Faktor Pendorong Perubahan Sosial
1. Kontak dengan kebudayaan lain
Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain ini dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Proses tersebut disebut difusi. Menurut Soerjono Soekanto (2003), ada 2 tipe difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
1) Difusi Intramasyarakat
Difusi intramasyarakat adalah penyebaran kebudayaan yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri.
2) Difusi Antarmasyarakat
Difusi antarmasyarakat adalah penyebaran kebudayaan yang terjadi antara dua masyarakat atau lebih.
Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula dilakukan dengan penetrasi (pemasukan).
1) Penetrasi Damai
Penetrasi damai adalah masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan hal-hal berikut.
- Akulturasi, yaitu perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya.
- Asimilasi, yaitu bercampurnya dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru.
- Sintesis, yaitu percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dari keduanya.
2) Penetrasi Paksa
Penetrasi paksa adalah masuknya kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak.
2. Sistem pendidikan formal yang maju
Pendidikan formal yang maju pasti akan mengajarkan keanekaragaman kemampuan, memberikan nilai-nilai, mengajarkan cara berfikir ilmiah, mengajarkan berfikir objektif. Tujuannya adalah agar individu-individu yang dihasilkan ini mampu bersaing dengan perkembangan zaman.
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.
Menghargai hasil karya orang lain dijadikan sebagai pendorong perubahan sosial dan bisa jadi menyebabkan semakin banyaknya penemuan-penemuan baru.
4. Toleransi
Toleransi adalah sikap menerima perbuatan-perbuatan yang dianggap menyimpang atau berbeda. Sikap ini penting untuk ditanamkan sejak kecil, terutama di Indonesia karena Indonesia banyak sekali perbedaan seperti suku, agama, dan lain-lain.
5. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
Sistem masyarakat yang terbuka memudahkan terjadinya perubahan sosial. Artinya, memberikan kesempatan kepada individu atau masyarakat untuk maju melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.
6. Penduduk yang heterogen
Penduduk yang beranekaragam latar belakang akan mempermudah terjadinya pertentangan atau konflik. Konflik inilah yang nantinya akan mendorong terjadinya perubahan sosial.
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Masyarakat yang tidak puas dengan kehidupan tertentu cenderung akan mengalami perubahan dibandingkan dengan masyarakat yang lebih cepat puas. Mereka yang cepat puas akan cenderung statis dan tidak bergerak.
8. Orientasi ke masa depan
Masyarakat yang berorientasi ke masa depan pasti sudah mempersiapkan perencanaan-perencanaan yang matang.
9. Adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat tersebut.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat yang disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup.
3. Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.
No comments :
Post a Comment