Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Saturday, October 12, 2019

PENTINGNYA SALING MEMAAFKAN

No comments



Kata maaf memang mudah diucapkan, namun, tidak semua orang bisa melakukannya dengan keikhlasan hati. Padahal kalau kita bisa melakukannya dengan tulus, akan sangat bermanfaat dan membuat hidup lebih tenteram. 


Kelapangan dalam hidup ditentukan pada kelapangan  dada dalam menerima sikap orang lain atas diri kita. Memaafkan bukan berarti menyerah dan bukanlah tindakan yang salah.


Memberikan maaf adalah tanda kita memiliki kelapangan hati dan ketenteraman jiwa. Memberikan maaf kepada orang yang telah berbuat salah adalah perbuatan mulia. Apalagi jika kita mendoakan kepada Allah untuk mengampuninya, tindakan itu jauh lebih mulia.


Seberapa pentingkah memaafkan itu??


Memaafkan merupakan sikap mulia yang amat dianjurkan dalam agama Islam. Seberat atau sepedih apa pun manusia mengalami dampak akibat kesalahan yang dilakukan orang lain, Allah Swt tetap memerintahkan setiap hamba untuk melapangkan dada terhadap kesalahan sesama. 


Memaafkan orang yang berbuat buruk, memaafkan orang yang menyakiti kita, orang yang tidak berbuat baik kepada kita, maka kita berusaha untuk memaafkan mereka.


Hidup memang tak luput dari kesalahan. Terkadang kita berbuat salah kepada orang lain, begitu juga sebaliknya.  Meminta maaf biasanya lebih mudah ketimbang memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kepada kita. 


Memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kerap kali  menjadi hal yang sangat sulit, namun sesungguhnya merupakan akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah SAW.


Akhlak yang utama ditunjukkan oleh seorang muslim sepatutnya ialah berlapang dada untuk memaafkan. Memberikan maaf bukan berarti kita lemah dan kalah tetapi memberikan maaf itu berarti kita menang melawan nafsu dan amarah.

KEUTAMAAN MENGAMALKAN SIFAT PEMAAF 


1. Dicintai Oleh Allah


Ketika kita disibukkan dengan kesalahan yang telah dilakukan orang lain terhadap kita, kita kehilangan fokus dari salah satu cara terindah untuk lebih dekat kepada Allah . 


Nabi Muhammad SAW bersabda:


“Ada pedagang yang biasa memberi kredit kepada orang. Jika dia menemukan salah satu pelanggannya berada dalam sarana yang diluruskan, dia akan berkata kepada asistennya: “Maafkan mereka hutang mereka, mungkin Allah akan mengampuni kami.” Allah mengampuni dia. “ [Bukhari / Muslim]


2. Ketenangan Batin


Jika Anda terus membenci dan tidak memaafkan seseorang ini hanya akan memupuk kebencian yang hakikatnya akan merusak diri kita sendiri. Kebencian yang dari sekecil biji-bijian akan kian membesar dan ini sangat tidak di sukai oleh Allah SWT.


3. Belajar Lebih Teliti Memilih Teman

Namun, pengampunan tidak berarti Anda tidak bisa belajar dari kesalahan mereka. Jika Anda mempercayai seseorang dan mereka mengkhianati kepercayaan Anda, pengampunan tidak berarti Anda harus mempercayai mereka lagi jika mereka tidak memberi Anda alasan untuk melakukannya.


Anda dapat memperlakukannya dengan baik, tanpa kebencian di hati Anda, tetapi jika Anda belajar sesuatu tentang karakter mereka, Anda harus mengingatnya saat berhadapan dengan mereka.


4. Pengangkat Derajat


Perbuatan Seseorang tidak lebih dari apa yang Anda lihat. Perbuatan seseorang memang tidak tidak lebih dari apa yang Anda lihat, tapi satu-satunya yang di lakukan adalah bahwa seseorang pemaaf tidak menyimpan dendam apapun terhadap setiap Muslim atau iri siapa pun atas karunia apa yang telah diberikan Allah kepada mereka. Dan ini adalah berkah yang sangat langka.


5. Mendapatkan Pengampunan


Ada korelasi langsung antara cara kita memperlakukan orang lain dan bagaimana Allah SWT memperlakukan kita. 


Nabi Muhammad  mengatakan “Kasihanilah mereka yang ada di bumi, dan Yang di surga akan mengampuni kamu” [Tirmidzi].


6. Fokus Mengharap Ridha Allah SWT


Itulah artinya menjadi orang beriman sejati. Fokus kita bukan hanya pada seberapa banyak kita berdoa, meski itu tempatnya. Sebaliknya, kita begitu fokus untuk mendapatkan ridha Allah karena kesalahan orang terhadap kita tidak penting.


Inilah sebabnya mengapa Allah menggambarkan orang-orang percaya sebagai “orang-orang yang menghindari dosa-dosa dan ketidakmurnian besar, dan saat mereka marah, mereka memaafkan” [Surat ash-Shu’ara, 42:37].


7. Mengambil Sebuah Pembelajaran


Ketika kita mengambil langkah untuk belajar dari pengalaman yang menyakitkan, kita seharusnya bisa mencegah diri melakukan hal yang sama kepada orang lain. Sering kali kita mengutuk apa yang kita lakukan sendiri, kita terluka karena seseorang telah berbicara di belakang punggung kita, tapi kita sering mengalami semua pertengkaran.


8. Pengakuan Kebenaran


Muslimin tidak diminta untuk memaafkan apa yang telah dilakukan orang lain kepada mereka, namun mereka harus mengakui bahwa mereka telah menyakiti dan itu salah. Kita harus merenungkan mengapa hal ini menyakitkan, apa yang mungkin menjadi motif orang yang menyakiti kita, dan apa yang harus kita pelajari.


Dan kemudian kita harus terus maju, karena kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita pasti bisa menggunakannya untuk memberdayakan diri kita dan menjadi orang yang lebih baik, insya Allah.


9. Mendapatkan Kekuatan


Psikolog mengatakan bahwa ketidakmampuan untuk memaafkan dapat menyebabkan seseorang berulang kali membawa kemarahan dan kepahitan ke dalam setiap hubungan dan pengalaman baru .
Rasa sakit dan ketidakamanan yang disebabkan oleh pelaku kami diproyeksikan ke orang lain, karena kami tidak dapat beralih dari pengalaman kami sebelumnya.


10. Pikiran sehat, tubuh sehat


Ketidakmampuan untuk memaafkan mempengaruhi kita secara spiritual dan psikologis, dan selanjutnya, memiliki efek buruk pada kesehatan kita. Satu studi menunjukkan bahwa orang-orang yang berfokus pada dendam pribadi telah meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, serta ketegangan otot dan perasaan yang semakin kurang terkendali.


11. Pengingat Untuk Diri Sendiri


Kita tau bahwa dengan memaafkan kita menyadari bahwa yang dilakukan orang tersebut adalah salah dan sangat menyakitkan. Hingga ini menjadi salah satu pengingat penting dimana nantinya kita tidak boleh melakukan hal yang sama seperti yang pernah dilakukannya tersebut.


12. Mengajarkan rasa Simpati


Efek psikologis lain untuk memaafkan orang lain adalah bahwa hal itu mengajarkan kita simpati. Saat kita melepaskan kemarahan, kita bisa lebih memahami orang-orang yang berada dalam situasi yang sama dengan kita sebelumnya.


Demikian...


Wallahu'alam


Sumber Bacaan : 

Buku Nasihat Untuk Kita Oleh Farhan Abdul Majiid
www.kompasiana.com
dalamislam.com
www.republika.co.id
www.radiorodja.com
www.aida.or.id

Sumber Gambar : 

suara.com


No comments :

Post a Comment