dapat memberikan jalan keluar dari segala masalah hidup yang terjadi. Kalimat istighfar pun bisa menambah rezeki seseorang.


Dalam Hadist Riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:


"Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka."


11. Membuat Kecewa Setan


Sesungguhnya setan telah berkata, “Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya, “Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.” (HR.Ahmad dan al-Hakim).


12. Membuat Setan Putus Asa


Ali bin Abi Thalib pernah didatangi oleh seseorang, “Saya telah melakukan dosa ‘.’ Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi ‘, kata Ali. Orang itu menjawab,’ Saya telah bertobat, tapi setelah itu saya berdosa lagi ‘. Ali berkata , ‘Bertobatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi, ‘Sampai kapan?’ Ali menjawab, ‘Sampai setan berputus asa dan merasa rugi. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).


13. Meredam Azab


Allah berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS.al-Anfal: 33).


14. Mengusir Kesedihan


Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).


15. Melapangkan Kesempitan


Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).


16. Membersihkan Hati


Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Ketika ia bertobat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya. “(HR.Nasa ‘i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).


17. Mengangkat Derajat Di Surga


Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata, ‘Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata, ‘Karena istighfar anakmu untukmu’. “(HR.Ahmad dengan sanad hasan).


18. Mengikuti Sunnah Rasul


Abu Hurairah berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.” (HR.Bukhari).


19. Menjadi Sebaik-Baik Orang Yang Bersalah


Rasulullah bersabda, “Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertobat.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).


20. Bersifat Sebagai Hamba Allah Yang Sejati


Allah berfirman, “Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap tak at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur. “(QS.Ali ‘Imran: 15-17).


21. Terhindari Dari Menjadi Orang Yang Dholim


Allah berfirman, “… Barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.” (QS. al-Hujurat: 11)


22. Mudah Mendapatkan Anak


Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka:” Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai. “(QS.Nuh: 10-12).


23. Bertambah Kekuatannya


Allah berfirman, “Dan (dia berkata):” Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa. ” (QS. Hud: 52)


24. Bertambah Kesejahteraannya


Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka:” Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. “(QS.Nuh: 10-12).


25. Menjadi Orang Yang Beruntung


Allah berfirman, “Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS.an-Nur: 31).


Aisyah berkata, “Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.” (HR.Bukhari).


26. Keburukannya Diganti Dengan Kebaikan


Allah berfirman, “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).


“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan sore) dan pada bagian awal dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. “(QS. Hud: 114).


27. Tanda Sebagai Orang Mukmin


Rasulullah bersabda, “Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin. “(HR.Ahmad ).


28. Berkepribadian Sebagai Orang Bijak


Seorang ulama berkata, “Tanda orang yang arif (bijaksana) itu ada enam. Bila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Bila menyebut dirinya, ia merasa hina. Bila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Bila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Ketika disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan ketika mengingat dosanya, ia segera beristighfar. “(Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).


Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada-Nya kepada ketaatan kepada-Nya. Taubat ada dua macam: taubat mutlak dan taubat muqayyad (terikat). Taubat mutlak ialah bertaubat dari segala perbuatan dosa. Sedangkan taubat muqayyad ialah bertaubat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan.


Syarat-syarat taubat meliputi: beragama Islam, berniat ikhlas, mengakui dosa, menyesali dosa, meninggalkan perbuatan dosa, bertekad untuk tidak mengulanginya, mengembalikan hak orang yang dizalimi, bertaubat sebelum nyawa berada di tenggorokan atau matahari terbit dari arah barat. Taubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa.


Wallahu’alam


Sumber Bacaan :

news.detik.com
kitchenuhmaykoosib.com

Sumber Gambar :

wajibbaca.com

9 KEUTAMAAN SURAT AL-KAHFI






Surah Al-Kahf disebut juga Ashabul Kahf adalah surah ke-18 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamai Al-Kahf dan Ashabul Kahf yang artinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surah ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda (The Seven Sleepers) yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung pelajaran-pelajaran yang berguna untuk kehidupan manusia. Terdapat beberapa hadits Rasulullah SAW yang menyatakan keutamaan membaca surah ini.


Dalam surat ini terdapat titik tengah Al-Qur'an yang membelah isi Al-Qur'an menjadi dua bagian.


KEUTAMAAN SURAT AL KAHFI


1. Mendapatkan Ridho dari Allah SWT dan Diterangi Cahaya


Membaca Surat Al Kahfi dapat mendekatkan kita pada ridho Allah dan mendapatkan cahaya keberkahan dari ujung rambut hingga ujung kaki.


Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Rasullullah SAW bersabda :


“Siapa yang membaca Surat Al Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi.” (HR Ahmad).


"Barangsiapa membaca Surat Al Kahfi pada malam Jumat, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)


Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri R.A disebutkan;


"Barangsiapa membaca Surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249).


Ibnul Hajar mengomentari hadist ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadist ini adalah hadist paling kuat tentang Surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)


2. Diampuni Dosanya oleh Allah SWT


Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Rasullulah SAW bersabda bahwa


"Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat.’”


Al-Mundziri berkata: hadist ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”


3. Disinari Cahaya Kebaikan


Umat islam yang membaca Surat Al Kahfi baik di hari Jumat atau malam Jumat akan diberikan pahala dan ganjaran serta disinari oleh cahaya kebaikan.


Cahaya tersebut akan diberikan Allah SWT di hari kiamat dan cahaya tersebut akan memancar dari kedua telapak kakinya hingga sampai ke langit. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat AL Hadid ayat 12 yang berbunyi


“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (Qs. Al-Hadid: 12)


Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri Juga menyebutkan bahwa dari Rasullulah SAW bersabda:


“Barangsiapa membaca Surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq ( Ka'bah) .” (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)


4. Menghindarkan diri dari fitnah Dajjal


Umat islam yang membaca Surat Al Kahfi pada Hari Jumat akan menghindarkan dari fitnah Dajjal.


Nabi Muhammad SAW bahkan bersabda bahwa jika seorang manusia rajin membaca Surat Al Kahfi tidak hanya di hari Jumat saja maka dia akan terhindar dari fitnah Dajjal.


Dari hadist Ibnu Umar R.A, berkata:


“Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih)


Dajjal diketahui merupakan satu diantara tanda-tanda kiamat. Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa:


“Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad).


Dajjal sebagaimana diceritakan memiliki satu mata di dahinya. Di dahinya juga terukir tulisan “Kaf Fa Ro” yang artinya “Kafir”.


Fitnah Dajjal sangatlah kejam serta dapat membawa kita kepada kesesatan dan siksa neraka Jahanam.
Akan tetapi, jika kita rutin dan istiqomah membaca Surat Al Kahfi, maka akan bisa mencegah kita terjebak dengan kemudharatan Dajjal.


Hal tersebut diperkuat oleh hadist- hadist berikut ini :


“Barang siapa membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka Dajjal tidak bisa memudharatkannya.” (HR Dailami).


“Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan Surat  Al Kahfi.” (HR Muslim)


“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan Surat Al Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR Muslim)


“Barang siapa diantara kalian yang mendapatinya (dajjal), hendaklah dia membacakan ayat-ayat pembuka surah Al-Kahfi kepadanya, karena bacaan itu melindungi kalian dari fitnahnya (dajjal tersebut).” (HR. Abu Daud).


Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa pada awal-awal Surat Al Kahfi itu tedapat keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam QS Al Kahfi ayat 102:


“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?…” (Qs. Al Kahfi: 102)


5. Dijaga dari gangguan setan


Sebuah hadist yang oleh Ibnu Mardawaih dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa sebuah rumah yang selalu dibacakan Surat Al Khafi dan Surat Al Baqarah maka rumah itu tidak akan dimasuki setan sepanjang malam tersebut.


6. Kisah Al-Kahfi


Rahasia Surat Al-Kahfi terdapat dalam ayatnya. Dalam surat tersebut diceritakan tantang beberapa pemuda dan anjingnya yang bersembunyi di gua. Hal itu dilakukan guna menghindari kekejaman dari penguasa yang berideologi matrealisme dan memaksa untuk kafir kepada Allah.


7. Pengingat Hari Kiamat


Keutamaan Surat Al-Kahfi yang lain sebagai pengingat terhadap hari kiamat. Hal itu tertulis dalam Quran Al-Kahfi ayat 47 yang berbunyi "Dan (ingat lah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau melihat bumi rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.


8. Mendapat petunjuk dan bimbingan Allah


Bahkan cahaya itu tidak hanya di hari kiamat, namun juga akan diturunkan di dunia. Yakni mendapatkan petunjuk dan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Dengan keutamaan surat Al Kahfi ini, teranglah langkah hidup bagi orang yang membaca Surat Al Kahfi di malam Jumat. Sebab Allah memberinya cahaya hingga Jumat berikutnya.


 “Sesungguhnya barangsiapa membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya baginya antara dua Jumat” (HR. Hakim dan ia menshahihkannya)


9. Keutamaan surat al Kahfi: sakinah


Al Barra’ mengatakan, pernah ada seorang laki-laki yang membaca surat Al Kahfi di dalam rumahnya. Sedangkan di halamannya terdapat hewan kendaraannya. Hewan kendaraan tersebut larat dan membuat laki-laki itu keluar rumah. Dilihatnya ada kabut atau awan yang menutupinya.


Ketika hal itu diceritakan kepada Rasulullah, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


Bacalah terus hai Fulan. Sesungguhnya awan itu adalah ketenangan yang turun saat engkau membaca Al Qur’an atau turun kepada Al Quran.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Wallahu’alam


Sumber Bacaan :

bogor.tribunnews.com
news.detik.com
bersamadakwah.net
id.wikipedia.org

Sumber Gambar :

asdfghjklvu.wordpress.com











MENJAGA LISAN DAPAT JAMINAN MASUK SURGA?






Salah satu anugerah yang diberikan Allah SWT kepada ma nusia adalah kemampuan berbicara. Dengan berbicara, manusia bisa mengeluarkan isi hati dan pikirannya kepada yang lain. Nikmat Allah yang satu ini bila dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dapat membantu manu sia mencapai apa yang ia inginkan.


Berhati-hatilah terhadap lisan karena sebuah ucapan bisa menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Apabila kita tidak mengetahui sebuah perkara dengan pasti, sebaiknya kita diam saja. Dan janganlah kita mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang lain, sekalipun itu hanya candaan. Sebab di akhirat kelak, segala apa yang kita ucapkan dengan lisan pasti akan dimintai pertanggung jawaban.


Dalam surah ar-Rahman ayat 1-4, Allah SWT berfirman, "Allah yang Maha pemurah. Yang telah mengajarkan Al qur an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara." 


Dalam surah lain nya, al-Balad ayat 8-9, Allah pun menuliskan lima kenikmatan yang Ia berikan pada manusia secara cuma-cuma, "Bukankah Kami telah memberikan kepad anya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir." Kemampuan berbicara ini bisa mem bawa keuntungan maupun keburukan ber gantung penggunaannya. Lidah, se bagai salah satu alat berbicara dapat di gunakan untuk taat kepada Allah mau pun menuruti setan.


Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya ada seorang hamba be nar-benar berbicara dengan satu kali mat yang termasuk keridhaan Allah, dia tidak menganggapnya penting; dengan sebab satu kalimat itu Allah menaikkannya be berapa derajat. Dan sesungguhnya ada se orang hamba benar-benar berbi cara de ngan satu kalimat yang termasuk ke mur kaan Allah, dia tidak menganggap nya penting; dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka jaha nam."


Allah Ta’ala berfirman: “Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaf: 18).


“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra: 36)


Rasullulah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan manusia agar tak banyak bicara, kecuali berbicara untuk hal-hal yang penting, bermanfaat ataupun untuk mengingat Allah SWT.


“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR. Tirmidzi).


 “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).


An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullahu Ta’ala berkata,

“Ketahuilah bahwa hendaknya setiap mukallaf menjaga lisannya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang memang tampak ada maslahat di dalamnya. Ketika sama saja nilai maslahat antara berbicara atau diam, maka yang dianjurkan adalah tidak berbicara (diam). Hal ini karena perkataan yang mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram, atau minimal (menyeret kepada perkataan) yang makruh. Bahkan inilah yang banyak terjadi, atau mayoritas keadaan demikian. Sedangkan keselamatan itu tidaklah ternilai harganya.” (Al-Adzkaar, hal. 284)


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya.” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976, shahih)


Hendaknya setiap kita senantiasa menjaga diri dari berbicara atau menuliskan komentar yang tidak jelas manfaatnya. Kita tidaklah berbicara kecuali dalam hal-hal yang memang kita berharap ada manfaat untuk agama (diin) kita. Ketika kita melihat bahwa suatu perkataan itu tidak bermanfaat, maka kita pun menahan diri dari berbicara (alias diam). Kalaupun itu bermanfaat, kita pun masih perlu merenungkan: apakah ada manfaat lain yang lebih besar yang akan hilang jika saya tetap berbicara?


Seorang ahli hikmah mengatakan, berbicara tanpa dilandasi pemikiran yang matang merupakan sebuah kesalahan yang fatal, mengapa demikian? Karena faktanya tidak sedikit orang yang hancur dikarenakan hanya dengan ucapannya mereka sendiri. Dan dengan lisan juga potensi terbesar penyebaran berita hoaks, padahal dalam Islam ataupun konteks kemanusiaan menyebarkan berita bohong merupakan perbuatan yang terlarang.


Menjaga lisan dari berkata bohong, menggunjing, menyindir dan lain sebagainya mungkin hal yang terbilang berat, karena perbuatan tersebut telah menjadi kebiasaan yang lumrah di kalangan masyarakat umum. Namun jika kita memiliki keinginan yang kuat untuk meninggalkan semuanya, maka tidak ada yang tidak mungkin. Lalu bagaimana cara mengatasinya?


Cara mengatasi agar kita bisa meminimalkan perbuatan keji tersebut sebenarnya sangat mudah dan simpel, yaitu jauhi forum tongkrongan bersama yang tidak ada manfaatnya, karena potensi terbesar menggunjing, menyindir dan lain sebagainya ialah pada forum tersebut.


KEUTAMAAN MENJAGA LISAN DALAM ISLAM


1. Dijanjikan surga


Orang-orang yang mampu menjaga lisannya dari ucapan buruk dan tidak berguna juga dijanjikan surga oleh Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadist:


Dari Sahl bin Sa’ad ra., Rasulullah Muhammad saw bersabda: “Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut atau lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya.” (HR. Al-Bukhari)


2. Memiliki kedudukan tinggi sebagai muslim


Keutamaan menjaga lisan yang pertama yakni menjadikan kita sebagai seorang muslim yang berkedudukan tinggi di mata Allah Ta’ala. Dengan menjaga lisan kita akan terhindar dari perkataan-perkataan dosa yang bisa berujung pada dosa.


Suatu hari Rasulullah Saw. ditanya, “Siapakah Muslim yang paling utama?” Beliau menjawab,“Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain.” (HR. Bukhari).


Wallahu’alam


Sumber Bacaan :

www.republika.co.id
darunnajah.com
muslim.or.id
bincangsyariah.com

Sumber Gambar :

boombastis.com

29 MANFAAT ZAKAT YANG PERLU DIKETAHUI






Zakat adalah ibadah wajib bagi semua umat Islam dan termasuk ke dalam rukun Islam keempat. Secara bahasa, zakat artinya bersih, suci, berkat dan berkembang. Dari segi istilah, zakat mengacu kepada harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang yang beragama Islam dan diberikan kepada yang berhak menerimanya.


Perintah mengenai zakat bisa kita temukan di beberapa ayat dalam Alquran. Salah satunya seperti yang tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 43 yang berbunyi,


“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’”.


MACAM-MACAM ZAKAT


1. Zakat Fitrah


Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu yang beragama Islam. Selain untuk dirinya sendiri, dia juga wajib membayar zakat untuk semua orang yang berada dalam tanggungannya termasuk anak-anak maupun orang tua.


Berdasarkan hadis, jumlah zakat yang wajib dikeluarkan adalah sebesar 1 sha’ (1 sha’=4 mud, 1 mud=675 gram) atau setara dengan 3,5 liter/2,7 kilogram makanan pokok. Jenis zakat memang disesuaikan berdasarkan jenis makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari bisa berupa beras, gandum, tepung atau kurma.


Zakat fitrah wajib ditunaikan pada bulan Ramadhan selambat-lambatnya sebelum selesai pelaksanaan salat Idul Fitri. Zakat yang dikeluarkan di luar waktu yang sudah ditentukan tidak termasuk ke dalam zakat fitrah melainkan hanya dianggap sebagai sedekah biasa. Adapun yang berhak menerima zakat adalah kaum fakir, miskin, amil (panitia zakat), orang yang baru masuk Islam dan lain-lain.


2. Zakat Harta


Zakat harta atau zakat maal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari hasil pertanian, pertambangan, pelayaran, perniagaan, ternak hingga emas dan perak yang dimiliki. Harta-harta ini wajib dikeluarkan setelah mencapai nisab (jumlah) tertentu dan haul (masa satu tahun kepemilikan).


Setiap jenis harta memiliki nisab yang berbeda-beda. Untuk hewan ternak seperti sapi, kuda dan kerbau nisab-nya adalah 30 ekor. Artinya semua orang yang memiliki tiga jenis (atau salah satu) dari hewan-hewan tersebut sebanyak 30 ekor atau lebih, sudah dikenai kewajiban zakat. Untuk domba, nisab-nya adalah 30 ekor sementara unta 5 ekor.


Bagi kamu yang memiliki simpanan emas, jika sudah mencapai 20 dinar (setara dengan 85 gram emas murni) dan 200 dirham perak (setara dengan 672 gram perak), dalam setahun dikenai kewajiban berzakat sebanyak 2,5% dari total harta yang dimiliki. Segala jenis harta yang bisa dikonversikan ke dalam emas dan perak seperti saham, cek, surat berharga dan lain sebagainya juga dikenai kewajiban zakat jika jumlahnya sudah melampaui nisab.


BEBERAPA HIKMAH/MANFAAT ZAKAT


1. Mengurangi kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin


2. Menyempurnakan Iman


Berzakat kepada mereka yang membutuhkan merupakan salah satu pilar agama Islam. Setiap muslim pasti berusaha melaksanakan amalan ini dengan tujuan melengkapi kewajiban yang diamanatkan agamanya.


3. Sebagai perwujudan iman kepada Allah SWT. 


Mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlak mulia dengan memiliki rasa kepedulian yang tinggi, menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus mengembangkan dan mensucikan harta yang dimiliki.


4. Membersihkan harta dari bagian yang bukan hak kita


5. Bukti Keimanan dan Ketaatan


Manusia membutuhkan dan mencintai uang sebagai sesuatu yang bisa dimiliki. Oleh karena itu, terkadang orang tidak rela melepaskan apa yang dia cintai tanpa imbalan apapun.


Dengan membayar zakat, atau bisa disebut sedekah, kamu sudah menunjukkan keimananmu kepada Allah SWT.


Sebab, dengan berzakat kamu tidak mengharapkan imbalan duniawi melainkan ketenangan hati dan pahala dari Allah SWT.


6. Karena zakat merupakan merupakan hak bagi mustahik. 


Maka berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka terutama golongan fakir dan miskin, ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka ketika melihat golongan kaya yang berkecukupan hidupnya. Zakat, sesungguhnya bukan sekadar memenuhi kebutuhan konsumtif yang sifatnya sesaat, akan tetapi memberikan kecukupan dan kesejahteraan pada mereka, dengan cara menghilangkan atau memperkecil penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan menderita.


7. Mengikis akhlak yang buruk


8. Membersihkan Hati dan Diri


Dengan membayar zakat, muslim telah masuk ke dalam kelompok orang dermawan dan memisahkan diri dari kelompok orang-orang kikir.


Alasannya, jika seseorang sudah terbiasa memberi dalam bentuk apapun, seperti pengetahuan, uang, atau kebaikan, dirinya akan merasa lebih “lengkap” ketika telah memberikan sesuatu yang berarti untuk orang lain.


9. Sebagai pilar jama’i antara kelompok aghniya yang berkecukupan hidupnya


Dengan para mujahid yang waktunya sepenuhnya untuk berjuang di jalan Allah SWT, sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk berusaha bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya. 


10. Zakat adalah ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT


11. Menenangkan Hati


Berzakat melatih umat Muslim untuk ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa paksaan, zakat bermanfaat melatih kita menjadi pribadi yang ikhlas dan tulus melakukan kebajikan bagi orang lain. Inilah hikmah zakat yang akan membawa banyak keselamatan untukmu.


12. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan 


Sarana maupun prasarana yang harus dimiliki ummat Islam, seperti sarana pendidikan, kesehatan, maupun sosial ekonomi dan terlebih lagi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.


13. Zakat yang dikumpulkan bisa dijadikan dana pengembangan potensi umat


14. Memberikan dukungan moril dan materil kepada orang-orang yang baru masuk Islam.


15. Mencapai Keimanan yang Sempurna


Rasulullah SAW bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari: 13)


Dalam kaitannya dengan zakat, tanpa disadari kamu juga menyempurnakan iman dengan tidak hanya mementingkan dirimu sendiri saja, melainkan juga orang-orang lain yang membutuhkan.


16. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, 


Karena zakat tidak akan diterima dari harta yang didapatkan dengan cara bathil. Zakat mendorong pula ummat Islam untuk menjadi muzakki yang sejahtera hidupnya.


17. Tiket ke Surga


Muslim pasti percaya akan adanya surga dan berusaha untuk masuk ke surga di akhir hidupnya.
Dalam kaitannya dengan surga, manfaat zakat selanjutnya adalah pahala yang diperoleh dapat menjadi “tiket” yang melancarkan dan memastikan perjalananmu ke Surga.


Seperti yang disebutkan (Dalam HR. At-Tirmidzi): surga adalah untuk “mereka yang bertutur halus, menyebarkan salam Islam, memberi makan orang-orang dan bermalam dengan memanjatkan doa secara sukarela ketika orang-orang sedang terlelap.”


18. Dari sisi pembangunan kesejahteraan ummat, zakat 


Merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Zakat yang dikelola dengan baik, dimungkinkan dapat membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan. Monzer Kahf menyatakan bahwa zakat dan sistem pewarisan Islam cenderung kepada distribusi harta yang egaliter, dan bahwa sebagai akibat darizakat, harta akan selalu beredar.


19. Terbiasa Membantu Sesama


Manfaat zakat selanjutnya adalah menjadikan umat Islam sebagai satu keluarga besar, yang saling membantu satu sama lain.


Empati saat berzakat menimbulkan perasaan bahwa kita memiliki saudara sesama yang harus diperlakukan dengan baik, sebagaimana kebaikan yang telah Allah SWT berikan kepada kita.


Allah SWT berfirman (Al-Qur’an 28: 77): “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.”


20. Menghilangkan Rasa Iri dan Prasangka


Beberapa orang memang memiliki nasib kurang beruntung dibandingkan yang lainnya, maka dari itu tidak ada salahnya jika kamu membantu mereka yang kurang beruntung.


Dengan begitu, kamu akan mengurangi rasa iri atau prasangka buruk yang ada pada mereka.
Mereka akan berpikir bahwa orang-orang yang memiliki kekayaan merupakan saudara yang mau membantu di masa yang sulit, dan bukan orang yang sombong atau tidak peduli sekitar.


21. Mencegah Kriminalitas


Manfaat zakat lainnya adalah ikut andil dalam mencegah kejahatan seperti perampokan atau pencurian.

Jadi, dengan berzakat kamu bisa berkontribusi untuk mengurangi kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.


22. Pelindung di Hari Akhir


Pada saat hari kiamat, Islam mengajarkan bahwa seluruh manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar.


Nantinya, apa yang sudah kamu amalkan akan menjadi tempat berteduh dari panas yang tidak tertahankan.


Seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, tentang salah satu dari tujuh jenis orang yang akan berada di bawah teduh Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah: “orang-orang yang beramal dan menyembunyikannya sedemikian rupa sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya.”


Jadi, jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun, ya.


23. Mempelajari Agama Lebih Dalam


Manfaat zakat selanjutnya adalah dapat membuat seseorang mengetahui batasan-batasan dan hukum Allah SWT.


Sebab, untuk berzakat orang harus mengetahui banyak hal mulai dari jenis-jenisnya, Nisab (jumlah minimum untuk zakat), siapa yang berhak menerima zakat, dan hal-hal lainnya.


24. Membawa Kebajikan


Zakat juga bermanfaat mendatangkan kebaikan-kebaikan dalam hidup. Rezeki dilancarkan, kualitas hidup meningkat, hati terasa tenang, dan kehidupan juga terasa lebih tentram karena kebaikan yang telah dilakukan.


25. Meninggal dengan Tenang


Zakat menjauhkan umat Muslim dari kematian yang kurang baik. Dengan melunaskan kewajibannya sebagai umat Muslim, pahala yang didapatkan pun bertambah.


Zakat juga bermanfaat untuk meringankan dosa-dosa yang telah diperbuat. Hal ini dapat mempermudah kepergian seseorang ketika waktunya sudah tiba.


26. Menghapus Dosa


Berbuat kebaikan dapat menambah pahala dan mengurangi dosa kita, atau bahkan menghapusnya. 


Rasulullah SAW bersabda, “Amal memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (Dalam HR. At-Tirmidzi dan An-Nasaa’i).


27. Meningkatkan Rezeki


Zakat yang kamu berikan juga bermanfaat untuk meningkatkan dan menyucikan kekayaan, lho.
Sebab, orang kikir hidupnya akan dirundung kesulitan yang justru akan merugikan diri sendiri.
Jika seseorang mengamalkan kekayaannya, dia akan terlindung dari penyakit dan Allah SWT akan meningkatkan kualitas hidupnya.


Seperti yang disebutkan dalam Hadits: “Kekayaan tidak akan berkurang karena amal.”


28. Merendahkan Hati


Zakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan, tetapi bukan secara terang-terangan. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai hambanya yang berhati tinggi.


Seperti apa yang difirmankan oleh Rasulullah SAW: “Amal yang diberikan secara rahasia dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT.” (Dalam HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hiban)


29. Membentengi Diri dari Bencana


Zakat dapat mencegah adanya bencana yang diturunkan ke bumi. Sebab, dengan berzakat kita dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT.


Wallahu’alam


Sumber Bacaan :

blog.kitabisa.com
www.tokopedia.com
www.dompetdhuafa.org

Sumber Gambar :

bincangsyariah.com