Hari Pahlawan merupakan momen bersejarah bagi Indonesia yang diperingati melalui berbagai kegiatan utama, pokok, dan penunjang pada Minggu, 10 November 2019.
Kegiatan tersebut seperti upacara bendera di masing-masing daerah, ziarah ke makam pahlawan, dan penghargaan gelar pahlawan.
Peringatan yang jatuh setiap tanggal 10 November itu tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga luar negeri.
Hari Pahlawan perlu diperingati karena pada tanggal tersebut rakyat dengan penuh semangat bersatu padu mengusir penjajah yang berniat mengambil kekuasaan di Indonesia.
Pada peristiwa di Surabaya 1945, banyak korban berjatuhan.
Sehingga untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan, diperingatilah Hari Pahlawan dengan berbagai agenda oleh seluruh elemen masyarakat baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, yang utama adalah bagaimana dapat mengambil pelajaran dan maknanya untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
SEJARAH HARI PAHLAWAN
Peperangan besar terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur. Perang ini juga menelan korban jiwa. Diperkirakan ada 160 ribu pejuang tewas pada saat melawan pasukan Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) dan sekutu. Peperangan ini juga menjadi hari peringatan hari pahlawan nasional yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Pertempuran ini dimulai pada tanggal 19 September 1945. Tepatnya di Hotel Oranye yang saat ini menjadi Hotel Majapahit. Terjadi di karenakan, di hotel tersebut masih terpasang bendera warna Merah-Putih-Biru yaitu bendera Belanda.
Pada saat itu para pejuang mendatangi hotel oranye, namun pihak Belanda tidak ada sikap baik atau tidak menanggapi permasalahan tersebut. Sampai jendral Sudirman mendatangi hotel oranye dan pihak Belanda juga tidak beretikat untuk mencopot bendera itu.
Hingga masa bertindak untuk merobek bendera Belanda lalu disobek warna birunya hingga tinggal merah dan putih yang kemudian kembali dikibarkan. Penyobekan bendera itu membuat Belanda yang tak sudi mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia. Akhirnya tentara NICA mengikutsertakan sekutu dalam agresinya yang memunculkan peperangan di Surabaya.
Pada 30 Oktober 1945 perlawanan semakin besar. Bahkan, sebagai bentuk perlawanan itu, KH Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan resolusi jihad.Dampak pertempuran ini, Jenderal AWS Mallaby, pimpinan tentara Inggris tewas saat baku tembak di Jembatan Merah, Surabaya. Kematian Mallaby membuat pertempuran menjadi lebih besar pada 9 November 1945. Saat itu, Kota Surabaya dikepung dan diserang dari berbagai penjuru, mulai darat, laut, hingga udara.
FAKTA MENARIK HARI PAHLAWAN
1. Kedatangan Tentara Inggris dan Belanda
Tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Force Netherlands East Indies (AFNEI) datang ke Indonesia dengan misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan Hindia Belanda.
Belanda yang tidak terima kedaulatan Indonesia, mereka membonceng AFNEI dan Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Hal inilah yang memicu gejolak rakyat Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap AFNEI dan NICA.
2. Hati Rakyat menjadi terluka dan Marah
Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada 19 September 1945 mengibarkan bendera Belanda tanpa persetujuan Pemerintah RI daerah Surabaya.
Bendera Belanda dikibarkan di Hotel Yamato, pada sisi sebelah utara.
Keesokan harinya, rakyat Surabaya marah. Mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang berkobar do Surabaya.
3. Perundingan yang Rumit dan Menegangkan
Residen Sudirman, pejuang dan diplomat yang menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan), yang masih diakui pemerintahan Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai residen Daerah Surabaya Pemerintahan RI.
Sebagai perwakilan RI, dia berunding dengan Mr. Ploegman, dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan daru tiang yang berada di Hotel Yamato.
Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda, dan meonolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia.
Perundingan berlangsung memanas dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan.
Ploegman tewas dalam pertikaian tersebut, sementara Sudirman dan Haryono melarikan diri keluar Hotel Yamoto.
4. Pertempuran tanggal 10 November di Kota Surabaya
Pertempuran pertama setelah Indonesia Merdeka, dan menjadi salah satu pertemouran yang paling dahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia
5. Perang 27 Oktober 2018
Pada tanggal 27 Oktober 1945 terjadilah pertempuran pertama antara Indonesia melawan terntara AFNEI.
Pertempuran itu memakan banyak korban dari pihak Indonesia maupun Inggris.
Akhirnya, Inggris meminta bantuan kepada Soekarno melalui D.C. Hawthorn untuk meredakan emosi rakyat Surabaya.
6. Keberanian dan Aksi Nekat Para Pemuda
Haryono yang sebelumnya keluar, masuk kembali bersama Kusno Wibowo dan beberapa pemuda lainnya untuk menurunkan bendera Belanda.
7. Inggris Mengakui Kehebatan Perlawanan Rakyat Surabaya
Inggris adalah salah satu negara militer terkuat dari abad sebelum masehi.
Pada akhirnya Inggris mengakui kekuatan dan kehebatan Rakyat Surabaya.
Setelah berakhirnya pertempuran 10 November 1945, seluruh masyarakat Indonesia bangkit dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
8. Para Santri yang menjadi Bagian Tidak Terpisahkan
Dilansir Tribunnews.com dari BANGKAPOS.com, Tokoh-tokoh agama dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok di pulau
Jawa (khususnya Jawa Timur) seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan.
9. Amarah Pemuda Surabaya setelah Inggris Main AQncam
Setelah Brigjen Mallaby tewas, Inggris dipimpin Mayor Jenderal Robert Mansergh yang mengeluarkan ultimatum bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia harus meletakkan senjata dan menyerahkan diri.
Batas ultimatum adalah jam 06.00 pagi, tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia, karena dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk badan-badan perjuangan.
10. Pemuda-pemuda nekat yang berani mati
Pagi harinyam, 10 November 1945 pemuda-pemuda Surabaya, TKR< pembantu PETA dan sukarelawan Surabaya turun ke medan perang.
Bung Tomo dan Gub.Surya berpidato: "Berlegendaris dan Pusaka untuk Rakyat Surabaya" untuk membakar semangat dan jiwa kepatriot Surabaya.
11. Matinya Sang Jendral Inggris, Brigjen A.W.S Mallaby
Brigjen A.W.S Mallaby merupakan pemimpin pasukan Inggris yang berada di Jawa Timur.
Mobil yang ditumpangi Mallaby berpapasan dengan sekelompok misili Indonesia yang akan melewati jembatan merah.
Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir mengakibatkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby.
Sumber Bacaan :
www.tribunnews.com
www.kompasiana.com
Sumber Gambar :
kitakini.news
No comments :
Post a Comment