Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Friday, April 1, 2022

Kegiatan Menyimak Part 2

No comments

2. Konsentrasi

Salah satu alasan mengapa pendengar tak dapat berkonsentrasi pada sumber pembicaraan (penuturan) adalah kemungkinan karena sering berkomunikasi dengan rentang yang terlalu lama, sehingga keadaan seperti ini menuntutnya untuk membagi-bagi energi. Untuk memperhatikan antara berbagai ragam rangsang dan tidak merespon pada suatu rangsang saja. Alasan yang kedua adalah karena pendengar salah mengarahkan energi untuk memperhatikan (attention energy). Menurut Erving Goffman (dalam Tarigan, 1991) bentuk standard dan kesalahan penafsiran meliputi hal-hal berikut:

a) Pencakupan/pemenuhan akan eksternal, dibandingkan dengan berkonsentrasi pada pesan penutur, pendengar cenderung akan mudah terkacaukan perhatiannya oleh stimulasi/rangsang dari luar.

b) Kesadaran berinteraksi

c) Kesadaran diri

d) Kurangnya rasa ingin tahu terhadap apa yang sedang dibicarakan. Ada tiga alasan lain yang menyadari alasan kurangnya konsentrasi di atas diantaranya; kurangnya motivasi diri dan kurangnya tanggung jawab.

3) Pembendaharaan kata

Faktor yang mempengaruhi kemampuan komprehensif pendengar adalah ukuran kosa kata. Diasumsikan bahwa ukuran kosa kata merupakan variabel penting dalam pemahaman pendengar. Dalam peran kita sebagai komunikator, kita memiliki empat jenis kosa kata fungsional yang sangat bervariasi ukurannya, jenis kosa kata itu dibedakan berdasarkan usia, saat seseorang melakukan komunikasi. Hal tersebut digambarkan sebagai berikut:

a) Sampai kira-kira seseorang mencapai usia 11 tahun kosa kata fungsional terbesar yang dimiliki adalah kosa kata sirnakan mendengar (listening vocabulary) artinya pengayaan kosa katanya pada fase ini dapat dan hasil sirnakan dari kehidupan sehari-hari

b) Setelah lewat usia 12 tahun, kosa kata sirnakan yang seseorang miliki, umumnya dipengaruhi oleh kosa kata atau hasil membaca (reading vocabulary).

Orang dewasa dikatakan memiliki kosa kata minimum apabila ia hanya memilik rata-rata kosa kata sebesar 20.000 kata. Untuk meningkatkan kosa kata umum maupun kosa kata mendengar menurut langkah-langkah berikut ini.

1. Menumbuhkan minim kata-kata.

2. Mempelajari makna dari kata-kata yang tidak lazim dari konteks-konteksnya.

Ada 2 jenis petunjuk kontekstual yang utama dan telah umum dikenal yakni petunjuk semantic (makna kata) dan sintaksis (struktur kalimat), yang termasuk ke dalam petunjuk sematik adalah petunjuk sinonim, penjelas, deskripsi, contoh, kesimpulan, penjelas pengalaman, situasi. Sintaksis berupa pola-pola penyusun kalimat yang menjadi penyusun suatu kalimat.

Sumber Gambar : pengetahuanku13.net
Sumber Bacaan : Buku Bahasa Indonesia Mahasiswa

No comments :

Post a Comment