Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa anak adalah anugerah terindah yang dititipkan ALLAH SWT kepada kita. Siapapun orangnya pasti menginginkan anak yang dapat dibanggakan, yaitu sehat, cerdas dan berakhlak mulia.
Demi memperoleh anak, berbagai cara akan ditempuh oleh pasangan yang sudah menikah. Dari yang biasa-biasa saja sampai dengan hal yang luar biasa. Dari cara yang lumrah sampai hal yang berbau klenik. Karena memang, bagi kita yang muslim dengan hadirnya anak ditengah-tengah kehidupan rumah tangga kita, itu menandakan bahwa Allah SWT telah mempercayakan kepada kita untuk turut menciptakan generasi yang cemerlang yang akan dapat menghadapi tantangan zaman yang serba hedonistik ini dan membentenginya dengan ajaran- ajaran islam yang telah kita dapatkan dari orang tua dan guru-guru kita.
Namun untuk menciptakan anak yang sesuai dengan harapan, tentunya membutuhkan keseriusan untuk memandang anak adalah sebagai amanah yang dimintai pertanggung jawabannya oleh sang empunya, yaitu ALLAH SWT. Disamping memang anak adalah motivasi bagi kita untuk terus bersemangat dalam mencari nafkah. Karena memang pada tempatnya bahwa anak adalah penyejuk pandangan mata (qurotaa a’yun) yang akan menjadi penghibur dikala lelah. Ada tahapan-tahapan yang semestinya kita lalui sebagai orang tua agar anak kita menjaadi anak yang soleh dan solehah.
Selain sebagai sumber kebahagian dan penyejuk hati, anak adalah amanah terbesar yang Allah berikan kepada setiap orang tua di dunia. Karenanya, mendidik seorang anak adalah tanggung jawab orang tua. Masa depan anak sebagiannya bergantung pada pola asuh dan pendidikan yang diberikan orang tua.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. Attahrim; 6)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa maksud dari peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka adalah didiklah dan ajarkan kepada keluarga kalian hal-hal yang membuat mereka taat kepada Allah Swt. dan melarang mereka dari berbuat maksiat kepadaNya. Serta memperbanyak zikir agar Allah menyelamatkan mereka dari api neraka.
Ibnu Qayyim menjelaskan barangsiapa yang menyia-nyiakan dan tidak mendidik anak-anak mereka dengan hal-hal yang bermanfaat dan membuat hidup mereka bahagia maka sungguh mereka telah melakukan perbuatan yang sangat buruk.
Sebab, lanjut Ibnu Qayyim, kebanyakan masalah dan keburukan yang ditimbulkan dari perilaku para anak-anak adalah buah dari kelalaian para orangtua. Hal ini bisa bersumber dari kurangnya perhatian, kurangnya pendidikan dan lain sebagainya. Sehingga tumbuhlah mereka dengan pribadi dan sikap yang buruk dan tercela.
3 HAK ATAU KEWAJIBAN ANAK YANG HARUS DIPENUHI ORANG TUA
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra Sesungguhnya Nabi saw bersabda :
“Hak anak atas orang tuanya ada tiga: diberikan nama yang baik ketika lahir, diajarkan al-Quran ketika sudah berakal ( tamyiz) dan menikahkanya ketika sudah menemukan.”
Berdasarkan hadis tersebut 3 hak anak adalah :
1. Diberikan nama yang baik.
Karena nama merupakan doa dan harapan ingin menjadi apakahanaknya kelak. Dan nama yang baik juga akan menambahkan rasa percaya diri pada anak. Nama yang baik bagi laki-laki adalah dengan memberi awalan nama dengan nama Muhammad atau bisa juga dengan mengambil nama-nama orang-orang sholeh dan lain sebagainya. Sedangkan nama perempuan bisa mengambil nama putri-putri rasul atau istri-istri beliau atau nama –nama yang lain yang memiliki arti yang baik.
2. Mengajarkan al-Quran jika sudah berakal (tamyiiz).
Yaitu apabila anak sudah mulai bisaberfikir dan menerima ilmu, maka orang tua wajib memberikan pelajaran tentang cara membaca al-Quran dan tentang apa yang dikandungdi dalamnya. Selain itu, anak juga harus diajarkan ilmu fikih dan ilmu agama yang lain sebagai pedoman bagi anak untuk melaksanakan ibadah. Mengajarkaan anak ilmu agama tidak harus diakukann sendiri tetapi bisadenga memasukkan anak ke sekolah-sekolah yang di dalamnya mengajarkan ilmu agama.
3. Menikahkanya jika sudah menemukan pasangan.
Yaitu dengantidak mempersulitnyadalam melangsungkan pernikahan dan membantunyajika membutuhkan bantuann untuk pelaksanaannya. Tentu saja demikian itu jika sudah mendapatkan pasangan yang sekufu’ denganya agar anak tidak terjerumus dalam kemaksiatan.
Di dalam al-Quran seorang ayah diperintahkan untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari api neraka. Dan meyelamatkan keluarga dari api neraka adalah dengan memulainya dari diri sendiri, memberikan contoh yang baik dan memberikan pendidikan agama pada anak.
Jika orang tua menginginkan kebahagiaan untuk anaknya, maka kebahagiaan yang sejati adalah kebahagiaan akhirat bukan hanya dengan memberikan kesenangan duniawi.
Berikut ini adalah bagaimana cara orang tau mendidik anak menurut islam
1. Tanamkan Rasa hormat kepada orang tua.
Sebagai orang tua, anda perlu untuk membicarakan secara bersama-sama tentang rasa hormat anak terhadap anda sebagai orang tua. Karena hal itu merupakan hal yang penting dalam sebuah keluarga. Kurangnya rasa hormat anak kepada orang tua, selain akan memberikan pengaruh buruk apada pembentukan karakternya dan juga dalam hubungan dalam keluarga akan memberikan pandangan negatif orang lain terhadap anak dan kepada anda yang sebagai orang tua.
2. Memberikan contoh ber-akhlaqul karimah
Orang tua tentu sangat penting untuk memberikan contoh tersebut kepada anak karena seseorang yang memiliki akhlaq yang baik maka akan disenangi oleh sesama manusia tentu semua orang tua menginginkan anaknya memiliki akhlaq yang baik contohnya orang tua mengajarkan bicara yang lemah lembut bersikap sopan santun, dan bagaimana bicara dengan orang yang lebih tua dan kalau berjalan didepan orang yang lebih tua harus menundukan kepala dll .
3. Ajarilah anak untuk hidup sederhana
Semua orang tua pasti menginginkan kehidupan yang baik bagi anaknya. Bagaimana anak harus diajari tentang bagaimana pentingnya hidup sederhana dan menghargai setiap usaha. Agar kelak anak kalau sudah dewasa tidak menjadi anak yang sombong.
4. Ajarkan Anak dan libatkan dalam kegiatan beribadah
Ajarkan anak beribadah contohnya anak diajarkan caranya berwudhu , memperkenalkan gerakan-gerakan sholat , niatnya, atau mengenalkan rukun-rukun iman, rukun-rukun Islam .
Wallahu’alam
Sumber Bacaan :
www.kompasiana.com
harakahislamiyah.com
bincangsyariah.com
sinarlampung.com
Sumber Gambar :
bincangsyariah.com
No comments :
Post a Comment