Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Wednesday, September 18, 2019

LAKUKAN HAL INI AGAR SEGALA AMAL SALEH TIDAK SIA-SIA

No comments



Sebaik apapun seseorang, selama ia tak mengakui iman kepada Allah, sia-sia segala kebaikan yang pernah diperbuat. Kita perlu mengingat kisah paman rasulullah yaitu Abu Thalib yang kehadirannya dimasyarakat islam amat membantu dakwah agama ini. Pembelaannya kepada Nabi mungkin melebihi pembelaan yang pernah kita lakukan.


Segala amal,jika tak dilandasi keyakinan pada Allah saja, tidaklah diterima. Amal yang banyak namun karena mengharap puja puji sesame, tidak diterima oleh-Nya, karena itulah muncul penyakit riya. Kebaikan yang diperbuat namun hanya karena ingin namanya disanjung oleh orang-orang, tidak diterima oleh-Nya, karena itu muncul penyakit sum’ah. Pemberian yang tak ikhlas mengharap ridha-Nya semata, namun karena ingin dilihat kerabat dan masyarakat, tidak diterima oleh-Nya, Karena itu adalah ciri penyakit ‘ain.


Imam Abu Layyist Samarqandi berkata dalam Tanbihul Ghafilin, menurut para ahli hikmah amal saleh seseorang tidak akan sia-sia jikalau melakukan empat hal berikut ini


1. Mengetahui ilmunya sebelum memulai. 


Dalam hal apapun perbuatan seseorang tidak akan berhasil jika tidak disertai dengan pengetahuan, beramal saleh pun demikian. Sebab amalan apapun tanpa ilmu lebih banyak salahnya dari pada benarnya.


2. Niat sebelum melakukan ibadah atau amal saleh lainnya.


Sebab amal akan sia-sia tanpa disertai niat, bahkan Imam Syafi’i mengatakan niat adalah sebagian dari pada agama. Dalam hadis pun Rasulullah Saw. bersabda, “setiap amal perbuatan itu dengan niat, dan setiap orang atas apa yang diniatkannya.”


Maka puasa, shalat, zakat, haji dan amal lainnya tidaklah sah tanpa niat. Karenanya wajib hukumnya memulai ibadah dengan niat, jangan sampai lupa. Bahkan makan pun bisa menjadi ibadah jika diniatkan demikian.


3. Sabar di tengah-tengah prosesnya.


Jarang ada orang yang mampu menikmati proses di setiap pekerjaan yang dilakukannya. Begitu juga ibadah, hendaknya seorang mukmin bersabar di tengah-tengah proses ibadah dengan tenang atau kalau dalam pembahasan shalat disebut tuma’ninah. Dalam shalat, thuma’ninah termasuk rukun shalat yang wajib dikerjakan. Jadi sepenting itulah sabar dan tenang di tengah-tengah proses beramal saleh.


4. Ikhlas dan pasrah setelah selesai mengerjakannya.


Setelah ikhtiar sebaik-baiknya dalam mengerjakan amal saleh, maka yang terakhir adalah memasrahkan kepada Allah Ta’ala dengan hati ikhlas, apakah ibadah kita diterima atau tidak. Dengan demikian hati akan merasakan kenyamanan dan rahmah dan itu bisa menjadi salah satu tanda diterimanya amal ibadah. 


“Berimanlah kepada Allah, agar perbuatan baik kita diperkenankan-Nya”.


Wallahu 'alam...

Sumber : Rangkuman Buku Nasihat Untuk Kita Dari Farhan Abdul Majiid 
Sumber : bincangsyariah.com



No comments :

Post a Comment