Tuesday, January 4, 2022
Paradigma Tauhid Bagi Wirausaha
Islam dan kewirausahaan adalah dua hal yang seiring dan sejalan. Dalam Islam terdapat nilai-nilai yang menjadi basis bagi tumbuh kembangnya kewirausahaan, bahkan apabila dilihat dari sisi kurun waktu, Islam-lah yang sebenarnya menjadi peletak tonggak-tonggak kewirausahaan, jauh melampaui nilai-nilai kewirausahaan yang berasal dari Barat yang baru dikembangkan pada awal abad XVIII. Dengan demikian, ada selisih waktu pada periode kira-kira tiga belas abad lamanya.
Nilai-nilai kewirausahaan yang berbasis pada ajaran Islam jelas merupakan potensi energi yang sangat positif bagi tumbuh kembangnya kemandirian umat. Keberadaan figure Rasulullah yang secara ikatan keimanan senantiasa dijadikan teladan bagi umat Islam semestinya dapat menjadi factor pendorong yang sangat kuat untuk melahirkan generasi yang memiliki jiwa wirausaha.
PARADIGMA TAUHID BAGI WIRAUSAHA
Paradigma tauhid adalah landasan bagi penumbuhkembangan karakter insan muslim dengan segala sendi kehidupan, termasuk kewirausahaan. Dalam konteks Islam dan ekonomi atau Islam dan kewirausahaan, Yusuf Al-Qardhawi memberikan ulasan yang sangat menarik. Ia mengatakan bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Allah.
1. Urgensi Tauhid bagi Wirausaha Muslim
Tauhid merupakan pegangan yang sangat prinsip dalam menentukan kehidupan manusia di dunia dan akhirat karena merupakan fondasi bangunan agama yang menjadi dasar setiap amalan para hamba. Tauhid merupakan inti dakwah para nabi dan rasul. Mereka pertama kali memulai dakwahnya dengan tauhid dan ilmu tauhid merupakan ilmu yang mulia.
Wirausaha muslim artinya seorang wirausaha dan juga seorang muslim. Karena ia muslim, maka ia terikat oleh kaidah-kaidah keislaman yang landasan utamanya adalah Al-Qur’an dan hadis.
Ciri utama dan pertama seorang muslim yang saleh adalah memiliki akidah yang bersih, tidak dicemari oleh syirik, khufarat, takhayul, serta terbebas dari beragam maksiat.
Urgensi tauhid bagi seorang witausaha muslim menjadi sangat fundamental karena beberapa pertimbangan berikut.
a. Akidah yang benar adalah fondasi bangunan Islam yang harus ditegakkan pada setiap pribadi muslim
b. Memurnikan tauhid adalah tugas setiap muslim dalam kehidupannya. Seorang muslim memulai kehidupannya dengan tauhid dan mengakhiri hidup dengan tauhid pula.
c. Seluruh aspek kehidupan seorang muslim harus didasari dengan tauhid, termasuk dalam hidup bermasyarakat.
d. Hakikat ajaran Islam didirikan di atas tauhid. Allah tidak menerima amal seseorang yang menyekutukan-Nya.
e. Tauhid menjamin seseorang masuk surga.
2. Peranan Tauhid bagi Kehidupan Seorang Wirausaha Muslim
a. Tauhid memerdekakan manusia dari perbudakan kepada selain Allah, baik benda maupun makhluk lainnya. Tauhid adalah menghamba kepada Tuhan yang menciptakan manusia dan membuat dirinya dalam bentuk yang sempurna. Tauhid menundukkan hati serta menyerahkan dan menghinakan diri di hadapan Allah.
b. Tauhid membentuk kepribadian yang kokoh. Tauhid menjadikan hidup dan pengalaman seorang ahli tauhid begitu istimewa.
3. Manfaat Tauhid bagi Kehidupan Wirausaha Muslim
Tauhid adalah keyakinan yang mendalam kepada Allah. Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dengan ringkas dan padat menjelaskan tentang manfaat tauhid bagi kehidupan manusia. Berikut ini penjelasannya.
a. Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah bagi wirausaha muslim akan semakin menguatkan komitmennya bahwa rezeki setiap manusia sudah ditentukan sehingga akan semakin memotivasi dalam berwirausaha. Lebih dari itu, ia akan semakin percaya sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Keyakinan ini juga akan membawanya ke tujuan utama, yaitu tidak hanya mencari keuntungan dunia, tetapi juga membantu orang lain dan sebagai sarana beribadah kepada Allah.
b. Iman kepada Para Malaikat
Iman kepada para malaikat berarti meyakini bahwa mereka adalah makhluk Allah yang memiliki tugas-tugas yang telah ditentukan. Mereka selalu menaati perintah-Nya dan melaksanakan seluruh tugas yang diembannya dengan penuh tanggung jawab. Iman kepada para malaikat akan menjadikan seorang wirausaha semakin yakin dengan kekuasaan Allah sehingga ia tidak akan berpaling dari aturan-aturan-Nya. Beberapa manfaat yang diperoleh dengan beriman kepada para malaikat adalah sebagai berikut.
1) Mencintai para malaikat karena mereka beribadah dengan sebaik-baiknya kepada Allah dan memohonkan ampunan untuk para mukmin.
2) Bersyukur kepada Allah atas perhatian-Nya kepada para hamba-Nya dengan menugaskan malaikat-malaikat itu, antara lain ada yang menjaga mereka dan mencatat perbuatan baik mereka.
3) Mengetahui kebesaran, kekuatan, dan kekuasaan Allah.
c. Iman kepada Kitab-Kitab
Seorang wirausaha muslim harus meyakini dan mengimani kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi-Nya. Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi seluruh umat Islam. Oleh sebab itu, barangsiapa yang ingin agar kehidupannya terarah, harus mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya. Kitab ini mencakup seluruh sendi kehidupan manusia, termasuk masalah ekonomi dan kewirausahaan.
Manfaat dari iman kepada kitab-kitab Allah, antara lain sebagai berikut.
1) Mensyukuri nikmat Allah atas diturunkannya kitab-kitab tersebut dengan cara melaksanakan semua perintah yang ada di dalamnya dan menjauhi semua larangan.
2) Mengenal bahwa Allah Yang Mahabijaksana telah menetapkan dalam kitab-kitab-Nya syariat yang sesuai dengan kondisi masing-masing umat untuk umat manusia pada segala zaman dan tempat sampai hari kiamat.
3) Mengetahui rahmat (kasih sayang) Allah dan perhatian-Nya kepada umat manusia dengan menurunkan bagi setiap umat suatu kitab untuk memberikan petunjuk kepada mereka, dan khusus bagi umat Islam diturunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, termasuk berwirausaha.
d. Iman kepada Rasul-Rasul Allah
Iman kepada rasul-rasul Allah berarti meyakini bahwa mereka adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah sebagai utusan-Nya yang membawa wahyu bagi kebaikan umat manusia. Keyakinan ini harus terpatri pada diri umat Islam dan khususnya wirausaha muslim karena mereka menjadi salah sebab dari ketaatan kepada Allah.
Manfaat dari iman kepada rasul-rasul Allah bagi wirausaha muslim, di antaranya yaitu sebagai berikut.
1) Mengetahui rahmat dan perhatian Allah kepada umat manusia dengan diutusnya para rasul yang mulia untuk memberi petunjuk dan bimbingan.
2) Bersyukur kepada Allah atas nikmat yang amat besar berupa diutusnya para rasul, khususnya Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir yang dijadikan uswah hasanah,
3) Mencintai para rasul, menghormati mereka, dan memberikan mereka pujian yang patut karena mereka adalah para utusan dan hamba pilihan yang telah beribadah kepada Allah, menyampaikan risalah-Nya, bersikap kasih terhadap para hamba-Nya dan bersabar atas perlakuan mereka yang menyakitkan.
e. Iman Kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir berarti yakin bahwa dunia ini akan berakhir dan binasa. Seluruh alam akan mengalami kehancuran sebagai awal dari perhitungan bagi seluruh umat manusia. Seorang wirausaha muslim akan meyakini bahwa dunia akan berakhir dan mereka akan kembali kepada Allah.
Manfaat dari iman kepada hari akhir bagi wirausaha muslim, antara lain
1) Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk senantiasa taat kepada Allah, mengharapkan pahala di akhirat, dan senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan maksiat kepada-Nya karena takut akan azab pada hari akhir,
2) Memberikan kegembiraan kepada orang yang beriman bahwa kenikmatan dan kesenangan yang belum diperoleh di dunia akan diterimanya di akhirat,
3) Menjadikan aktivitas usaha lebih terarah dan tidak hanya berorientasi pada keuntungan atau menumpuk harta kekayaan.
f. Iman kepada Qadha dan Qadar
Iman kepada qadha dan qadar berarti meyakini bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.
Manfaat dari iman kepada Qadha dan Qadar bagi wirausaha muslim
1) Bertawakkal kepada Allah setiap melakukan suatu usaha karena usaha yang dilakukan dan hasil yang diharapkan terjadi dengan qadha dan qadar Allah.
2) Memperoleh ketenangan jiwa dan kedamaian hati
3) Tidak bersikap sombong dan membanggakan diri ketika memperoleh apa yang diinginkan
4) Tidak merasa sedih dan kesal hati ketika yang diinginkan tidak tercapai atau apa yang tidak disenangi menimpa dirinya
Wednesday, March 3, 2021
Wakaf : Pengertian, Hukum dan Dalil, Syarat, Rukun, Ketentuan, Contoh, Pentingnya dan Hikmah Wakaf
Rangkuman materi Wakaf
A. Pengertian Wakaf
1. Menurut bahasa, wakaf berarti menahan, mencegah dan menghentikan.
2. Menurut istilah, wakaf adalah menyerahkan barang atau benda yang sifatnya kekal untuk dimanfaatkan dijalan Allah SWT.
Melalui pengertian ini, inti wakaf terletak pada segi kemanfaatan dan keutuhan barang yang diwakafkan. Selama benda yang diwakafkan masih bermanfaat, bersama dengan itu pula pahalanya akan mengalir (amal jariah).
B. Hukum dan Dalil tentang Wakaf
Hukum wakaf pada dasarnya jaiz atau diperbolehkan. Namun, karena begitu pentingnya nilai wakaf, maka hukum wakaf sangat dianjurkan (Sunnah). Wakaf senilai dengan amal jariah. Wakaf bukan sekedar sedekah biasa. Pahala dan manfaatnya lebih besar diperoleh (pahalanya mengalir terus) bagi orang yang mewakafkan.
Perhatikan firman Allah SWT berikut.
Artinya : “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu Sungguh, Allah Maha Mengetahui” (Q.S. Ali-Imran/3:92)
Artinya :
“…… dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Hajj/22:77)
C. Syarat Wakaf
1) Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu
2) Tunai penyerahannya disaat sigat (akad)
3) Harus jelas kepada siapa barang tersebut diwakafkan, baik berupa perorangan, kelompok, organisasi, badan hukum, dan lembaga.
D. Rukun Wakaf
1) Waqif, merupakan pihak yang menyerahkan wakaf, baik orang maupun badan hukum dan instansi
2) Mauquf’alaih, merupakan pihak yang menerima wakaf, yakni kelompok orang atau badan hukum yang diserahi tugas untuk mengolah harta wakaf. Pihak ini disebut juga nazir.
3) Mauquf bih, merupakan harta atau benda yang diwakafkan
4) Sigat, merupakan ikrar atau akad serah terima wakaf kepada nazir
E. Ketentuan Harta yang di Wakafkan
1) Segala benda yang bergerak atau tidak, tetapi zatnya dalam keadaan baik dan bermanfaat
2) Harta yang diwakafkan adalah milik sendiri
3) Harta yang diwakafkan dilakukan atas kehendak sendiri
4) Harta yang diwakafkan atas dasar berhak berbuat baik. Hal ini berarti wakaf nonmuslim pun diterima
5) Harta wakaf tidak boleh dijual, kecuali jika rusak atau tidak bisa diambil manfaatnya, kemudian diganti yang baru dengan menggunakan hasil penjualan barang tersebut.
F. Hukum mengganti atau memindahkan wakaf
1) Alasannya jelas, rasional dan membawa manfaat
2) Lebih membawa manfaat, bahkan sangat bermanfaat dari sebelumnya.
G. Contoh Wakaf
1) Wakaf ahli, yaitu wakaf yang ditujukan kepada orang tertentu, seseorang atau lebih baik kepada keluarga wakaf atau lebih, wakaf seperti ini disebut juga wakaf Zurri.
2) Wakaf khairi, yaitu wakaf yang secara tegas diperuntukkan demi kepentingan agama atau kemaslahatan umum.
H. Pentingnya Wakaf
1) Menjamin keberlangsungan suatu amal usaha umat, misalnya masjid dll.
2) Memperjelas status tempat atau lahan wakaf yang digunakan untuk kepentingan umat atau umum
3) Umat dapat mengambil manfaat wakaf, tanpa mengurangi asset pokok dari wakaf tersebut.
4) Pahala wakaf akan mengalir terus bagi wakif (Orang yang mewakafkan)
5) Motivasi bagi umat islam
I. Hikmah Wakaf
1) Pahala Jariah
2) Dengan wakaf, generasi baru dapat memanfaatkan peninggalan masa lalu untuk kemajuan pembangunan
3) Dapat mengurangi kemiskinan dan kebodohan umat
4) Melalui wakaf, benda-benda bersejarah dapat terpelihara dan terhindar dari kerusakan.
Wallahu'alam
Itu dia sekilas informasi mengenai wakaf. Semoga mudah dipahami dan bermanfaat. Jangan lupa juga diamalkan.
Sumber Bacaan :
Buku Catatan Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA
Sumber Gambar :
zakat.or.id
99.co
tabungwakaf.com
slideplayer.com
m.gomuslim.co.id
slideshare.net
percikaniman.id
jadiberkah.id
Friday, February 26, 2021
Iman Kepada Malaikat
Iman Kepada Malaikat : Pengertian, Ciri-ciri, Sifat-sifat, Jumlah, Tugas dan Kedudukan Malaikat
A. Pengertian Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikat adalah mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah menciptakan malaikat yang diberi tugas tertentu untuk mengatur dan mengurus perjalanan alam semesta.
B. Ciri-ciri malaikat
1) Malaikat termasuk makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah dari nur atau cahaya.
2) Malaikat dapat menjelma dalam sosok tertentu seperti manusia, dan tertangkap indra dengan izin Allah.
3) Wujud para malaikat telah digambarkan dalam Al-Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4
4) Tidak bertambah tua ataupun bertambah muda
5) Tidak berjenis kelamin
6) Suci dari sifat-sifat manusia dan jin
7) Memiliki kekuatan dan kecepatan cahaya
8) Terganggu dengan bau tidak sedap
9) Mampu mengubah wujudnya
C. Sifat-sifat malaikat
1) Malaikat adalah hamba Allah yang mulia
2) Malaikat selalu tunduk dan patuh kepada Allah serta taat dalam menjalankan tugasnya
3) Selalu bertasbih siang dan malam
D. Jumlah Malaikat
Melalui berbagai ayat dan hadist diketahui bahwa jumlah malaikat Allah sangat banyak namun, jumlah pastinya hanya Allah yang mengetahui
E. Tugas Malaikat
Dari sekian banyak malaikat hanya sedikit sekali yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an ataupun hadist diantara tugas malaikat yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadist adalah sebagai berikut.
1) Menyampaikan wahyu
2) Mendoakan kebaikan dan menjadi kawan atau penjaga orang-orang beriman
3) Melaksanakan hukuman Allah kepada manusia dan menyiksa orang-orang kafir
4) Memohon ampun bagi manusia
5) Mencatat segala amal perbuatan manusia
6) Mengatur dan menjaga alam semesta sehingga segala sesuatunya berjalan dengan baik
7) Mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya bila telah tiba waktunya
8) Meniup sangkakala saat kiamat
9) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada manusia dialam kubur.
F. Kedudukan manusia dan malaikat
Manusia dan malaikat sama-sama makhluk Allah. Tetapi memiliki perbedaan bila ditinjau dari segi keberadaannya yaitu bila manusia menempuh jalan ketaqwaan maka derajatnya akan melebihi derajat malaikat sebagai makhluk mulia. Hal itu karena manusia harus melawan hawa nafsunya terlebih dahulu apabila akan berbuat baik. Namun, sebaliknya bila manusia menempuh jalan kebatilan maka derajatnya akan lebih rendah dari binatang karena manusia memiliki akal dan hati nurani.
Monday, February 8, 2021
Soal UAS Pendidikan Agama Islam Kelas XI Beserta Jawabannya
Halo Sobat Syam! Kali ini Syamsul17 Blog akan membagikan UAS Pendidikan Agama Islam Kelas XI
1. Bagaimana cara menerapkan perintah Allah untuk berbakti atau hormat kepada orang tua dan guru?
Jawab :
Dalam surah al-isra ayat 23 kita diperintahkan untuk selalu berbuat baik kepada ibu bapak dan jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut maka kita jangan mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”, dan kita tidak boleh membentak keduanya, ucapkanlah kepada keduanya perkataan-perkataan yang baik dan sayangilah mereka seperti kita telah dididik pada waktu kecil.
Hormat kepada guru yang harus diterapkan siswa adalah :
- Memperhatikan guru saat kegiatan belajar mengajar
- Menyapa guru dengan sopan
- Bicara dengan sopan dan tutur kata yang lembut dan halus
- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
2. Sebutkan hikmah yang bisa diambil mempelajari tentang penyelenggaraan jenazah!
Jawab :
Sesuai dengan surah Al-Anbiya ayat 35 Setiap jiwa baik yang beriman atau kafir, pasti akan merasakan mati didunia ini. Dengan mempelajari penyelenggaraan jenazah kita akan :
- Memperoleh pahala yang besar
- Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesama muslim
- Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya
- Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
3. Sebutkan bahaya dan dampak riba!
Jawab :
1) Pelaku diancam dengan siksa api neraka dalam Qs.Ali-Imran ayat 130 kita dilarang memakan riba.
Memakan riba merupakan suatu perbuatan dosa karena riba memiliki dampak yang buruk yaitu dapat merugikan atau menyengsarakan orang lain.
2) Allah akan menghapus keberkahan untuk mereka para pelaku riba
3) Penyebab krisis ekonomi
4) Retaknya hubungan persaudaraan
5) Pemicu kelebihan produksi
6) Harta yang disedekahkan tidak akan berkah
7) Kebiasaan orang yahudi
8) Riba diperangi oleh Allah dan Rasul
Dampaknya : Dapat menimbulkan permusuhan antara pribadi dan mengurangi semangat kerjasama atau saling menolong dengan sesama manusia.
4. Bagaimana cara menerapkan jual beli sesuai dengan syariat islam?
Jawab :
Cara menerapkan jual beli sesuai dengan syariat islam yaitu harus ada kesepakatan bersama. Transaksi jual beli dalam islam wajib dilakukan oleh dua pihak yang sehat secara akal dan melihat konteks transaksi melarang jual beli dimana seorang penjual menjanjikan barang yang sebenarnya tidak dimilikinya. Pihak penjual harus bisa menyerahkan. Barang pada pembeli jual beli tidak sah jika barang yang diperjualbelikan tidak dapat diserahkan kepada pembeli. Harga barang dan barangnya harus diketahui.
5. Sebutkan contoh perilaku menghindari riba!
Jawab :
- Mengetahui hal-hal yang termasuk dalam riba tanpa tahu apa itu riba kita tidak mungkin dapat menjauhi riba dengan baik
- Meningkatkan keimanan kepada Allah
- Menghilangkan sifat tercela yang memicu riba seperti menghilangkan sifat dusta, tamak, hubbud duanya dan sombong.
- Selalu jujur dalam menjalani kehidupan
Wallahu'alam
Semoga Bermanfaat Yah! Jangan Lupa dibaca dan dipelajari serta diamalkan juga ya!
Sumber Gambar :
geotimes.co.id
Sumber Tugas :
Soal Yang diberikan saat UAS
Saturday, September 19, 2020
Evaluasi Pendidikan Agama Islam Kelas XI
1. Apa manfaat diciptakannya kuman?
Jawab :
1) Sebagai media untuk mengendalikan hawa nafsu tidak baik
Contoh : Karena ada kuman dan khawatir menimbulkan penyakit, manusia harus rajin cuci tangan, cuci kaki, gosok gigi, berwudhu dan mandi.
2) Membuat kemajuan dibidang kesehatan
Contoh : Dibutuhkannya tindakan medis apabila manusia sudah terinfeksi kuman, bahkan diperlukan juga penelitian untuk mencari jenis/sebab kuman yang berakibat banyak menimbulkan penyakit.
2. Sebutkan sikap dan perilaku islam sejalan dengan Q.S Ali-Imran/3:190-191!
Jawab :
-Berusaha memahami Al-Qur’an dan hadits dengan baik dan benar, serta kritis dan objektif dalam menghadapi problematika yang ada melalui berbagai sumber atau rujukan yang terpercaya.
-Berusaha bersikap kritis dalam memahami semua fenomena alam sehingga mampu menemukan manfaat, faedah, dan mashalahat dari tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wata’ala yang ada di alam semesta.
3. Sebutkan apa saja yang dilakukan ketika ingin merenungi ayat-ayat Al-Qur’an!
Jawab :
1) Niat yang ikhlas membaca Al-Qur’an
2) Mentadaburi Al-Qur’an dengan membaca Al-Qur’an beserta artinya
3) Merenungkan isi kandungan Al-Qur’an dengan menghubungkan kegiatan sehari-hari
4) Ambillah literatur penunjang renungkan kita
5) Mengaitkan ayat yang sebelum dan sesudahnya
6) Mentadaburi ayat yang sering diulang-ulang
7) Memperhatikan urutan ayat dan kata dalam Al-Quran agar dapat mentadabburinya
8) Berikan porsi yang besar untuk setiap kata dan alur pada kisah
4. Sebutkan bahaya apa saja yang akan timbul apabila tidak berpikir kritis!
Jawab :
1) Akan mudah dipecah bela, karena orang tidak berpikir kritis akan malas untuk tabayyun, sehingga percaya saja pada berita-berita hoax yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab
2) Akan mudah terjebak dalam perilaku bid’ah dan kesesatan
3) Mudah terpapar paham radikal
4) Berhenti untuk maju dalam ilmu, karena merasa puas dengan apa yang telah dimiliki
5. Apa yang dimaksud dengan orang cerdas menurut pendapatmu?
Jawab :
Orang cerdas adalah orang yang memiliki pandangan jauh kedepan maksudnya adalah orang yang memiliki akhlak yang mulia, orang yang selalu menerima apa adanya (Qona’ah), orang yang berilmu dan bertaqwa pada Allah Subhanahu wata’ala.
Sumber Gambar : money.kompas.com
Sumber Bacaan : Evaluasi Pendais Buku Kelas XI