Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya

Sunday, June 5, 2022

Teori Perubahan Sosial : Teori Siklus

No comments

Teori-teori perubahan sosial digunakan sebagai dasar strategi pembangunan di suatu negara.

1. Teori Siklus

Teori Siklus adalah teori yang melihat perubahan sosial sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Dalam pola perubahan ini tidak tampak batas-batas antara pola hidup primitive, tradisional, dan modern. Perubahan siklus merupakan perubahan yang menyerupai spiral. 

Para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui oleh masyarakat. Namun, mereka berpandangan bahwa proses peralihan masyarakat tidak selesai pada tahap “akhir” yang sempurna, melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya.

Oswald Spengler (1880-1936), seorang ahli filsafat Jerman, berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar 1000 tahun.

Arnold Toynbee melihat bahwa peradaban muncul dari masyarakat primitive melalui suatu proses perlawanan dan respons masyarakat terhadap kondisi yang merugikan mereka. Peradaban tersebut meliputi kelahiran, pertumbuhan, kemandegan, dan disintegrasi karena pertempuran antara kelompok-kelompok dalam memperebutkan kekuasaan.

Sedangkan Pritim A. Sorokin, seorang sosiolog Rusia, berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kebudayaan ideasional 

Kebudayaan ini didasari oleh nilai atau perasaan dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati.

2. Kebudayaan idealistis

Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.

3. Kebudayaan indrawi

Dalam kebudayaan ini, hal yang dapat diindra merupakan tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

Sorokin menilai bahwa peradaban Barat Modern merupakan peradaban rapuh yang tidak lama lagi akan runtuh dan berubah menjadi kebudayaan ideasional yang baru. 

Arnold Toynbee, seorang sejarawan Inggris, juga menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan kematian.

Sumber Bacaan : Buku Sosiologi SMA Kelas XII
Sumber Gambar : ruangguru.com

No comments :

Post a Comment