Menjenguk orang sakit merupakan perkara yang hendaknya diperhatikan oleh setiap muslim, terutama orang yang memiliki hubungan dengan dirinya, seperti kerabat dekat, tetangga, saudara yang senasab, sahabat dan lain sebagainya. Menjenguk orang sakit termasuk amal shalih yang paling utama yang dapat mendekatkan kita kepada Allah.
Salah satu hak Muslim atas Muslim lainnya ialah menjenguk ketika sakit,
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw. bersabda bahwa orang yang menjenguk temannya yang sedang sakit akan dipersiapkan oleh Allah Swt. sebuah tempat tinggal di dalam surga.
Menjenguk orang sakit merupakan perbuatan mulia, dan terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya.
Kita harus memperhatikan adab-adab ketika menjenguk orang sakit, karena bagaimanapun juga, yang namanya menjenguk orang sakit itu berbeda dengan ketika kita hanya sekedar bertamu saja. Dan berikut adalah adab-adab menjenguk orang sakit, yang perlu kita ketahui, antara lain:
1. Menjenguk orang yang sakit dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang baik.
Rasulullah –shallaullahu ‘ailaihi wasallam- bersabda riwayat al-Tirmidzi :
“Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah atau dijalan Allah, akan ada yang menyeru kepadanya, ‘Engkau telah berlaku mulia dan mulia pula langkahmu (dalam mengunjunginya), serta akan kau tempati rumah di Surga”.
2. Memperhatikan situasi dan kondisi yang sesuai ketika hendak menjenguk.
Janganlah memberatkan orang yang dijenguk dan pilihlah waktu yang tepat. Jika orang yang sakit dirawat dirumah hendaknya meminta izin terlebih dahulu sebelum menjenguknya, mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, menundukkan pandangannya, menyebutkan perihal dirinya, tidak berlama-lama karena bisa jadi itu dapat membuatnya lelah, dan tidak menjenguk berulang kali kecuali jika diminta.
3. Orang yang menjenguk mendoakan orang yang sakit dengan kesembuhan dan kesehatan.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari berikut ini :
“Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata, ‘laa ba’sa thahuurun in shaa Allah ( tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, in shaa Allah).”
4. Mengusap bagian yang sakit dengan tangan kanan dan mengucapkan :
“Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau-lah yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Tidak menatap dengan tajam, sedikit bertanya, menunjukkan belas kasih kepada yang sakit, menasehatinya untuk senantiasa bersabar terhadap penderitaan sakitnya karena hal itu mengandung pahala yang besar dan mengingatkan agar tidak berkeluh kesah karena hal tersebut hanya akan menimbulkan dosa dan menghilangkan pahala.
6. Apabila melihat orang yang tertimpa cobaan musibah dan penyakit hendaklah berdoa dengan suara yang pelan untuk keselamatan dirinya.
doa tersebut sebagaimana riwayat al-Tirmidzi :
“Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan aku dari musibah yang Allah timpahkan kepadamu. Dan Allah telah memberikan kemuliaan kepadaku melebihi orang banyak.”
7. Tetap menutup aurat
Islam tidak melarang seorang yang bukan mahram menjenguk saudara atau temannya. Namun hendaknya ketika menjenguk tetap menutup aurat, baik yang menjenguk maupun yang dijenguk. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah,
Dari Ummu Al ‘Ala` ia berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjengukku sementara aku sedang sakit. Kemudian beliau berkata: “Bergembiralah wahai Ummu Al ‘Ala`, karena sesungguhnya sakit seorang mukmin karena Allah menghilangkan dosa-dosanya sebagaimana api menghilangkan kotoran emas dan perak.”(HR Abu Daud no 2688)
8. Memberikan semangat
Hendaknya ketika kita menjenguk orang sakit, kita berikan semangat kepadanya. Dengan memberikan semangat maka ia akan selalu berpikir positif dan terus berusaha serta berdoa agar bisa sembuh.
Dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk seorang Arab badui, Ibnu Abbas melanjutkan; “Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: “Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja.” Ibnu Abbas berkata; lalu aku bertanya; “Baik?!, tidak mungkin, sebab penyakit yang di deritanya adalah demam yang sangat kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya meninggal dunia.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kalau begitu, memang benar.”(HR Bukhari no 5224)
9. Menunjukkan kepedulian
Ketika menjenguk orang sakit, tunjukkan bahwa kita benar-benar peduli pada kondisinya. Tanyakan tentang perkembangan kesehatan dan hal lainnya untuk menunjukkan simpati kepadanya.
Dari Ibn Sinni Rasulullah saw. bersabda:
Di antara kesempurnaan menjenguk adalah engkau meletakkkan tangannya pada bagian tubuh orang yang sakit sambil bertanya, “Bagaimana keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?
10. Memberikan yang diinginkan
Hal ini pernah ditunjukkan oleh Rasulullah. Pada kitab Sunan Ibn Majah menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah menjenguk seorang lelaki kemudian beliau bertanya, “Apakah engkau menginginkan sesuatu? Mau kue?” lelaki itu menjawab “Ya”. Rasul saw. pun mencarikan kue untuknya.
11. Melarangnya berharap kematian
Beberapa orang yang sakit biasanya akan lebih mudah mengalami putus asa sehingga lebih mengharapkan kematian datang menjemput. Namun sebaiknya kita berikan nasihat untuk tidak menyerah dan berharap pada kematian. Sebagaimana yang ditunjukkan Rasul ketiak mengunjungi pamannya,
“Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempa- tan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka janganlah engkau mengharap kematian.” (HR. Ahmad dan Hakim)
12. Membawa buah tangan
Tak hanya datang untuk menjenguk, sebaiknya kita bawakan juga hadiah atau buah tangan agar hatinya semakin senang. Sebagaimana sabda Rasul dimana kita sebaiknya sering memberikan hadiah untuk mempererat persaudaraan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tahaadu tahaabbu,
“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 594. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’, no. 1601. Syaikh Musthofa Al-‘Adawi dalam catatan kaki Fiqh Al-Akhlaq menyatakan bahwa sanad haditsnya hasan dengan syawahidnya)
13. Menanyakan Perkembangan Keadaannya
Tidak cukup hanya datang lantas berpamitan pulang, ketika menjenguk orang sakit, kita dianjurkan untuk menanyakan bagaimana perkembangan keadaannya. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam untuk saling berempati terhadap sesama.
14. Membantu Talqin jika kondisinya Telah Kritis
Mentalqin atau membantu orang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat syahadat Laa Ilaha Illa Allah merupakan sunnah bagi orang yang berada di sisinya sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Tuntunlah seorang yang akan meninggal dunia dengan Laa Ilaha Illa Allah”
15. POSISI ORANG YANG MENJENGUK
Adapun posisi tempat duduk orang yang menjenguk adalah di sisi kepala orang sakit yang bagian kanan. Ini adalah posisi yang dianjurkan dan ternyata juga mampu membuat suasana menjadi lebih akrab dengan si sakit.
Berdasarkan pada hadits yang diriayatkan oleh Imam Bukhori dalam Adabul Mufrad, bahwasanya Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam akan duduk di sisi kepala orang yang sakit ketika beliau menjenguknya.
16. TIDAK MENGAJAK ORANG YANG SAKIT UNTUK BERBICARA PANJANG LEBAR
Sesungguhnya orang yang tengah sakit membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat, karenanya sangat dianjurkan untuk tidak memberi dia pertanyaan yang menyebabkannya bercerita terlalu banyak. Cukuplah bertanya seperlunya saja karena ada kemungkinan memberikan pertanyaan yang jawabannya terlalu banyak seperti itu bisa membebani si sakit bahkan termasuk keluarganya.
Ingatlah bahwa tujuan kita menjenguk orang sakit itu adalah untuk meringankan penderitaannya walau hanya sedikit, jadi jangan sampai kita menambah beban orang yang sakit ataupun keluarganya dengan pertanyaan ataupun pembicaraan yang seperti itu.
17. SELALU MENGUCAPKAN PERKATAAN YANG BAIK-BAIK
Nah, ini juga harus diperhatikan. Sekalipun kita dalam kehidupan sehari-hari terkenal dengan gaya bicara yang ceplas ceplos, sebaiknya kita menahan diri terlebih dahulu ketika menjenguk orang yang sakit. Kita harus menjaga dan memikirkan dengan baik kalimat-kalimat yang hendak kita ucapkan.
Lebih baik sampaikan kalimat-kalimat baik yang mengandung motivasi di dalamnya sehingga penderitaan orang yang sakit bisa sedikit lebih ringan. Jaga lisan kita supaya tidak justru mengeluarkan ucapan yang menimbulkan rasa cemas ataupun takut dalam hati si sakit serta keluarganya.
Wallahu’alam
Sumber Bacaan :
Buku Rambu-Rambu Cinta & Benci Oleh Lazis Wahdah Sedekah
dalamislam.com
bincangsyariah.com
thegorbalsla.com
Sumber Gambar :
islampos.com
No comments :
Post a Comment