JANGAN MERASA PALING MULIA

Bisa jadi karena berbagai faktor, manusia yang satu merasa lebih mulia dari manusia yang lain. Tak jarang, dalam kehidupan sehari-hari saja, terkadang terbetik di hati saat melihat pengemis lewat di jalan, kita sudah merasa lebih baik dan mulia darinya. Tapi, tahukah kita, bisa jadi pengemis yang baru saja kita lihat itu jauh lebih mulia di mata Allah dibanding kita yang selalu duduk di kursi empuk dan mobil mewah.

Salah satu penyakit hati yang sering menimpa, terutama pada kita yang dititipkan sejumlah amanah, adalah merasa diri yang paling mulia. 

Amanah yang dititipkan sejatinya tidaklah menjadikan diri kita menjadi mulia, bahkan sering kali menjerumuskan diri dengan berbuat nista, Sombong,angkuh ujub, dan takabur adalah penyakitnya.

Ingatlah, amanah hanyalah sebuah titipin. Tidak ada amanah yang kekal, pasti akan diambil pada saat yang telah ditentukan.

Sebagai Contoh Syamsul17 Blog mengingatkan kita kembali pada kisah Fir’aun. Dimana Fir’aun diberi kekuasaan kepada Allah, memiliki harta yang berlimpah di dalam istananya. Namun, apa yang dikatakannya. Dia membanggakan diri sebagai Tuhan yang harus disembah rakyatnya.

Amanah Fir’aun pun coba diperingatkan oleh kenabian Musa. Berbagai peristiwa dan mukjizat Allah turunkan untuk menjadikan bukti tiada kuasa selain dari Allah semata. Namun karena hatinya tertutup, tidaklah ia mampu memahami berbagai tanda, justru semakin menjadilah kecongkakannya di hadapan Musa.

Allah memiliki cara tersendiri untuk mencabut amanah yang diberikan kepada Fir’aun. Ditenggelamkan Fir’aun dan taranya di Laut Merah. Diawetkan jenazahnya untuk dijadikan ibrah bagi kita hingga akhir masa. Bahwa tidaklah patut kita berbangga dengan titipin dunia. 

Pilihan kita hanya dua,yaitu menjadikan titipin itu sebagai sarana menghambakan diri di hadapan-Nya, atau menjadikan diri diperbudak nafsu pangkat dunia.

Begitulah kehidupan, jangan pernah merasa diri lebih dan mulia dibanding orang lain. Bisa jadi kita punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, tapi sebaliknya orang lain juga bisa jadi punya kelebihan yang bisa dimanfaatkan untuk menutupi kelemahan kita. Karena itu, jangan pernah merasa lebih mulia di hadapan siapa pun termasuk orang yang  berkulit hitam dan berwajah tidak tampan.

Perlu diingat, kemuliaan hanya milik Allah dan Rasul-Nya, dan orang yang paling mulia di bumi dan di langit, adalah orang yang paling takwa di antara manusia

Wallahu ‘Alam

Sumber Bacaan : 

Buku Nasihat Untuk Kita Oleh Farhan Abdul Majiid

minanews.net

Sumber Gambar : 

khazanahalquran.com