Arti dari kata "galau" pada masa kini, terlepas dari definisi yang diartikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung 2 arti. Pertama, adalah sebuah perasaan yang mengungkapkan rasa bingung. Seperti dihadapkan dengan 2 pilihan.
Kedua, galau bisa juga diartikan sebagai ungkapan rasa dimana harapan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi atau didapatkan.
Bahwa sejatinya semua manusia mengalami galau, karena tidak ada satupun manusia yang tahu masa depannya. Sementara mereka semua berharap bisa mendapatkan cita-citanya.
Allah berfirman,
“Tidak ada satupun jiwa yang mengetahui apa yang akan dia kerjakan besok.” (QS. Luqman: 34)
Pelajaran lain, bahwa kita selalu memikirkan obasesi yang belum pasti, namun kita sering melupakan sesuatu yang pasti, yaitu kematian.
Karena itu, semata mengalami galau, pikiran kacau, bingung dalam menentukan arah hidup, bukanlah kesalahan. Hampir semua manusia mengalaminya. Yang lebih penting adalah mengatasi kondisi galau, sehingga tidak sampai menyeret kita kepada jurang maksiat.
Sering kali kita dihadapkan pada kegalauan atas banyak pilihan. Pilihan itu mengharuskan kita memilih.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMUTUSKAN PILIHAN YANG BERAT
1. Pilihlah kandungan kebaikan dan keburukan dari setiap pilihan.
Tuliskan kebaikan dan keburukan apa saja pilihan yang didapat dan juga ketika meninggalkan pilihan tersebut.
2. Ajukan pilihan yang membuat galau kepada Allah
Tiada yang mampu memberikan jawaban terbaik selain Allah. Sampaikan berbagai macam kegalauan. Saat Istikharah menjadi salah satu cara yang diajarkan untuk menyampaikan kegalauan hati atas pilihan yang harus diputuskan.
3. Perhatikan lagi pilihannya
Manakah yang membuat kita mendekat kepada Allah? Memilih satu dari beberapa pilihan berarti meninggalan pilihan yang lain. Pastikan kita meninggalkan yang menjauhkan kita dari Allah.
4. Pilihlah yang menjadikan kita mendapatkan keridhaan Allah dan menjauhkan kita dari kemurkaan Allah
Perhatikanlah petunjuk yang berikan melalui firman-Nya di dalam Al-Qur’an dan petunjuk nabi-Nya dalam Sunnah. Waspadalah atas larangan-Nya karena ada keburukan yang dikandung oleh Larangan-Nya.
5. Teguhkan hati atas pilihan yang telah dipilih
Serahkan semua kepada Allah yang pastinya taka da yang perlu disesali. Bila pilihan itu ternyata baik, istiqomahlah. Bila ternyata itu tidak baik, belajarlah.
CARA MENGATASI GALAU DALAM ISLAM
1. Jangan Merasa di dzalimi Takdir
Ketika anda merasa lebih gagal dibandingkan teman anda,
ketika anda merasa lebih miskin dibandingkan rekan anda,
Ketika anda terkatung-katung di dunia kuliah, sementara teman anda telah sukses di dunia kerja dan keluarga,
Anda tidak perlu berduka, karena duka anda tidak akan mengubah nasib anda. Yang lebih penting kendalikan hati agar tidak hasad dan dengki. Anda perlu mengingat hadis ini,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Perhatikanlah orang yang lebih rendah keadaannya dari pada kalian, dan jangan perhatikan orang yang lebih sukses dibandingkan kalian. Karena ini cara paling efektif, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah bagi kalian. (HR. Ahmad 7657, Turmudzi 2703, dan Ibn Majah 4142)
Ketika anda melihat ada orang kafir yang bergelimang nikmat, anda perlu ingat bahwa nikmat iman yang anda miliki.
Ketika anda melihat orang muslim ahli maksiat lebih sukses, anda perlu ingat, Allah lebih mengunggulkan anda dengan taat.
2. Sibukkan Diri dengan Semua yang Bermanfaat. Berikut Yang bisa kita lakukan:
- Perbanyak ibadah termasuk yang sunnah.
“Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. “ (Q.S Al-Baqarah : 153)
Ketika hati mulai dihinggapi perasaan-perasaan negatif atau pikiran mulai dibayangi pilihan-pilihan yang sulit beserta dengan semua resiko yang seakan-akan terlihat luar biasa menakutkan, bahkan jika sampai menimbulkan rasa putus asa dan malas dalam melakukan hal apapun, cobalah lebih dekatkan diri kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya. Niscaya perasaan tenang akan datang seiring dengan mengingat-Nya. Jika ibadah wajib saja sudah memberikan ketenangan, bagaimana jika ditambah dengan ibadah-ibadah sunnah? Pasti ketenangan luar biasa yang akan muncul dalam hati kita.
- Mencoba melakukan hal-hal yang bermanfaat agar diri menjadi sibuk
Terkadang, salah satu penyebab munculnya perasaan galau adalah waktu luang yang membuat kita mudah melamunkan atau memikirkan sesuatu, termasuk hal-hal yang buruk. Cobalah tambah aktivitasmu dengan hal-hal yang bermanfaat agar waktu luangmu berkurang, dan nantinya waktu luangmu hanya akan kamu gunakan untuk beristirahat karena sudah terlalu lelah beraktivitas. Lama-kelamaan, kamu tidak akan punya waktu lagi untuk memikirkan hal-hal yang menimbulkan perasan galau di dalam hatimu.
- Perbanyak dzikir dan membaca Al Qur’an
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Dzikir akan menuntun hati kita untuk senantiasa mengingat kepada-Nya. Begitupun dengan membaca A-Qur’an, terlebih jika kita sembari meresapi makna ayat demi ayat yang kita baca.
- Berdoa kepada Allah agar dihilangkan rasa galau dari hati
Hati kita adalah milik Allah. Ia adalah satu-satunya yang berkuasa membolak-balikan, menghilangkan, serta mendatangkan sesuatu ke dalamnya. Maka, mintalah dengan segala kerendahan diri kepada-Nya agar dihilangkan semua perasaan-perasaan negatif di dalam hatimu termasuk perasaan galau tersebut dan digantikannya dengan perasaan yang menenangkan.
- Shalat Istikharah
Berkaitan dengan meminta petunjuk Allah dalam setiap kebingungan kita dalam memilih sesuatu, atau memutuskan suatu perkara, maka salah satu jalan yang dianjurkan di dalam islam adalah mendirikan shalat istikharah. Shalat yang terdiri dari dua rakaat ini bertujuan didirikan bertujuan untuk meminta petunjuk kepada Allah manakah jalan terbaik yang harus kita pilih.
Sekian tips sederhana mengenai cara menghilangkan galau yang sesuai dengan syariat islam, jangan pernah perasaan galau menguasai dirimu, bahkan menuntunmu kepada hal-hal kemaksiatan. Naudzubillahimindzaliik.
3. Menjauhkan diri dari angan-angan yang berlebihan
Meskipun galau adalah perasaan yang sebagian besar dari manusia ingin menghilangkannya, kenyataan terburuknya adalah. salah satu penyebab perasaan galau tersebut adalah manusia itu sendiri!
Terlalu ambisius menjadi orang sukses, memperparah kondisi galau yang dialami manusia. Dia berangan-angan panjang, hingga terbuai dalam bayangan kosong tanpa makna. Karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat mencela panjang angan-angan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Hati orang tua akan seperti anak muda dalam dua hal: dalam cinta dunia dan panjang angan-angan. (HR. Bukhari 6420)
Ya, perasaan galau dapat muncul salah satunya karena terlalu tingginya angan-angan yang dibuat oleh manusia. Ekspektasi atau keinginan yang berlebihan, sebagian orang mengatakannya begitu. Pasti sering kan, kamu mengekspektasikan atau mengharapkan sesuatu secara sempurna, tetapi ketika kenyataannya tidak seperti harapanmu kamu akan mulai merasa galau dan kecewa.
Menyalahkan dirimu sendiri, segala hal yang sudah terjadi, semua pilihanmu, semua keputusanmu, bahkan menyalahkan orang lain. Atau, ketika kamu berekspektasi tinggi terhadap sesuatu yang akan kamu lakukan besok, tetapi ternyata hal tersebut malah membuat kamu diliputi rasa galau semalaman karena mikirkan berbagai kemungkinan buruk yang bisa terjadi kepadamu sehingga kamu harus berpikir keras bagaimana menghilangkan kemungkinan-kemungkinan buruk itu.
Tetapi, bukan berarti tidak boleh berharap tinggi. Berharaplah yang tinggi, namun serahkan harapan itu pada Allah. Agar ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginanmu, kamu sudah tau itu yang terbaik yang diputuskan oleh Allah untukmu.
4. Jangan Lupakan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
Galau biasanya mudah datang jika kita sudah dihadapkan dengan berbagai pilihan yang semuanya terlihat baik sehingga kita bingung mana yang paling baik. Maka dari itu, kembalikan lagi semuanya kepada keputusan Allah.
Diantara doa yang bisa anda rutinkan,
Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan. (HR. Muslim no. 2720).
“Manusia yang terbaik adalah ia yang apabila tersesat pada kesalahan, ia segera berlari kembali menuju ampunan-Nya”.
Wallahu'alam
Sumber Bacaan :
Buku Nasihat Untuk Kita Oleh Farhan Abdul Majiid
konsultasisyariah.com
dalamislam.com
Sumber Gambar :
Hidayatullah.com
No comments :
Post a Comment