Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi segar yang dikemas rapi dalam plastik.
Mari kita Cari tahu Apa-apa sajakah bahan yang di perlukan untuk membuat roti
1. Terigu
Terigu adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi, roti, dan pasta. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis trigo yang berarti gandum. Tepung terigu roti mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.
Dalam pembuatan roti, terigu berfungsi sebagai pembentuk kerangka. Gunakan tepung terigu protein tinggi, atau digabung dengan tepung terigu protein rendah. Cara mundah untuk menguji jenis tepung terigu secara fisik adalah dengan mengenggamnya kuat-kuat. Bila saat telapak tangan dibuka, butiran tepung terigu tercerai-berai, berarti itu adalah tepung terigu berprotein tinggi, sementara tepung terigu protein rendah akan menyatu ketika telapak tangan dibuka.
2. Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Garam dapat menghambat pertumbuhan mikroba, membuat adonan lebih lentur, dan mengontrol fermentasi adonan. Garam juga memiliki fungsi sebagai penyedap. Adonan yang tidak diberi garam akan menghasilkan roti yang tawar. Memasukkan garam ke dalam adonan sebaiknya disaat akhir ketika semua bahan sudah dicampur dan adonan siap difermentasi.
3. Mentega
Lemak untuk membuat roti bisa berupa minyak, mentega, margarin, krim, dan lain-lain. Namun, pada umumnya yang dipakai dalam pembuatan roti adalah mentega putih (shortening). Untuk setiap 100 gram terigu, idealnya memakai lemak sebanyak 3%-5%. Selain untuk menambah nutrisi, lemak akan membuat adonan roti menjadi lebih lembut dan elastis.
4. Ragi
Ragi merupakan salah satu bahan penting yang digunakan untuk membuat roti. Kemungkinan roti bantat dan rasa kurang enak sangat besar jika saat membuat roti tidak ditambahkan ragi. Berikut penjelasan fungsi ragi pada roti, selain sebagai bahan pengembang.
Memproduksi Karbondioksida Sehingga Membuat Adonan Naik
Karbondioksida dihasilkan saat proses fermentasi, setelah ragi tercampur rata dengan gula pada adonan. Karbondioksida yang dihasilkan menyebabkan adonan mengembang sehingga menghasilkan bentuk lebih besar.
Sumber Pematang Adonan
Hal ini ditimbulkan karena adanya reaksi dari ragi yang menghasilkan alkohol dan asam protein pada tepung terigu, serta secara fisik gas karbondioksida meregangkan kandungan protein pada tepung terigu. Hasilnya adalah roti yang lembut, terdapat rongga udara yang ditinggalkan akibat hasil dari proses fermentasi ragi.
Mengembangkan Rasa Pada Saat Fermentasi
Ragi meninggalkan rasa yang khas pada produk olahannya. Selama proses fermentasi adonan, ragi memeroduksi berbagai metabolit sekunder seperti keton, alkohol tinggi, asam organik, aldehida, dan ester. Beberapa kandungan alkohol akan menguap selama proses pemanggangan, sisanya bereaksi satu sama lain hingga menghasilkan rasa baru dan lebih kompleks. Reaksi ini biasa terjadi di kerak roti dan rasa yang dihasilkan berdifusi ke dalam remah roti.
Ragi Memperkuat Adonan Roti
Fungsi ragi pada roti yang terakhir adalah: ketika adonan berupa air dan tepung terigu diuleni, maka akan membentuk adonan yang sangat elastis seperti permen karet, yang disebut gluten. Dalam pembuatan roti, gluten tersebut ingin dikembangkan menjadi lebih besar dibandingkan bentuk semula. Di sinilah ragi berfungsi untuk mengikat gluten dan memperkuat adonan saat dikembangkan. Semakin banyak kandungan gluten pada tepung terigu, akan semakin baik adonan roti yang dihasilkan, dan semakin maksimal pula kerja ragi.
5. Gula pasir
Gula pasir mempunyai kandungan karbohidrat sederhana yang mudah diubah menjadi energi. Gula pasir dipercaya mampu menambah energi dalam tubuh karena kandungan karbohidratnya. Gula pasir cukup terkenal berkhasiat untuk menambah energi, antioksidan, menyehatkan kulit, dan semacamnya. Akan tetapi, konsumsi gula pasir juga memiliki batas aman setara dengan satu hingga dua sendok makan tiap harinya agar tercegah dari risiko penyakit gula darah.
Gula pasir sudah menjadi bahan utama dalam pembuatan masakan. Hampir di seluruh nusantara, terutama pulau Jawa, menggunakan gula pasir sebagai pengimbang garam dan penguat rasa. Gula pasir juga dapat ditambahkan sebagai pemanis minuman alami seperti teh, kopi, es, dan semacamnya.
Gula pasir membantu kerja ragi saat adonan difermentasi, memberi rasa manis pada adonan, memberi warna kecokelatan saat roti di panggang. Untuk setiap 100 gram tepung terigu, idealnya dipakai gula pasir sebanyak 4%-6%.
6. Bread Improver
Bread improver adalah bahan yang ditambahkan pada adonan guna mempercepat proses pengembangan adonan roti. Bahan yang satu ini akan memproduksi gas dan memperkuat kadar gluten dalam proses pengembangan adonan.
Jika Anda pernah bekerja atau menjalankan usaha pembuatan roti, bread improver cenderung digunakan sebagai bahan pengembang roti. Bread improver memiliki berbagai bentuk dan yang paling umum adalah bentuk bubuk yang mengandung enzim dan tepung soya sebagai kandungan utama.
7. Susu
Susu dapat meningkatkan gizi, menambah kelezatan dan aroma, membuat warna roti menjadi bagus, dan membuat teksturnya menjadi lembut. Susu yang umum dipakai dalam pembuatan roti adalah susu bubuk. Susu bubuk mampu menyerap air, sehingga sering menggumpal. Sebelum mencampurkannya ke dalam adonan, sebaiknya susu diayak terlebih dahulu.
Sumber Gambar : grosirtepungmocaf.co.id surabayastory.com tribunnews.com
timesofindia.indiatimes.com gaya.tempo.co harga.web.id
diarylounge.com id.openrice.com
No comments :
Post a Comment