Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Friday, October 4, 2019

ARTI SEORANG SAHABAT

No comments


Sahabat? Tentu Sudah Sering Kita mendengar Kata ini. “Tak dinamakan sahabat bila masih tak mau saling mencela”. Ada juga yang menyebutkan “Tingkat tertinggi dari persahabatan adalah kalau mau diajak menggila bersama” Tepatkah?


ARTI SEORANG SAHABAT


Sahabat itu bukanlah yang membuat kita lupa dari mengingat Allah. Tetapi, yang senantiasa mengingatkan kita agar tidak melupakannya.


Sahabat itu bukanlah yang bersalin muka saat kita ada dihadapnya dan dibelakangnya. Tetapi, yang mau menjaga nama dan harkat kita saat tidak bersamanya.


Sahabat itu bukanlah yang gemar menggosipkan aib dan cela kita. Tetapi, yang mau mengoreksi aib kita dan menasehati untuk memperbaiki diri.


Sahabat itu bukanlah yang selalu memuji di setiap saat berjumpa. Tetapi, yang mau saling menilai akan kurang dan alpa dari masing-masing kita.


Sahabat itu bukanlah yang mendorong kita pada jurang kemaksiatan. Tetapi, yang mau mengulurkan tangan untuk membantu kita meninggalkan lembah kenistaan.


Sahabat itu bukanlah yang datang saat mereka butuh tapi hilang saat kita butuh. Tetapi, yang senantiasa saling mendukung saat satu dan yang lain saling butuh.


Sahabat itu bukanlah yang menjadikan hidup kita gamang karena memikirkan ulahnya. Tetapi yang menjadikan hidup kita tenang karena budi dan nasihatnya.


Sahabat itu bukanlah yang berbagi duka namun menyembunyikan suka. Tetapi, yang mengajak kita untuk merasakan duka dan suka di setiap masa.


Sungguh bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata,


“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]


 KEUNTUNGAN MEMILIKI SAHABAT YANG SALEH


1. Sahabat yang saleh akan selalu membenarkan dan menasehati kita apabila salah. 


Inilah sahabat yang sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja atau sahabat yang memuji karena basa-basi saja. Sebuah ungkapan arab berbunyi:


“Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka”

“Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu”

• Sahabat juga akan selalu mendoakan sahabatnya karena apabila ia mendoakan sahabatnya, sedangkan sahabatnya tidak mengetaui, maka malaikat juga meng-amin-kan doa tersebut sambil mendoakan bagi yang berdoa tadi, artinya orang yang mendoakan juga mendapatkan apa yang ia doakan kepada saudaranya. 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim, no. 2733)


2. Sifat seseorang dan kesalehan itu “menular”, dengan berkumpul bersama orang saleh, maka kita juga akan menjadi saleh dengan izin Allah.


Perhatikan hadits berikut:

“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim]


Dari semua keutamaan memiliki sahabat yang saleh, ada keutamaan yang juga merupakan kenikmatan besar, yaitu persahabatan orang yang saleh akan berlanjut sampai surga dan akan kekal selamanya. Tentu ini kenikmatan yang sangat besar, karena antara sahabat dekat pasti tidak ingin berpisah dengan sahabat lainnya. Persahabatan sementara di dunia kemudian dipisahkan dengan kematian begitu saja, tentu bukan akhir yang indah.


Demikianlah kita memaknai arti sahabat. Pandanglah diri kita, sudah pantaskah kita menjadi sahabat yang baik bagi orang-lain? Dan sudahkah kita membangun persahabatan yang baik dengan sesama?


“JADILAH SAHABAT YANG BERUPAYA BERSAMA MENUJU HARI-HARI YANG LEBIH BAIK”



Sumber Bacaan : 

muslim.or.id
Buku Nasihat Untuk Kita Oleh Farhan Abdull Majiid

Sumber Gambar :

republika.co,id

No comments :

Post a Comment