Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Monday, November 11, 2019

SURGA DAN NERAKA MENURUT ISLAM

No comments





Dalam Al-Qur’an, konsep surga merupakan terjemahan dari kata bahasa arab yakni jannah, jamak dari Jinan – yang artinya “kebun, taman“. Surga merupakan tempat yang kekal di akhirat dan diperuntukkan bagi hamba Allah Swt yang senantiasa selalu beriman dan beramal shaleh sampai akhir hayatnya.


Selain itu surga adalah tempat yang memberikan kenikmatan yang belum pernah dirasakan semasa hidup di dunia dan sebagai balasan jerih payah manuisa karena memenuhi perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.


Seperti dalam Firman Allah dalam Surah At-taubah(9) ayat 72 berikut ini.


Artinya:


“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mu’min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di Surga `Adn. Dan keridho-an Allooh adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.”


Macam-Macam Surga


1. Surga Firdaus


Surga Firdaus merupakan Surga yang tertinggi dan juga surga yang paling mulia yang diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sesuatu apapun, umat yang senantiasa menjaga diri dari segala perbuatan yang dilarang serta menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala dan Rasul-NYa .


2. Surga ‘Adn


Surga ‘Adn yakni merupakan Surga yang berada ditingkatan ke-2 setelah surga firdaus yang diperuntukkan bagi umat yang bertakwa kepada Allah SWT.


3. Surga Na’im


Surga Na’im yakni surga yang berada dalam urutan ke-3 yang diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh semasa hidup didunia.


4. Surga Ma’wa


Surga Ma’wa yakni surga yang berada pada urutan ke-4 yang diperuntukkan bagi manusia yang takut akan kebesaran Allah SWT dan bisa mengendalikan hawa nafsunya.


5. Surga Darussalam


Surga Darussalam, surga ini diperuntukkan bagi manusia yang kuat iman dan islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah Swt serta beramal shaleh.


6. Surga Darul Muqamah


Surga Darul Muqamah yakni surga yang diperuntukkan bagi manusia yang bersyukur kepada Allah SWT.


7. Surga Al-Maqamul Amin


Surga Al-Maqamul Amin yakni surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa.


8. Surga Khuldi


Surga Khuldi yakni surga yang diperuntukkan bagi manusia yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.


Neraka merupakan tempat penyiksaan yang hukumannya digambarkan dengan api. Neraka disebut juga dengan Naar yang berarti api yang menyala. Secara istilah neraka disebutkan sebagai tempai balasan berupa siksaan bagi orang-orang yang berbuat dosa dan kesalahan. 


Macam-Macam Neraka


1. Neraka Jahanam. 

Menurut Yahya ibn Salam, selain sebagai nama umum untuk nama-nama neraka, nama “Jahanam” juga merupakan nama tingkatan pertama. Diterangkan oleh mayoritas ulama tafsir, Jahanam adalah tingkatan teratas neraka. Ia dikhususkan untuk umat Nabi Muhammad saw. yang maksiat. 


Dikemukakan di muka, tingkatan ini akan dihuni oleh para ahli tauhid. Mereka akan mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa dan kesalahannya. Kemudian, mereka diangkat dan dimasukkan ke dalam neraka, sehingga tingkatan ini pun menjadi kosong, sebagaimana dijelaskan oleh al-Qurthubi. 


Berdasarkan riwayat-riwayat ini, makna “Jahanam” dalam ayat, "Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang kafir," (Q.S. al-Isra’ [17]: 8), menunjukkan makna neraka secara umum, bukan neraka Jahanam sebagai tingkatan pertama. Sebab, tingkatan ini tidak dihuni oleh orang-orang kafir.   


Diriwayatkan setelah menyebutkan para penghuni enam tingkatan neraka paling bawah, malaikat Jibril terdiam. Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh (Jahannam)?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi saw. terus mendesak, akhirnya Jibril mau buka jawaban, “Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari kalangan umatmu. Mereka meninggal dan tak sempat bertaubat.”  


2. Neraka Huthamah. 

Informasi tentang neraka ini dapat kita temukan dalam Surat al-Humazah, "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. 


Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka," (Q.S. al-Humazah [104]: 4-8).  


Lantas siapakah yang diancam dengan siksa neraka ini? Bagian awal surat di atas menyatakan, 

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya," (Q.S. al-Humazah [104]: 1-3).  


Muqatil ibn Sulaiman menafsirkan, al-humazah adalah pelaku namimah atau orang yang suka mengadu domba dan memakan daging bangkai orang lain karena umpatan-umpatannya. 


Sedangkan al-humazah adalah orang yang suka menjuluki orang lain dengan julukan yang tidak disukainya.  Berdasarkan ayat di atas, calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang suka mengumpat atau gibah, orang yang suka mengadu domba atau namimah, dan orang yang terpedaya dengan harta kekayaannya. 


Mereka mengira bahwa harta akan membuat diri mereka kekal di dunia. Padahal, sejatinya harta dan kekayaan adalah perhiasan dunia, kecuali harta yang diinfakkan di jalan Allah swt. Yang bermanfaat dan menolong diri mereka hanyalah keimanan dan amalan saleh, "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia," (Q.S. al-Kahfi [18]: 46).   


3. Neraka Jahim. 


Diinformasikan oleh Al-Quran bahwa neraka ini akan dihuni oleh orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah, (Q.S. [5]: 10), 

orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat-Nya dengan melemahkan kemauan untuk beriman (Q.S. al-Hajj [22]: 51). 


Dalam ayat lain, neraka ini dijanjikan untuk orang-orang yang sesat, "Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat," (Q.S. Syu‘ara [26]: 91).  


 Maksud orang-orang sesat di sana adalah orang-orang kafir dari kalangan bani Adam yang tersesat dari jalan petunjuk, sehingga mereka menyembah selain Allah, seperti berhala yang kelak tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. 


Pantaslah, menurut al-Thabari, Abu Jahal termasuk penghuni neraka ini.  Lebih jelasnya lagi, para pendusta calon penghuni neraka ini dijelaskan dalam surah al-Muthaffifin, "Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,  (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.  


Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata, “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu,” Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka Jahim," (Q.S. al-Muthaffifin [83]: 10-16).  


4. Neraka Hawiyah. 


Disebutkan dalam banyak riwayat bahwa neraka ini merupakan tingkatan neraka yang paling bawah. Disebutkan pula bahwa orang-orang munafik akan menjadi calon penghuni neraka ini. Sebab, dijelaskan dalam Al-Quran, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145). 


Orang munafik sendiri adalah orang-orang yang ikrar beriman, beramal seperti orang-orang yang beriman, namun hatinya adalah hati orang-orang yang kufur.  Ada pula riwayat yang menyebutkan, pada suatu ketika Nabi saw. bertanya tentang para penduduk setiap tingkatan neraka. Malaikat Jibril menjawa, “Pintu paling bawah disebut dengan Hawiah. 


Ia dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka," (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145). 


Pintu kedua disebut dengan Jahim. Ia dihuni oleh orang-orang musyrik. Pintu ketiga disebut dengan pintu Saqar. Ia dihuni oleh orang-orang murtad. Pintu keempat disebut dengan Lazha. Ia dihuni oleh iblis dan para pengikutnya dari kaum Majusi. Pintu kelima disebut dengan Huthamah. Ia dihuni oleh kaum Yahudi. Pintu keenam disebut dengan Sa‘ir. Ia dihuni oleh kaum Nasrani.” Setelah itu, malaikat Jibril diam. 


Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi terus mendesak. Akhirnya Jibril mau buka jawaban, “Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari dari kalangan umatmu. Mereka meninggal, dan tak sempat bertaubat.”  


5. Neraka Lazha.


Menurut Mujahid dalam Tafsîr-nya, kata lazha sendiri berarti ‘menyala-nyala’. Hal ini sejalan dengan yang diinformasi dalam dalam Surat al-Lail, "Maka kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala," (Q.S. al-Lail [92]: 14).


 Lantas, siapakah calon penghuni neraka ini? Lanjutan Surat di atas menyampaikan, "Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)," (Q.S. al-Lail [92]: 15-16). 


Menurut Muqatil ibn Sulaiman, Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala, maksud kalian di sana adalah para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan.   Lebih lanjut, Syekh al-Samarqandi menafsirkan, maksud kata naran talazha dalam ayat tersebut adalah neraka sangat memberatkan para penghuninya, begitu marah kepada mereka, dan menakut-nakuti mereka dengan ringkikan panjangnya.


 Adapun orang-orang yang akan memasukinya, menurut al-Samaqandi, adalah mereka yang celaka di penghujung hayatnya karena mendustakan tauhid dan berpaling dari keimanan, berpaling dari ketaatan kepada Allah dan menghadap untuk menaati setan.   Meski saat turunnya, ayat ini ditujukan kepada para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, tetapi khithabnya berlaku umum. Artinya, siapa pun yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, mereka diancam dengan siksaan yang pedih dalam neraka Lazha ini.  


6. Nerakah Sa’ir.


Dalam Al-Quran, makna Sa‘ir  itu sendiri adalah ‘menyala-nyala.’  Digambarkan dalam Surat al-Mulk, neraka ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali. Tatkala dilemparkan ke dalam neraka ini, para penghuninya akan mendengar suara yang mengerikan. Hampir saja neraka itu terpecah lantaran kemarahannya. Setiap kali para penghuninya dilemparkan, para penjaga neraka itu bertanya, “Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab, “Benar ada, namun kami mendustakannya.” 


Akhirnya, terucaplah penyesalan mereka, “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan piringatan itu, niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala ini.”  


Berdasarkan informasi Surat al-Mulk di atas, diketahui bahwa di antara calon penghuni neraka ini adalah mereka yang mendustakan pemberi peringatan. Ditambahkan dalam surat yang lain, calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan para pengikut setan yang jahat. 


Lanjutan surat itu menyatakan,  "Yang telah ditetapkan terhadap setan itu bahwa siapa saja yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka," (Q.S. al-Hajj [22]: 4). 


Hal itu diperkuat oleh surat yang lain, "Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka Sa’ir (yang menyala-nyala), yakni orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras," (Q.S. al-Fathir [35]: 6-7). 


7. Neraka Saqar. 


Di antara calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang tidak shalat, tidak menyantuni orang miskin, orang yang suka membicarakan yang batil, dan orang yang mendustakan hari Pembalasan.


 Hal itu sebagaimana yang disampaikan Al-Quran, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,  dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari Pembalasan,” (Q.S. Muddatsir [74]: 42-46).  


Tak hanya itu, neraka Saqar akan menjadi tempat kembalinya orang-orang yang berdosa dan sesat,


"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka), 'Rasakanlah sentuhan api neraka Saqar!'” (QS. al-Qamar: 47-48)


Wallahu’alam


Sumber Bacaan :


www.pelajaran.co.id
islam.nu.or.id
materibelajar.co.id


Sumber Gambar :


materibelajar.co.id

No comments :

Post a Comment