Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Friday, November 15, 2019

PENYAKIT HATI, PENYEBAB DAN TIPS MENGHINDARINYA

No comments




Setiap manusia pasti menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Beragam respons manusia dapat disaksikan ketika persoalan datang. Ada yang sabar, juga ada yang tidak memampu mengatasinya. 


Namun, yang dikhawatirkan, yakni ketika mereka tidak mampu mengatasi berbagai problematika kehidupan. Mereka bisa dikuasai oleh nafsu sehingga perbuatan dan tutur katanya dapat mengarah kepada hal-hal kasar.


PERKARA hati memang sulit. Tidak seperti amal perbuatan yang bisa dilihat orang kain, hanya kita sendiri yang tahu mengenai hati kita, sehingga lebih mudah untuk kita tergelincir pada penyakit hati saat sedang khilaf terlupa kalau kita selalu ada dalam pengawasan Allah Azza wa jalla.


Hati adalah bagian tubuh yang mempunyai peran penting dalam perilaku seorang manusia. Sebagaimana sabda Rasul:


“Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati”. (HR Muslim, no. 1599).


Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Darimi, dengan lafazh yang berbeda-beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam Arba’in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyadhush-Shalihin, no. 588)


Berikut Beberapa Penyebab Penyakit Hati dalam Islam


1. Selalu mengeluh


Allah berfirman: “Sesunguhnya mansia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir.” (Q. S. Al ma’arij :19-21)


Hukum mengeluh dalam Islam adalah dilarang.  Manusia yang suka mengeluh akan menyebabkan terkena penyakit hati,  seperti malas,  juga iri dengki dalam Islam.


2. Selalu berbuat maksiat


Perbuatan maksiat akan membuat hati menjadi keras sehingga sulit untuk menerima nasehat baik.  Orang yang suka berbuat maksiat akan menjadi egois,  berhati kotor,  dan gampang emosi. Padahal Allah telah berfirman:


Artinya: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Q. S. Yusuf: 53)


3. Lalai berdzikir


Salah satu keutamaan dzikir adalah mampu menjauhkan hati dari berbagai penyakit hati.  Bagi mereka yang lalai berdzikir,  maka hatinya pun akan dipenuhi dengan penyakit hati,  seperti sombong dalam Islam dan pamer dalam Islam.


Artinya: “Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim”.(Q. S. Al Anbiya: 97)


4. Bangga dengan amal


Merasa amal jariyah yang dilakukan sudah banyak sehingga menyebabkan timbulnya penyakit sifat sombong dalam Islam.  Ia merasa aman padahal tidak sama sekali.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallah ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sungguh amal seseorang tidak akan memasukkannya ke dalam surga.” Mereka bertanya, “tidak pula engkau ya Rasulallah?” Beliau menjawab, “Tidak pula saya. Hanya saja Allah meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai dengan sunnah) dan berlakulah sedang (tidak berlebihan dalam ibadah dan tidak kendor atau lemah).” (HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik al-Bukhari)


Allah berfirman: “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Q. S.  Al Mu’min: 76]


5. Tidak bersedekah


Keutamaan sedekah menurut Islam dan hikmah sedekah dalam Islam adalah menjaga Harta dan hati tetap bersih.  Sedekah dalam Islam sangat dianjurkan karena orang yang tidak bersedekah akan memiliki sifat pelit dan kikir. 


Rasulullah bersabda: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali Imran 180)


6. Kurangnya keimanan


Hal pertama yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit hati adalah karena kurangnya keimanan dalam hati.  Hati yang tidak memiliki keimanan lama kelamaan akan menjadi penyebab matinya hati.  Lakukan cara meningkatkan iman dan taqwa agar terjauh dari berbagai penyakit hati.


7. Kurang bersyukur


Rasa kurang bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT akan menyebabkan penyakit hati. Dengan mengikuti cara bersyukur menurut Islam,  hati akan terhindar dari berbagai penyakit hati.


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (Q. S.  Al Baqarah: 172)


8. Berbuat syirik


Syirik dalam Islam merupakan salah satu dosa besar dalam Islam.  Syirik menyebabkan pelakunya akan memiliki aqidah yang cacat selama ia melakukan syirik. Allah berfirman :


Artinya: “atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (Q. S. Al Furqan : 44)


9. Terlalu mengejar dunia


Seseorang yang selalu mengejar dunia dan mengabaikan bahkan berpaling dari Islam akan terkena berbagai penyakit hati. 


Allah berfirman: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, ‘Ya Robbku, mengapa Engkau menghimpunkan akud alam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?’ Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.” (QS. Toha: 124-126)


10. Meninggalkan sholat


Kewajiban seorang Muslim adalah mengerjakan sholat fardhu dan puasa Ramadhan.  Seseorang yang sering meninggalkan sholat wajib dan puasa akan menjadi resah dan gelisah dalam menjalani hidup karena sholat dan puasa adalah salah satu cara mendapat jiwa tenang.


Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut : 45)


Berikut Penyakit Hati dan Tips Menghindarinya


1. Riya,’


Riya’ itu, melakukan suatu perbuatan agar dipuji manusia, bukan karena Allah SWT. Nah ngerinya adalah, riya bisa muncul sebelum, sedang, atau setelah amalan. Serem kan?


2. Sum’ah


Sum’ah berasal dari kata sama’a yang artinya memperdengarkan. Jadi maksudnya, memperdengarkan orang lain mengenai amal baik kita. Trus apa ya bedanya dengan riya’? Nah ini yang baru saya tahu, kalau sum’ah, amal ibadahnya benar diniatkan karena Allah, tapi dibicarakan pada manusia.


Rasulullah SAW memperingatkan dalam haditsnya, “Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan dibalas dengan riya.” (HR. Bukhari)


Diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah maksudnya adalah, diumumkan aib-aibnya di akhirat. Sedangkan dibalas dengan riya, artinya diperlihatkan pahala amalnya, namun tidak diberi pahala kepadanya.


3. Taqtir


Taqtir artinya kikir, tidak mau mengeluarkan harta meskipun perkara wajib.


“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran: 180)


“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar” (QS. Al Lail: 8-10)


4. Panjang angan-angan


Bahaya dari panjang angan-angan ialah, seseorang akan terlalu fokus terhadap sesuatu yang diangankan hingga melalaikan kewajiban yang seharusnya dilakukan, seakan-akan ia memiliki banyak waktu, tidak segera mempersiapkan bekal untuk hari akhir.


“Orang berakal adalah yang tidak panjang angan-angannya. Karena, siapa saja yang kuat angan-angannya, maka amalnya lemah. Siapa saja yang dijemput ajalnya, maka angan-angannya pun tidak ada gunanya. Orang berakal tidak akan meninggal tanpa bekal; berdebat tanpa hujah dan berbenturan tanpa kekuatan. Dengan akal, jiwa akan hidup; hati akan terang; urusan akan berjalan dan dunia akan berjalan.” (Ibn Hayyan al-Basti, Raudhatu al-‘Uqala’ wa Nuzhatu al-Fudhala’)


5. Ujub


Ujub ialah mengagumi diri sendiri, merasa ‘lebih’ dari yang lain. Mungkin orang jamak berpikir ini sama dengan sombong. Beda ujub dari takabbur atau sombong adalah, pada ujub tidak didapatkan penolakan terhadap kebenaran.


“Bagi Allah semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya.” (QS. Al Maidah: 120)
Rasulullah Saw bersabda, “Tiga hal yang membinasakan: Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar, dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)


6. Hasad


Hasad ialah merasa iri terhadap nikmat yang dimiliki orang lain, diiringi harapan agar nikmat itu hilang atau bwrpindah kepadanya. Hasad hukumnya haram, baik dalam hal duniawi atau hal agama. Apalagi kalau hasad itu disertai tindakan, perbuatan, atau ucapan, langsung atau tidak langsung.


7. Takabbur


Takabbur itu sombong. Dalam islam, sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Menganggap diri paling benar, yang lain salah. Paling pintar, paling tahu. Yang mengerikan adalah, betapa berat perkara sombong ini, hingga seseorang tidak dapat masuk surga selama ada kesombongan dalam hatinya neski sebesar biji sawi.


Tips menghindarinya? Buang jauh-jauh anggapan kalau kita yang paling baik, paling benar, paling tahu. Karena bisa saja memang bukan demikian adanya. 


Demikian, Semoga Bermanfaat


Wallahu’alam


Sumber Bacaan :

dalamislam.com
www.islampos.com
www.republika.co.id


Sumber Gambar :

widiynews.com

No comments :

Post a Comment