Tahukah kamu, istilah wiraswasta muncul sekitar pertengahan tahun 1970-an sebagai padanan kata entrepreneur. Kata wiraswasta terdiri atas wira, swa, dan sta. Wira berarti luhur, utama, keteladanan, jiwa kesatria (berani karena benar), atau jiwa besar (mau mengalah demi kebaikan); swa berarti sendiri atau mandiri; sedangkan sta berarti berdiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kata wirausaha berasal dari kata wiraswasta. Secara umum, banyak kalangan yang menyatakan bahwa wiraswasta sebagai pengganti dari istilah entrepreneur. Akan tetapi, ada juga yang berpandangan bahwa istilah entrepreneur juga bisa diartikan sebagai wirausaha dan entrepreneurship diartikan sebagai kewirausahaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa wiraswasta sama dengan wirausaha; meskipun rumusannya berbeda-beda, isi dan karakteristiknya sama. Untuk lebih mudahnya dalam memosisikan istilah-istilah tersebut sesuai dengan konteksnya, wiraswasta lebih focus pada objek dan usaha yang mandiri, Sementara itu, wirausaha lebih menekankan pada jiwa dan semangat yang kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.
Berdasarkan berbagai literature lainnya, pengertian tentang entrepreneur relative secara substansi tidak ada yang berbeda secara signifikan, bahkan secara garis besar dapat disimpulkan bahwa hakikat entrepreneur merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.
A. SOSOK YANG DISEBUT SEBAGAI WIRAUSAHA
Wirausaha adalah orang yang melakukan aktivitas bisnis atau usaha yang siap dengan risiko dan memiliki semangat untuk terus mengembangkan usahanya. Seorang wirausaha akan melihat peluang yang tidak dilihat oleh orang lain. Ia memiliki naluri yang kuat dalam dunia usaha sehingga ia tahu dan paham bahwa suatu peluang bisa menghasilkan uang.
B. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MENJADI WIRAUSAHA
Kompleksitas persoalan manusia tidak luput dengan persoalan yang dihadapi seseorang ketika memutuskan menjadi seorang wirausaha. Setidaknya ada tujuh sebab seseorang terjun menjadi wirausaha.
1. Ingin Cepat Kaya
Seseorang yang terjun ke dunia kewirausahaan biasanya seorang pengusaha yang ulet dan yakin bahwa hanya dengan berwirausaha kekayaan bisa didapatkan lebih cepat.
2. Ingin Bebas dan Tidak Diatur Oleh Orang Lain
Alasan ini biasanya ada pada mereka yang memiliki jiwa yang ingin bebas serta mengekspresikan minat dan kemampuan. Pekerjaan rutin di kantor sangat tidak nyaman baginya, sementara tantangan dan inovasi menjadi bagian dari kehidupannya.
3. Ingin Mewujudkan Ide, Gagasan, atau Ilmu Dengan Leluasa
Hampir sama dengan alasan sebelumnya, mereka yang terjun ke dunia kewirausahaan, di antaranya karena memiliki ide-ide kreatif yang tidak tertampung oleh perusahaan apabila ia bekerja sebagai pegawai.
4. Keadaan yang terdesak
Pada beberapa kasus, menjadi wirausaha adalah solusi karena tidak ada peluang untuk bekerja sehingga berwirausaha menjadi pilihan yang harus dijalani.
5. Penghasilan tidak terbatas
Banyak yang menyatakan bahwa dengan bekerja sebagai pegawai, seseorang akan memiliki gaji yang terbatas karena ditentukan oleh kantor. Sementara itu, jika menjadi seorang wirausaha, pendapatan sesuai dengan kreativitas dan kerja kerasnya sehingga penghasilannya tidak terbatas.
6. Ingin Mandiri
Kemandirian yang diharapkan dalam berwirausaha adalah dalam hal kebebasan waktu kerja dan juga bebas dalam mengatur keuangan. Jika bekerja di kantor, jam kerja telah ditentukan. Sementara itu, jika menjadi wirausaha, waktu bekerjanya disesuaikan dengan kehendak sendiri.
7. Memperoleh Kepuasan atau kebanggan tersendiri
Beberapa wirausaha menyatakan bahwa dengan berwirausaha mereka lebih puas dengan penghasilannya. Berbeda dengan bekerja di perusahaan, dimana yang dipuaskan adalah atasannya, sementara ia sendiri sering sekali tidak bisa ikut merasakannya. Dengan berwirausaha, kesuksesan yang didapatkan lebih terasa karena merupakan hasil usahanya sendiri.
C. CIRI-CIRI PRIBADI WIRAUSAHA
Wirausaha atau entrepreneur sebagai pelaku dari aktivitas kewirausahaan secara spesifik memiliki ciri-ciri pribadi dan watak yang signifikan dengan tuntutan atau konsekuensi dari aktivitas kewirausahaan. Robert Cartwright memberikan batasan tentang ciri-ciri wirausaha, terutama dikaitkan dengan kompleksitas bisnis. Ciri-ciri itu adalah :
1) Memiliki visi,
2) Memiliki komitmen,
3) Percaya diri,
4) Disiplin,
5) Siap mengambil risiko,
6) Memedulikan konsumen, dan
7) Memiliki kreativitas.
Dengan demikian, wirausaha sejati adalah mereka yang memiliki visi dan komitmen untuk menjalankan bisnisnya dan siap menghadapi risiko. Selain itu, ia juga selalu berinovasi untuk kemajuan usahanya.
Ciri lain dari wirausaha atau sering disebut dengan istilah wiraswasta sejati adalah orang-orang yang tidak pernah mau mengemis meminta fasilitas kepada pemerintah (penguasa). Mereka adalah orang-orang yang berjiwa mandiri serta mampu menggunakan akal untuk menjalankan usahanya.
Selain itu, dikatakan sebagai wirausaha sejati tatkala dirinya tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi berorientasi agar segala usaha dan kegiatannya memberi manfaat bagi orang lain dan bahkan bagi bangsanya, menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, serta mendidik para pekerjanya agar dapat mandiri.
D. SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Harvard, keberhasilan orang-orang sukses di dunia ini ternyata lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis yang dimiliki. Perbandingannya adalah 85% sikap mental dan 15% kemampuan teknis.
Data yang lain menunjukkan bahwa “bangunan wirausaha” terdiri atas tiga unsur dengan komposisi: 58% mentalitas, 32,5% manajerial, dan 9,5% pengetahuan teknis. Oleh karena itu, aspek mentalitas wirausaha memang banyak disorot, di antaranya dapat diamati dari para wirausaha yang telah terbukti sukses di Indonesia. Berikut ini penjelasan mengenai mentalitas yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.
1. Komitmen kuat, keteguhan hati, dan kegigihan.
Seorang wirausaha memiliki komitmen yang kuat dan kegigihan dalam setiap langkah usahanya. Tanpa itu ia tidak akan bisa bersaing di dunia usaha, apalagi ingin memenangi sebuah kompetensi bisnis.
2. Kemauan untuk berhasil dan tumbuh
Mental wirausaha sejati adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk maju dan berkembang. Sikap ingin maju dibuktikan dengan kesungguhannya dalam melakukan inovasi-inovasi bisnis.
3. Berorientasi pada peluang bisnis dan target
Seorang wirausaha memiliki naluri yang kuat dalam melihat sebuah peluang. Ketika melihatnya, ia segera menerapkan strategi untuk bisa memanfaatkan peluang tersebut.
4. Tanggung jawab
Mentalitas seorang wirausaha sejati tampak dari sikapnya terhadap usahanya tersebut. Ia akan bertanggung jawab terhadap segala risiko yang harus diambilnya dalam menjalankan usaha.
5. Tekun dan sabar dalam menghadapi umpan balik
Umpan balik dari berbagai pihak oleh seorang wirausaha dijadikan pemicu bagi keberhasilannya. Ia tidak memandang bahwa hal tersebut adalah tantangan. Sebaliknya, hal tersebut adalah peluang yang harus dimanfaatkan.
6. Berani mengambil dan mengalkulasi risiko
Risiko dalam berwirausaha akan selalu ada. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus siap menghadapinya. Lebih dari itu, ia mampu untuk mengatur risiko tersebut.
7. Tidak terlalu memedulikan status dan kekuasaan.
Bagi wirausaha sejati, kekuasaan dan kekayaan bukanlah tujuan utama. Ia lebih dulu melihat proses dan kepuasan yang ia peroleh ketika sebuah usaha berhasil. Selain itu, kepuasan karena mampu memberikan lapangan kerja kepada orang lain merupakan kepuasan yang tidak bisa digantikan.
8. Integritas
Seorang wirausaha memiliki integritas yang tinggi dalam setiap langkah-langkah usaha yang dilakukannya. Ia memiliki komitmen yang tinggi dan siap dalam menghadapi tantangan yang ada. Ia tidak mau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi nilai integritas dirinya, terutama dalam usaha bisnisnya.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap mental dari seorang wirausaha adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap usahanya sehingga siap untuk menerima setiap risiko dan tetap menjaga integritas dirinya dalam berwirausaha.
Sumber Bacaan : Buku Berjudul The Power of Islamic Entrepreneurship
Sumber Gambar : merdeka.com
No comments :
Post a Comment