Sering kali kita merasa terhina saat diri kita dihina. Benarkah? Justru, kita akan menjadi hina saat menghina orang lain. Bukan ketika kita di hina. Yang hina itulah orang yang menghina.
Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).
Dalam surat Al Hujurat, Allah Ta’ala memberikan kita petunjuk dalam berakhlak yang baik,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata bahwa ayat di atas berisi larangan melecehkan dan meremehkan orang lain. Dan sifat melecehkan dan meremehkan termasuk dalam kategori sombong sebagaimana sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim no. 91). Yang dimaksud di sini adalah meremehkan dan menganggapnya kerdil. Meremehkan orang lain adalah suatu yang diharamkan karena bisa jadi yang diremehkan lebih mulia di sisi Allah seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 713).
Kita perlu lagi menelaah adab akan larangan menghina. Banyak beredar di media sosial kita kini, begitu mudahnya orang menghina orang lain yang berlawanan pendapat. Bahkan menghina pemimpin, meskipun ia adalah seorang muslim.
Tentu miris jika melihat berbagai media sosial. Kemudahan berkomunikasi apabila tidak dimaknai dengan bijak akan menjadi tempat keburukan. Maka, bijaklah dalam menggunakan media sosial dengan tidak menuliskan hinaan.
Pada era digital sekarang ini, orang-orang bisa dengan mudah menyuarakan pendapatnya melalui media sosial. Namun terkadang, pendapat dalam bentuk komentar itu sangat kasar dan mengandung ejekan.
Mungkin kita berselisih pendapat dalam banyak hal dengan orang lain. Tetapi, itu bukan alasan untuk menjatuhkan orang lain dengan cara menghina. Kritiklah dengan sopan. Jika kita tak setuju dengan perilakunya tak pelulah kita menghina fisiknya.
Jadi, jika kalian mencela bentuk tubuh orang lain, berarti kalian juga mengutuk ciptaan Allah SWT. Kalian termasuk golongan orang yang zalim.
Jangan menghina orang lain karena jika kita menghina orang lain sama saja kita menghina ciptaan Alah swt dan bila kita dihina janganlah kita membalasnya.
Dalil Al-Quran dan Hadist Menyakiti Orang Lain
1. Menyakiti Muslim Sama Dengan Perbuatan Dosa
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (QS Al Ahzab : 58)
Di dalam islam menyakiti hati sesama muslim adalah perbuatan dosa. Untuk itu jangan sampai kita menumpuk dosa-dosa kecil ataupun besar dengan menyakiti hati orang lain khususnya saudara kita sesama muslim. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang Allah benci karena kita menyakiti hati saudara kita.
2. Setiap Muslim Adalah Bersaudara
“Setiap muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Dia tidak akan menzhaliminya, menghinakannya, dan tidak pula meremehkannya. Keburukan seseorang itu diukur dari sejauh mana dia meremehkan saudaranya” (HR.Muslim)
Setiap muslim adalah bersaudara. Untuk itu, jangan sampai seorang muslim menzalimi saudaranya karena sama dengan merendahkan dirinya sendiri. Seorang muslim yang menghinakan dan merendahkan saudaranya maka akan menghilangkan
3. Larangan Mencari Kesalahan Orang dan Menggunjing
“Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain” (QS Al Hujurat : 12)
Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kita dilarang untuk mencari kesalahan orang lain dan jangan sampai menggunjing. Perbuatan tersebut tentu akan menyakiti hati orang lain dan tentunya akan berefek kepada perilaku fitnah. Perilaku fitnah tentunya bermula dari mencari-cari kesalahan orang dan menggunjingkannya. Sedangkan, fitnah sendiri di dalam Al-Quran adalah seperti memakan bangkai saudara sendiri.
4. Menolong Saudara Adalah Sama Wajibnya dan Bernilai Ibadah
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, ada seorang wanita yg rajin shalat malam dan shiyam sunnah, tetapi tetangganya tersiksa karena lisannya.” maka belau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Dia tidak memiliki kebaikkan sama sekali. Dia akan masuk neraka.”
Rasulullah menyampaikan bahwa menolong saudara atau lingkungan sekitar adalah kewajiban dan jangan sampai kita menyiksa saudara karena lisan yang telah dikeluarkan kita. Untuk itu, berikan bantuan kita dan berikan yang terbaik agar kita juga bisa mendapatkan keberkahan dari urusan mereka. Selain itu ada banyak juga Hikmah Silaturahmi jika kita laksanakan pada saudara muslim.
5. Mencaci Maki Akan di Balas di Neraka
“Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim)
Di dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa mencaci maki akan dibalas di neraka. Mencaci maki akan membuat sakit hati orang lain dan balasan yang ada adalah neraka jahannam. Perilaku menyakiti hati orang lain yang disebutkan di dalam hadist di atas adalah seperti mencaci maki, menuduh, memakan harta orang lain, dan menyakitinya. Untuk itu perilaku tersebut jangan sampai kita lakukan dan jangan sampai menjadi kebiasaan, karena Allah akan membalasnya dengan neraka jahannam.
“ Tahan diri dari menghina orang lain. Tahan diri dari menjatuhkan nama baik orang lain. Tahan diri dari mencelakakan orang lain. Tahan diri dari menyakiti hati orang lain. Disitulah kita akan menjadi orang yang sabar. Dan sabar adalah salah satu sebab datangnya pertolongan Allah kepada kita”.
Sumber Bacaan :
rumaysho.com
dalamislam.com
www.dream.co.id
Sumber Gambar :
Islampos.com
Islampos.com
No comments :
Post a Comment