Masjid adalah Rumah Allah swt. Rumah biasanya dipergunakan untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga. Demikian pula rumah Allah. Rumah ini juga merupakan tempat “pertemuan” Allah dengan hamba-hamba-Nya dengan beriman.
Allah Ta’ala berfirman,
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (QS. An-Nuur: 36)
Yang dimaksud dalam ayat, masjid diperintahkan untuk:
1. Ditinggikan, yaitu Allah diagungkan di dalamnya dan masjid tersebut dibangun.
2. Disebut nama Allah, yaitu di dalam masjid, Allah itu ditauhidkan, juga dibacakan Al-Qur’an.
3. Berdzikir kepada Allah pada setiap pagi dan petang, maksudnya dilaksanakan shalat Shubuh dan Ashar.
Yang disebutkan ini adalah berbagai tafsiran dari Imam Ibnul Jauzi dalam Zaad Al-Masiir, 6:46-47.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata dalam kitab tafsirnya:
Memakmurkan masjid itu ada dua bentuk:
1. Memakmurkan bangunannya, dengan membangun dan menjaga kebersihannya.
2. Memakmurkan dengan berdzikir kepada Allah, melaksanakan shalat, serta melakukan ibadah lainnya di dalamnya.
Oleh karena itu disyariatkan shalat lima waktu dan shalat Jumat di masjid. Hukum shalat berjamaah itu wajib menurut kebanyakan ulama, sebagian lainnya menganggap sunnah. Kemudian Allah Ta’ala memuji untuk orang yang menghidupkannya dengan berdzikir (bertasbih) dengan ikhlas pada pagi dan petang. Lihat Tafsir As-Sa’di, hlm. 599.
Masjid itu jadi tempat yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.” (HR. Muslim, no. 671, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
Masjid memiliki peranan penting dalam membina umat dan masyarakat dan merupakan bangunan yang diberkahi, dari masjidlah kebaikan muncul dan tersebar. Oleh karena itulah, saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah, maka bangunan yang pertama kali beliau bangun adalah masjid. Di masjid itulah, beliau mendidik umat, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, ibadah yang benar, akhlak yang benar dan bermu’amalah yang benar sehingga para sahabat neliau menjadi umat yang terbaik.
Allah Ta’ala berfirman,
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110)
ADAB DI MASJID
Hal pertama yang mesti dilakukan adalah mengikuti adab-adab yang diajarkan Rasulullah saat berada di masjid. Adab-adab tersebut adalah tidak menyembah sesuatu, selain Allah, memasuki masjid dengan penuh rasa takut dan rendah diri kepada Allah, menggunakan pakaian yang bagus, lakukan berbagai aktivitas ibadah didalamnya, sertai aktivitas itu dengan keikhlasan.
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.(Q.S. Al-Jinn ayat 18)
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.(Q.S. Al-Baqarah ayat 114)
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.(Q.S. Al-'Araf ayat 31)
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.(Q.S. At-Taubah Ayat 108)
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)".(Q.S. Al-'Araf ayat 29)
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DAPAT DILAKUKAN DI MASJID
Banyak sekali kegiatan peribadahan yang dapat dilakukan di masjid. Syamsul17 Blog akan mencantumkan beberapa saja yang tampaknya memiliki kedudukan sangat istimewa sebagai bagian dari upaya memakmurkan masjid. Adapun yang termasuk ke dalam kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain : Ber’itikaf, membaca doa-doa pujian untuk allah (tasbih,tahmid tahlil dan sebagainya) dan mendirikan shalat, seperti yang dinyatakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an di bawah ini :
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.(Q.S. Al-Baqarah ayat 187)
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,(Q.S. An-Nur ayat 36)
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.(Q.S. At-Taubah ayat 108)
KARAKTER PEMAKMUR MASJID
Menjadi pemakmur masjid adalah kesempatan yang sangat istimewa. Tidak semua orang dapat melakukannya. Dapat dikatakan bahwa orang yang menjadi pemakmur masjid adalah orang-orang pilihan. Hanya mereka yang terpilih kualitas keimanan dan amaliahnya yang dapat melaksanakan peran ini. Orang yang tidak memiliki komitmen iman dan amal yang tinggi, tidak akan dapat melaksanakan peran ini secara sungguh-sungguh. Allah menyatakan,
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
CARA-CARA MEMAKMURKAN MASJID
1. Beriman kepada Allah dan hari akhir.
2. Mendirikan shalat.
3. Menunaikan zakat.
4. Hanya takut kepada Allah.
5. Diisi dengan majelis ilmu seperti pembelajaran Al-Qur’an, akidah, fikih, ibadah, akhlak, adab, dan ilmu penting lainnya.
KEUTAMAAN MEMAKMURKAN MASJID
1. Mendatanginya untuk shalat lima waktu berjamaah.
Shalat lima waktu berjamaah ini merupakan salah satu kewajiban muslim yang mesti ditunaikannya dalam sehari semalam sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang mengancam orang yang tidak shalat berjamaah di masjid untuk membakar rumah-rumah mereka:
”Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan shalat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti shalat jama’ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka” (HR Bukhari: 7224)
2. Membentuk halaqah belajar baca Al-Quran atau halaqah tahfidzh (hafalan Al-Quran).
Tentunya dengan adanya halaqah ini, masjid akan sangat berguna bagi masyarakat Islam karena darinya akan lahir pemuda-pemudi muslim yang bisa fasih membaca Al-Quran atau menghafalkannya, serta bisa mengamalkan kandungannya dalam keseharian mereka.
3. Menjadikan masjid sebagai tempat musyawarah.
Sejarah Islam mencatat bahwa kebanyakan musyawarah Nabi dan para sahabatnya adalah di masjid, sehingga ini merupakan sunnah beliau yang mesti dijaga.
Tentunya, setiap muslim sangat diharuskan untuk memakmurkan masjid sesuai kemampuannya, baik dengan bentuk materi maupun non materi sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk memakmurkan masjid-masjid Allah sesuai kesanggupan kita semua, sebab keimanan yang sempurna itu hanya ada pada diri orang-orang yang memakmurkan masjid-Nya, dan merekalah yang mendapat petunjuk dan akan meraih surga-Nya kelak. Dengan kembalinya misi masjid seperti dahulu kala lewat proses memakmurkannya dengan berbagai kegiatan atau aktifitas keIslaman, sosial, dan pendidikan, maka umat Islam akan menjadi kuat dari segi iman dan ilmu, meraih kejayaan peradaban, serta akan ditakuti oleh musuh-musuh mereka.
4. Membangun masjid dan menjaga keindahan dan kebersihannya.
Membangun masjid merupakan amalan yang sangat utama dalam Islam karena memberikan manfaat dan bantuan yang besar terhadap umat Islam dalam menjalankan ibadah dan aktifitas keIslaman mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah, niscaya Allah akan membangunkan baginya rumah di surga”. (HR Muslim: 24).
5. Menjadikannya sebagai tempat zikir, baca Al-Quran dan bermunajat kepada Allah Ta’ala.
Seorang muslim hendaknya menjadikan masjid sebagai tempat membaca dan mentadabburi Al-Quran baik secara sendiri-sendiri ataupun berjamaah, juga sebagai tempat melakukan zikir-zikir yang dianjurkan seperti zikir pagi petang, zikir biasa (muthlaq), atau zikir setelah shalat, serta menjadikannya sebagai tempat bermunajat dan banyak berdoa kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala telah memuji mereka yang menjadikan rumah-rumah-Nya sebagai tempat ibadah
Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya: “Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan petan: laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, dan dari membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. Mereka mengerjakan yang demikian itu supaya Allah memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunian-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas“. (QS An-Nur: 36-38).
6. Membentuk majelis pembinaan (tarbiyah) atau kajian-kajian keislaman.
Dengan adanya majelis pembinaan atau kajian Islam di masjid, maka umat Islam pun akan tercerahkan dengan berbagai ilmu keislaman yang bisa menguatkan iman, memperbaiki akhlak dan menambah taqwa mereka kepada Allah Ta’ala. Kajian masjid inilah yang senantiasa dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya zaman dahulu, mereka menjadikan masjid sebagai pusat ilmu dan kajian keIslaman, sebagaimana yang banyak dikisahkan dalam sejarah perjalanan hidup beliau.
Wallahu’alam
Sumber Bacaan :
Buku Tuhanku Maha Keren Oleh M.Djarot Sensa
rumaysho.com
wahdah.or.id
tafsirq.com
Sumber Gambar :
muslim.or.id
No comments :
Post a Comment